Kubur Pasien Covid di Jontona-LEMBATA, Satgas Ucap Terima Kasih

 

WartaNTT.com, LEMBATA – VT (Wanita/75 thn) menjadi pasien ke-3 terkonfirmasi Covid-19 Lembata yang meninggal dunia, Jumat (29/01/2021) dalam perawatan di IGD RSUD Lewoleba.

Pasien asal Desa Jontona, Kec. Ile Ape Timur ini juga masih berstatus sebagai pengungsi erupsi gunung Ile Lewotolok, dimana sejak mengungsi VT tinggal bersama keluarganya di kawasan Lamahora-Lewoleba Timur.

VT sendiri dikuburkan di TPU Desa Jontona, Jumat sore (29/01) diiringi isak tangis keluarga yang tidak percaya kematiannya yang begitu cepat. Meskipun demikian, keluarga menerima penguburannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Satgas Covid-19 Lembata menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya mama Veronika Tuto. Kita semua tentu tidak berharap kondisi seperti ini terjadi”.

“Mewakili Satgas Covid-19 Lembata, kami berterima kasih atas penghargaan keluarga terhadap proses pemakaman nenek, mama terkasih dengan protokol kesehatan Covid-19. Terimakasih atas dukungan semuanya. Meskipun nenek, mama kekasih sudah pergi namun kebaikannya akan terus dikenang oleh kita semua” ujar Markus Labi mewakili Satgas Covid-19 Lembata.

Salah seorang anak almarhumah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dalam proses pemakaman meskipun dalam jarak yang cukup jauh.

“Kepada bapak Kapolres, bapak bupati dan seluruh unsur satuan tugas Covid-19 Lembata termasuk masyarakat desa Jontona dan desa Todanara yang hadir, saya ucapkan terima kasih tak terhingga atas kehadirannya”.

Dalam keterangan resmi pemerintah kepada awak media di Lembata, Jumat siang (29/01) Satgas Covid-19 Lembata melalui Kadis Kominfo, Markus Labi menyampaikan kronologis kematian VT.  

Markus Labi menyebutkan sesuai data rekam medik, pasien meninggal dunia pukul 10.40 WITA dengan diagnosa syok kardiagenik, Atrial vibrilasi, Nstemi dan terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil Rapidtest antigen positif dan pemeriksaan swab lewat TCM di RSUD Lewoleba yang hasilnya juga positif.

Saat ditemui sejumlah awak media di IGD RSUD Lewoleba (29/01), Ali Geroda menyampaikan ibunya memang punya penyakit bawaan.

“Beliau sakit sudah lama, komplikasi. Sering masuk keluar rumah sakit Bukit dan RSUD ini”.

“Waktu Rapidtest antigen di RS Bukit kemarin (28/01) disampaikan hasilnya positif. Hasil Rapidnya belum dikasih ke kami juga, hanya pemberitahuan saja”.

Senada dengan Ali Geroda, anggota keluarga lainnya, Sandro Wangak kepada awak media di Lembata melalui pesan whatsapp, Sabtu sore (30/01) juga menyampaikan belum menerima hasil pemeriksaan dari RSUD Lewoleba.

“Sampai nenek saya kemarin (29/01) selesai dikubur juga pihak RSUD belum memberikan rekam medis atau bukti bahwa nenek saya terkonfirmasi Covid”.

“Kemarin (29/01) disampaikan secara lisan oleh dokter yang merawat bahwa hasil swab positif Covid, tanpa menunjukkan hasil tes resmi, hanya lisan” ujarnya kesal. (Kris Kris)