WartaNTT.com, LEMBATA – Selain
kasus baru warga terinfeksi HIV/AIDS yang melonjak di Lembata mencapai 17 kasus
keadaan Juli 2021, Dinas Kesehatan Lembata mencatat kasus Demam Berdarah Dengue
(DBD) sejak Januari sampai dengan hari kemarin, Selasa (5/10/2021) sebanyak 54
kasus menyerang warga.
Kadis Kesehatan
Lembata, Mathias A.K.Beyeng, yang dikonfirmasi WartaNTT, Rabu (06/10)
menyampaikan dari 54 kasus tersebut saat ini tersisa 1 kasus aktif berasal dari
Kecamatan Nagawutung.
“Kasus DBD di Kab. Lembata tahun 2021 sejak Januari sampai dengan September ada 54 kasus, terdiri dari Suspek 9 kasus, Positif 45 kasus, dan kasus kematiannya nol”.
Menurut Mathias kenaikan kasus yang terjadi akibat faktor
predisposisi yang menunjang seperti genangan air atau sanitasi lingkungan buruk
yang membuat perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.
“Biasanya ketika ada laporan masuk ke Dinas baik yang
berasal dari puskesmas maupun rumah sakit, maka kami akan lakukan pelacakan
kasus dan penyelidikan epidemiologi”.
“Hasil pelacakan kasus dan penyelidikan epidemiologi ini yang kemudian
merekomendasikan tindakan yang akan diambil sampai dengan dilakukan fogging”.
“Dari 54 kasus ini, tertinggi berasal dari Nubatukan ada 36
kasus. Informasi yang saya peroleh saat ini kasus
aktif sebanyak 1 kasus berasal dari Puskesmas Loang-Nagawutung”.
Ditambahkannya jika nakes dan jejaringnya dilapangan
selalu standby. "Yang paling penting sekarang tingkat kesadaran warga dalam patuhi
gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur) harus ditingkatkan".
“Dalam rangka antisipasi musim pancaroba
terhadap perkembangan penyakit DBD,
langkah yang dilakukan Dinkes yakni
menghimbau
seluruh Puskesmas untuk lakukan KIE hingga tingkat Desa, kemudian juga dibentuk jejaring pelaporan
untuk diagnosa dini dan
pengendalian dini terhadap dugaan kasus yang ditemukan” terangnya.
Sementara itu
Kepala Puskesmas Loang-Kecamatan Nagawutung, Ermie Umar, A.Md.Kep, juga memberi penjelasan soal penanganan pasien
DBD asal Nagawutung yang saat ini sudah dirujuk ke RSUD Lewoleba.
“Untuk 1 kasus DBD di Puskesmas
Loang saat ini berasal dari Desa Tewaowutung, Perempuan, usia 12 tahun”.
“Keluhannya sudah sakit 1
minggu lalu dirumahnya. Teman-teman Puskesmas sudah lakukan penyelidikan epidemiologi
dan informasi yang saya peroleh bahwa pasien ini menemani orangtuanya datang
berobat ke Lewoleba sejak 2 minggu yang lalu”.
“Begitu tiba kembali di
Tewaowutung, anak ini mengalami demam selama 1 minggu dan kemarin (5/10) konsul
bidan desa ke dokter puskesmas, sehingga dokter minta periksakan darah lengkap
di Puskesmas Loang”.
“Hasil pemeriksaan trombositnya
turun 56.0000 jadi dokter instruksikan untuk dirawat di Puskesmas”.
“Kalau kasus DBD itu
setiap hari mesti dievaluasi darah lengkap, trombositnya. Dimana pagi tadi (06/10)
dievaluasi, trombositnya turun menjadi 21.000 dari sebelumnya 56.000, sehingga
kami konsultasi ke dokter spesialis anak, Ibu dokter Osi. Disampaikan untuk
segera dirujuk ke RSUD Lewoleba untuk penanganan lanjutan. Pasien saat ini
berada di IGD RSUD Lewoleba, barusan kami mengantar kesana dan keadaan umum
pasien baik” ujar Ermie. (Kris Kris)
KOMENTAR