WartaNTT.com, LEMBATA – Sebanyak
1.464 pelamar dari 2.497 calon pelamar yang memasukan berkas pendaftaran di
BK&PSDMD Kabupaten Lembata, mulai ikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
berbasis Computer Assisted Test (CAT) formasi CPNS 2021, Jumat (8/10/2021).
Ditemui
WartaNTT dalam pelaksanaan pembukaan SKD CPNS sesi ke-1 (8/10), Plh. Sekda
Lembata, Drs. Aloysius Buto, mengharapkan seluruh peserta berkonsentrasi
bekerja. Jikalau toh tidak lulus, tidak usah patah semangat karena ASN hanya
salah satu dari begitu banyak lapangan pekerjaan yang ada.
Melihat animo pelamar yang cukup tinggi terhadap alokasi
formasi yang terbatas, Alo Buto sampaikan “Memang kita di Kabupaten Lembata
masih membutuhkan ASN sebagai pelayan masyarakat yang disesuaikan dengan kuota
setelah dilakukan analisis jabatan, kemudian direkrut sesuai dengan latar
belakang pendidikan dan kebutuhan di daerah”.
“Harapan kita seluruh peserta mengikuti dengan baik dan konsentrasi
sehingga hasil yang dicapai bisa memuaskan sesuai kebutuhan daerah. Lulus atau
tidaknya tergantung dari hasil kerja para pelamar sendiri. Oleh karena itu
harapan kita agar mereka berkonsentrasi, kerja tanpa tekanan dan percaya diri”.
“Jika tidak lulus, tentu ini (PNS) merupakan salah satu
lapangan pekerjaan dan masih banyak lapangan pekerjaan lain. Seharusnya para
pencari kerja tidak hanya berorientasi untuk menjadi PNS, Kalau boleh dapat
menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga tidak bergantung kepada pemerintah
semata” ujar Plh. Sekda.
Informasi yang
dihimpun media ini, mulai tahun 2022 pelaksanaan seleksi CPNS tidak digelar
lagi namun diganti dengan formasi PPPK. Hal tersebut juga dipastikan Kepala
BK&PSDMD Lembata, Patrisius Emi Ujan.
“Pelamar yang
masukan berkas pendaftaran ada 2.497 orang, kemudian yang lolos pemeriksaan
berkas ada 1.464 pelamar, dimana alokasi formasi CPNS kita tahun ini sebanyak
350 formasi”.
“Rinciannya, guru ada 152 formasi merupakan jalur Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian kerja. Kemudian tenaga
kesehatan 132 formasi dan tenaga teknis lainnya itu ada 66
formasi”.
“Untuk tahun
ini sebagaimana ketentuan yang dirilis Kementerian PAN RB perubahannya hanya
pada pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Kemudian untuk tahun
depan perekrutan CPNS sudah tidak ada lagi, diganti dengan PPPK, jadi ini tahun
terakhir” ujar Patris.
Dilanjutkannya
“Kemudian untuk formasi disabilitas, ketentuannya 2% dari formasi, sehingga
kita alokasikan 4 formasi, namun sepanjang pendaftaran belum ada yang
mendaftar, sehingga formasinya bisa diisi ke formasi umum”.
“Tahun lalu
kita ada 1 orang disabilitas yang lulus dan sekarang sedang Prajabatan di
Kupang”.
Pelaksanaan SKD
CPNS 2021 Kab. Lembata menurut Patris Ujan berlangsung selama 5 hari.
“Untuk
Kabupaten Lembata, jadwal seleksi yang ditetapkan sejak 8 s/d 12 Oktober. 1
hari ada 4 sesi, dimana tiap sesinya dengan 70 peserta. Namun dalam
pelaksanaannya termasuk dengan hari Minggu (10/10), sehingga dijadwalkan hanya
2 sesi. Selesai kegiatan ibadah di gereja masing-masing baru dimulai seleksinya
setelah Jam 12 sampai dengan sore hari”.
“Passing
gradenya masih belum ada perubahan yakni TIU nilai standarnya 80, TWK 65 dan
TKP 163. Jadi mereka harus penuhi tiga unsur ini, tidak bisa jika salah satu
unsur nilainya dibawah standar yang ditetapkan”.
“Dalam SKD ini panitia juga menyampaikan himbauan melalui baliho yang dipasang bahwa untuk peserta tidak boleh percaya kepada siapapun pihak lain yang menjanjikan kelulusan. Harus percaya pada diri sendiri karena yang menentukan kelulusan adalah hasil kerja sendiri dan tidak bisa ada bantuan dari pihak manapun juga” ujarnya. (Kris Kris)
KOMENTAR