WartaNTT.com, LEMBATA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lembata, Elias Kaluli Making, bersama 4 komisioner KPU Lembata dan jajaran sekretariat KPU Lembata, lakukan audiensi dengan Pj. Bupati Lembata, Selasa (21/06/2022).
Kedatangan penyelenggara Pemilu ini selain pertemuan perdana dengan penjabat
(Pj) Bupati Lembata, juga bermaksud menyampaikan beragam kebutuhan yang perlu
didukung pemerintah guna suksesnya pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun
2024 mendatang.
Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama DPR dan KPU RI telah bersama
memutuskan hari pemungutan suara pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14
Februari 2024 dan hari pemungutan suara Pilkada pada 27 November
di tahun yang sama.
Kepada awak media, Elias Making, sampaikan kedatangan jajaran KPU Lembata
saat ini guna meminta dukungan Pemkab Lembata demi suksesnya pelaksanaan pesta
demokrasi tahun 2024 mendatang.
“Peraturan KPU (PKPU) nomor 3 tahun 2022 tentang tahapan dan jadwal
Pemilu sudah terbit, tetapi PKPU tentang verifikasi Parpol hingga saat ini
belum terbit, namun terkait kesiapan penyelenggara, KPU Lembata sudah siap
untuk melaksanakan tahapan dan jadwal yang berlangsung sejak tahun ini hingga
2024 mendatang”.
“Dalam pertemuan hari ini, kita minta dukungan dari Pemerintah terhadap
beberapa hal, pertama terkait anggaran, kemudian dukungan tenaga ASN yang akan diperbantukan
sebagai AdHoc di sekretariat PPK dan sekretariat PPS, kemudian dukungan koneksi
internet mengingat pelaksanaan Pemilu 2024 kita sangat membutuhkan dukungan
akses internet”.
“Kita juga meminta dukungan pemerintah untuk pinjam pakai kendaraan
operasional. Kemudian kita juga minta pemerintah dengan segala kewenangannya
dapat menetapkan status wilayah yang hingga saat ini masih kami pertanyakan
misalnya terdapat 2 desa dari Kecamatan Ile Ape Timur yang direlokasi dan masuk
dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Ape, kemudian juga soal batas wilayah antara
Kecamatan Nubatukan dengan Kecamatan Ile Ape dalam kaitan dengan penetapan
Dapil nantinya”.
Menurutnya, dari nominal anggaran yang diusulkan kepada Pemkab Lembata
masih akan dibahas kembali.
“Terkait usulan anggaran yang kami sampaikan, prinsipnya pemerintah tetap
memberikan dukungan. Nanti kita akan diskusi lebih lanjut terkait hal itu.
Anggaran yang kita ajukan seluruhnya sekitar Rp.35 Milyar namun belum termasuk
dengan sharing anggaran untuk Pilgub” terangnya.
Sementara itu Pj. Bupati Lembata, Marsianus Jawa, dalam audiensi yang
berlangsung secara tegas nyatakan sikap mendukung pelaksanaan hajatan politik 5
tahunan yang akan digelar.
“Saya minta pak Sekda setelah ini, duduk bersama tim anggaran untuk bahas
kembali usulan yang diajukan sebagaimana yang dipresentasikan tadi”.
“Untuk hibahnya akan dibahas kembali mengingat kami juga dalam
kondisi terbatas,
namun menjadi tugas kita bersama untuk sukseskan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada kali ini”.
“Untuk hal-hal lain yang disampaikan KPU kita akan sesuaikan, termasuk
dengan laporan soal batas desa dan kelurahan tadi. Saya minta pak Sekda
agendakan untuk panggil pihak-pihak terkait hadir disini”.
Marsianus juga minta peran serta KPU dan Bawaslu Lembata memastikan
netralitas ASN benar-benar terwujud dalam pesta demokrasi nantinya.
“Saya sudah bertemu dengan Bawaslu Lembata dan saya minta agar bisa kendalikan
ASN yang terlibat dalam politik
nantinya. Saya
mau posisikan ASN ini bersikap
pasif.
Karena itu saya juga minta dukungan KPU untuk nanti bisa
disampaikan ke para kandidat calon bupati dan calon wakil bupati, tidak usah libatkan ASN
selama proses Pemilu” ujarnya. (Kris Kris)
KOMENTAR