WartaNTT.com, LEMBATA – Pemkab Lembata melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan, lewat pola kemitraan bersama Bank NTT dan PT. Suaka Bumi Pertiwi, lakukan penanaman perdana gerakan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) mandiri, di Desa Wuakerong-Kecamatan Nagawutung, Jumat pagi (1/7/2022).
Informasi
yang dihimpun WartaNTT, program TJPS untuk Kabupaten Lembata sendiri dengan
keluasan lahan 5.415Ha yang tersebar di 9 Kecamatan, akan ditanam jagung
hibrida dari bibit Betras 7 dalam 2 musim tanam (Apr-Sep dan Okt-Mrt) kali ini.
Menariknya
program TJPS yang digagas Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, sudah ada jaminan
pembiayaan dan pasar yang datang dari offtaker serta perbankan termasuk bank
NTT melalui penyaluran kredit merdeka bagi para petani jagung yang melaksanakan
program ini.
Ditemui
awak media pasca kegiatan tanam perdana bibit jagung hibrida program TJPS,
Penjabat (Pj) Bupati Lembata, Drs. Marsianus Jawa, sampaikan optimis program
ini dapat terlaksana dengan baik, namun dirinya akan melihat kembali hasil
produksi pasca panen perdana 90 hari kedepan.
“Tentu harus optimis. Pemimpin harus optimis. Ketika
kita optimis maka kita bisa menggerakan semua sektor untuk berkolaborasi
mendukung program ini”.
“Saya kepingin melihat hasil dari yang pertama ini
yang musim tanam April-September, 20 Hektare (Ha). Kalau 20Ha ini hasilnya bagus
dan menjanjikan, kampanye kepada masyarakat Lembata tidak sulit, dan itu kita
akan lakukan besar-besaran sesuai dengan target kita”.
“Tolak ukurnya dari lokasi ini. Saya minta pak Kadis
dan jajaran harus serius untuk mengurus TJPS ini karena merupakan program
kemitraan yang sangat luar biasa dari konsep-konsep kita”.
“Kalau sudah ada hasilnya ini maka kita akan
sampaikan ke masyarakat bahwa harus dimulai hari ini jika ingin ekonomi
masyarakat mau bertumbuh dan berkembang” urainya.
Meskipun alokasi anggaran Pemkab Lembata yang dirasa
terbatas dalam pelaksanaan TJPS tahun ini, Marsianus sampaikan akan optimal mendukung
di tahun mendatang.
“Pasti, Pemkab Lembata meskipun tertatih-tatih
(alokasi anggaran), tetapi saya akan mendukung program TJPS ini, pasti saya
dukung di 2023 nanti” tutup Pj. Bupati.
Sementara itu pimpinan Bank NTT Cabang Lewoleba,
Petrus Soba Lewar, menyampaikan komitmen Bank NTT mendukung para petani jagung
yang ada di Lembata melalui program TJPS tahun 2022.
“Untuk 20 Hektare (Ha) musim tanam April-September
kita baru mengcover 7Ha, jadi tersisa 13Ha lagi. Minggu depan kita akan bersama
Dinas Pertanian, Camat dan penyuluh lapangan di tingkat Desa untuk bersama
melakukan TJPS di Kecamatan Nubatukan, Lebatukan dan di Kecamatan Ile Ape”.
“Sampai hari ini sudah 7Ha. Jadi dengan cakupan 1Ha
1 petani, sudah 7 petani yang memanfaatkan program kemitraan dari Bank NTT.
Kisaran bantuan kami bervariasi, paling tinggi Rp.13 Juta. Ini untuk program
tanam musim panas April-September. Nanti di musim tanam Oktober-Maret kita akan
turun lagi”.
Kepada petani jagung di Lembata, Soba Lewar persilahkan
memanfaatkan program TJPS ini.
“Pola kemitraan ini tentu bertujuan mensejahterakan
para petani. Para petani harus bersyukur karena adanya kepedulian dimana ada
penyuluh dari Dinas Pertanian, kemudian adanya bantuan modal dari lembaga
perbankan, sehingga para petani benar-benar diasah untuk bekerja meningkatkan
produksinya dimana nanti akan diterima oleh offtaker sebagai pengumpul hasil
pertanian”.
“Prinsipnya Bank NTT siap mendukung Pemkab Lembata untuk kesejahteraan para petani” ujarnya. (Kris Kris)
KOMENTAR