WartaNTT.com, Sumba Tengah – Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen John Jenkins, hadiri peresmian proyek demonstrasi program MENTARI (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia) PLTS Terpusat berkapasitas 60 kWp dan 35 kWp untuk Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga, di Kecamatan Katikutana-Kab. Sumba Tengah, Prov. NTT, Jumat (26/08/2022).
Project
kemitraan Inggris-Indonesia melalui Kementerian ESDM RI ini guna pengembangan
energi rendah karbon dan transisi energi di wilayah timur Indonesia yang telah
ditandatangani bersama sejak 2019-2020 lalu.
Hadir
di lokasi bersama perwakilan Kementerian ESDM RI, Owen Jenkins merasa bangga
karena peresmian hari ini menandai kesuksesan bersama pemerintah Inggris dan
Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan.
“Ini
adalah kunjungan pertama saya ke pulau sumba khususnya ke desa Mata Redi dan
Mata Woga. Saya bangga sekali lewat pertama kunjungan ini untuk menyaksikan
peresmian penting ini” tuturnya.
Menurut Owen Jenkins, MENTARI bukan sekedar kerjasama Inggris dengan Indonesia dalam pengerjaan target penurunan
emisi, walaupun hal ini penting seperti yang disepakati melalui perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global 1,5 derajat Celcius, namun MENTARI
adalah program yang lebih dari sekedar penurunan emisi.
“Transisi yang adil menuju energi baru terbarukan adalah transisi yang
menumbuhkan ekonomi inklusif tanpa ada komunitas yang ditinggalkan, mengurangi
kemiskinan, meningkatkan kesehatan, pendidikan dan layanan umum agar menjadi
lebih baik”.
Owen
Jenkins berharap proyek ini berdampak positif bagi kemajuan warga 2 desa di Sumba
Tengah.
“PLTS ini adalah demonstrasi langsung dari potensi
transisi energi terbarukan. Proyek-proyek seperti ini dapat memberdayakan masyarakat dan
komunitas di seluruh Indonesia khususnya di pulau seperti sumba dan pulau
lainnya demi mencapai kesejahteraan”.
“Saya berharap Mata Redi dan Mata Woga akan dikenal sebagai
awal revolusi energi terbarukan di Indonesia. Potensi besar sekali yang dimiliki Indonesia membantu
menjadikannya sebagai negara adidaya energi terbarukan”.
“Inggris bangga dapat bekerjasama dengan pemerintah
melalui kemitraan MENTARI dan komunitas Mata Redi dan Mata Woga juga dapat
berbangga karena anda telah berjasa membantu membawa manfaat akses energi
bersih yang andal dan terjangkau bagi masyarakat desa dan pulau lain di seluruh
indonesia” tutup Jenkins.
Wakil Bupati Sumba Tengah, ir. Daniel Landa, dalam
sambutannya mengapresiasi kehadiran Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste
di wilayahnya.
Dirinya menjamin Pemkab Sumba Tengah akan terlibat serius
melalui OPD teknis dalam peningkatan ekonomi rumah tangga.
“PLTS Terpusat selain melayani penerangan, juga bertujuan
mendorong
pertumbuhan ekonomi rumah tangga yang inklusif dan
pengentasan kemiskinan melalui
pengembangan sektor energi baru terbarukan yang bergerak di berbagai bidang”.
“Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan siap mendukung dan membantu alsintan serta mendampingi kelompok tani dalam penyiapan lahan termasuk perawatan
tanaman”.
“Selain itu Dinas PMD dan dinas teknis lainnya akan ikut
mensinergikan program MENTARI di bidang hortikultura dengan program Food Estate
sehingga percepatan dan peningkatan mutu hasil pertanian, penghematan biaya
usaha tani serta stabilitas harga pertanian bisa terwujud” ujar Wakil Bupati.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kementerian ESDM RI, Muhammad Wafid, mengatakan proyek EBT ini sebagai
wujud kehadiran pemerintah bagi warganya.
“Pulau sumba yang diberkahi sinar surya terbaik sepanjang
tahun, dimana sumba memiliki potensi 20.000 MW sangat besar untuk kita wujudkan
sebagai lumbung energi surya. Listrik tidak saja memberikan penerangan, tetapi
juga kehidupan peradaban”.
“Pemerintah pusat dan daerah akan terus berusaha hadir di
tengah masyarakat untuk menyediakan energi, meningkatkan rasio elektrifikasi, dan
membangun sumber-sumber pembangkit mandiri”.
“Melalui PLTS Terpusat 95 kWp, masyarakat dapat merasakan
kehadiran pemerintah pusat dan daerah
dalam memfasilitasi penyediaan teknologi tepat guna. Kami menghimbau, mari
bersama-sama merawat dan menjaga keberadaan instalasi ini dengan sebaik-baiknya
dan memanfaatkan seoptimal mungkin” ujar Wafid.
Informasi yang dihimpun WartaNTT, program MENTARI di Sumba Tengah menjangkau layanan listrik bagi 243 rumah warga Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga serta mengalirkan listrik ke 13 fasilitas umum termasuk sekolah, puskesmas, kantor pemerintah dan lampu-lampu jalan. Mata Redi terang, Sumba Tengah terang. (Rcd)
KOMENTAR