WartaNTT.com, Ende – Komisioner Bawaslu Republik Indonesia
Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Totok Hariyono menyampaikan ucapan terima kasih kepada
masyarakat Kabupaten Ende yang telah dengan ikhlas menerima Bung Karno pada
saat diasingkan di Ende.
Hal itu
disampaikan dalam sambutannya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek)
Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu Bawaslu Kabupaten/Kota Se-Provinsi Nusa
Tenggara Timur, pada hari Senin (21/11/2022) di Aula Hotel Syifa.
"Ende ini
luar biasa, terima kasih kepada masyarakat NTT, terima kasih masyarakat Ende
yang sudah menerima guru bangsa kami Bung Karno, tanpa masyarakat Ende yang
luar biasa, tanpa kasih sayang masyarakat Ende yang luar biasa kepada Bung Karno,
mustahil renungan beliau menjadi butir-butir Pancasila, itu semua karena spirit masyarakat Ende," katanya sambil meneteskan air mata.
Dirinya
menyampaikan, Bung Karno pernah berkata perlu ada sebuah organisasi yang
mengawasi pemilihan atau pemungutan suara, hingga melalui proses yang sangat
panjang muncullah
lembaga Bawaslu.
"Dari Ende
muncul spirit luar biasa untuk Indonesia, maka saya ingin Ende menjadi contoh
terbaik pada Pemilu 2024, saya
ingin Ende menjadi mercusuarnya Pemilu, buktikan itu dan jangan permalukan
tempat Bung Karno di sini" tuturnya.
Sesuai
penyampaian Ketua Bawaslu Kab.Ende bahwa jika ingin belajar persaudaraan,
kebhinekaan dan toleransi maka datang ke Ende. Dirinya meminta agar hal itu dibuktikan
dalam proses tahapan Pemilu 2024,
dimana setiap tahapan pemilu harus berlangsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurutnya
proses penyelesaian sengketa Pemilu sudah mengadopsi spirit gotong-royong
karena demokrasi menurut Bung karno adalah alat untuk mensejahterakan rakyat.
Demokrasi Indonesia tidak sekedar mengejar 50 % plus 1 tetapi lebih
mengutamakan musyawarah dan mufakat.
Demokrasi
adalah alat oleh karena itu Pemilu juga adalah alat untuk memilih
pemimpin-pemimpin yang berwatak negarawan, untuk itu Bawaslu harus berusaha
untuk menyempurnakan setiap tahapan Pemilu dengan mengutamakan pencegahan.
Totok
menegaskan, Bawaslu tidak boleh sibuk melaksanakan rapat di hotel tetapi harus
lebih banyak keluar untuk berkomunikasi dengan peserta Pemilu, untuk memberikan ajakan sebagai sesama
saudara bukan menunggu penindakan. Bawaslu harus membangun dialog kritis dengan
peserta Pemilu namun bukan untuk berkonspirasi.
Komisioner
Bawaslu RI ini
juga meminta agar setiap pengawas Pemilu tidak melakukan tindakan balas budi
dalam melaksanakan pengawasan terhadap peserta Pemilu. Karena menurutnya
pengawas yang baik adalah pengawas yang tidak tebang pilih.
Kepada segenap
komisioner Bawaslu Kabupaten Kota se-Provinsi NTT dirinya mengajak untuk
mempersembahkan kinerja terbaik untuk melakukan tugas yang sudah dipercayakan
khususnya di sisa waktu satu tahun masa tugas.
Sementara itu
Ketua Bawaslu Provinsi NTT Nato Sarmento menyampaikan, kegiatan tersebut
merupakan kegiatan Bawaslu NTT yang perdana dilaksanakan di luar kota Kupang
dengan maksud agar peserta mendapatkan suasana baru untuk saling mengenal lebih
baik dalam upaya peningkatan kapasitas SDM pengawas.
Dikatakannya,
ke depan kegiatan Bimtek akan juga dilaksanakan di kabupaten lain
dengan skema pulau
untuk tujuan yang sama sehingga ada warna baru dalam pelaksanaan tahapan Pemilu
di NTT.
Dijelaskannya
dalam Bimtek kali ini setiap peserta dituntut untuk mampu menyamakan pemahaman
dan menyatukan konsep teknis yang tidak hanya sekedar teori tetapi juga
simulasi yang akan dilakukan agar pemahaman terhadap proses penyelesaian
sengketa lebih dalam.
Kegiatan Bimtek
tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai Senin 21 s/d Rabu 23 November 2022,
dengan narasumber
Dekan Fakultas Hukum Universitas Flores, Hakim Pengadilan Negeri Ende dan
Panitera Pengadilan Negeri Ende. (FR)
KOMENTAR