WartaNTT.com, Sumba Tengah - Kabupaten Sumba Tengah rayakan hari jadinya ke-16 Tahun, Kamis (8/12/2022). Peringatan sekaligus refleksi kali ini digelar dalam nuansa Sidang Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka peringatan hari jadi ke-XVI Kabupaten Sumba Tengah, bertempat di gedung DPRD-kompleks pemerintahan Makatul.
Selain
dihadiri Bupati, Wakil Bupati, serta 3 pimpinan DPRD Sumba Tengah bersama
anggota dewan yang terhormat, hadir juga unsur Forkopimda serta para sesepuh,
tokoh-tokoh penggagas pemekaran, mantan bupati Sumba Tengah, perwakilan partai
politik, perwakilan instansi vertikal, pimpinan BUMN/BUMD serta perbankan, para
pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, paguyuban, LSM
dan unsur lainnya.
Mengusung
tema dengan semangat hari jadi Kabupaten Sumba Tengah ke-16, kita
wujudkan Sumba Tengah yang lebih kuat., Bupati Sumba Tengah, Paulus
S.K. Limu., dalam
pidatonya dihadapan para
tamu undangan
sampaikan progres 11 program prioritas RPJMD 2018-2023 Kabupaten Sumba Tengah.
Bupati
Paulus Kira harapkan partisipasi, dukungan dan doa dari setiap komponen
yang ada di daerah ini guna bersatu padu, bersinergi, dan
berkolaborasi sukseskan penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan layanan kemasyarakatan.
Dihimpun
WartaNTT, adapun progres 11 program prioritas Pemkab Sumba Tengah sejak 2019
hingga Desember 2022 yang dibacakan Bupati Sumba Tengah dalam pidatonya yakni :
Desa Mandiri Benih : penangkaran benih padi
seluas 80Ha yang tersebar di 8 Desa dan benih jagung seluas 20Ha tersebar di 3
desa.
Desa
Mandiri Perikanan : budidaya
ikan air tawar sebanyak
652 unit kolam yang dikelola 67 kelompok. Selain itu Pemkab juga salurkan kapal
bantuan (fiberglass) serta mesin kapal bagi nelayan.
Desa
Mandiri Perkebunan : pengembangan
tanaman kopi seluas 75Ha (2021-2022) dan pinang seluas 38 Ha (2021-2022).
Desa
Mandiri Ketahanan Pangan : melalui
optimalisasi kembali Kaliwu, Modu dan
Oma, demi
pengembangan dan pelestarian pangan lokal daerah dengan target 40Ha. Kemudian komoditi
jagung pulut (10Ha)
dan keladi
bentul (8,5Ha).
Desa
Mandiri Pariwisata Terintegrasi : berlokasi
di lokasi Lokurata-Desa
Ngadu Olu, dengan pertimbangan akomodasi dan pendekatan
pariwisata berbasis masyarakat.
Rumah
Mandiri :
telah dibangun 2.889 unit bersumber dari APBD dan DAK, serta 1.405 unit
bersumber dari APBdes. Ini diluar 5 unit rumah yang dibangun Bank NTT melalui program CSR. Tahun 2023 Pemkab akan bangun 325
unit rumah mandiri.
Air
Bersih :
sejak 2019-2022 total saluran rumah 3.138 unit, keran umum 123 unit dan hidran umum 24 unit.
Dimana 61.859 jiwa
telah nikmati air bersih, sedangkan 26.321 jiwa belum terlayani.
Sekolah
Model :
telah dibangun 1 unit sekolah model dimana 11 orang tenaga pendidiknya telah
jalani magang di SDN I Ungaran-Yogyakarta.
Beasiswa
Abadi :
sebanyak 1.331 mahasiswa
telah menerima manfaat dengan total biaya
terserap Rp. 17,6
Milyar. Untuk Tahun 2022, sebanyak 500 mahasiswa telah daftarkan diri.
Germas
Model : yang diimplementasi dalam sosialisasi
1.000 hari pertama
kelahiran, pemberian
suplemen tablet tambah darah kepada remaja puteri
dan bumil,
pemberian makanan tambahan bagi bumil KEK
dan balita gizi buruk/balita stunting serta
pemberian vitamin A bagi bayi berusia 6-11 bulan.
Pemberantasan penyakit dan promosi kesehatan didukung
dengan fasilitas yang menunjang yakni 1 unit Rumah Sakit Umum, 10 unit Puskesmas, 29 unit Polindes, 15
unit Poskesdes, dan 17 unit Pustu didukung oleh tenaga medis sebanyak 622 orang.
Keamanan dan Ketertiban : koordinasi intens
SatPol PP dan Damkar bersama TNI-Polri melalui operasi Sola
Pora serta kegiatan pemantauan dan edukasi di tingkat masyarakat.
Selain
itu, Paulus Kira., juga sampaikan kegiatan pemerintahan lainnya yang telah
dijalankan termasuk program peningkatan penyediaan pangan berbasis Food
Estate.
“Musim tanam 2022 dan 2023, luasan tanam meningkat menjadi 14.000Ha dimana tetap
konsisten pada indeks pertanaman IP-200 dan IP-300”.
“Dengan target luasan lahan padi 6,120Ha dengan target produksi 6 ton/Ha serta luasan lahan jagung 7.930
Ha dengan target produksi 6 ton/Ha”.
“Pemerintah
pusat telah berikan dukungan alsintan berupa TR4 30 unit,
Hand Traktor TR2 183 Unit, combine Harvester 23 unit, Cultivator 10 Unit, Power
Thresher 10 unit, Mesin pompa air 50 unit, Corn Sheller 10 unit, RMU driyer 1 paket, drone pertanian kapasitas
5 liter 1 unit, peralatan IT CCTV pada lokasi Food Estate sebanyak 6
unit serta didukung dengan ketersediaan pupuk” ujar Bupati.
Pemkab Sumba Tengah juga targetkan menjadi
penyuplai hortikultura khususnya cabai dan tomat untuk daratan Sumba di tahun 2023 mendatang.
Sementara
itu Wakil Ketua II DPRD Sumba Tengah, Umbu Neka Jarawoli., selaku pimpinan
sidang paripurna istimewa yang membacakan sambutan DPRD sampaikan jika Sumba Tengah butuh kerja nyata, bukan kemahiran membangun topeng pencitraan.
“Semoga di moment peringatan hari jadi kabupaten ini kita dapat
ambil nilai hikmah pembelajaran yang berharga dalam merawat perbedaan, menjalin
semangat soliditas, pererat tali persaudaraan serta perkuat persatuan dan
kesatuan sebagai saudara bersaudara” ujarnya.
“Memperingati hari jadi Sumba Tengah tercinta
bukan sekedar seremonial belaka, tetapi sebagai momentum untuk mengenang
lembaran sejarah, dimana terpampang beragam keberhasilan sekaligus terbentang
sejumlah kegagalan demi kegagalan serta sejumlah tantangan dan persoalan yang
menjadi catatan dan perhatian seluruh komponen masyarakat”.
“Kehadiran melayani berpayung kekuasaan bukan
eforia untuk melegalkan spoil sistem hanya demi mendudukan keluarga, kelompok,
kerabat dan para pencari suaka jabatan pada jabatan di pemerintahan kendati
tidak punya kapasitas mumpuni tetapi atas nama
diskresi mengorbankan merit sistem dimana pada tataran ini tentu mendegradasi moral yang
memecah belah semangat Soli Oli Mila Peda Oli Jara”.
“Untuk itu saya mengajak kepada kita sekalian
untuk bersama-sama membasmi dan melenyapkan akan tumbuh
kembangnya perilaku demikian dari bumi Tana Waikanena Loku Waikalala tercinta
ini”.
Dilanjutkannya “Sumba Tengah membutuhkan
kerja nyata bukan kemahiran membangun topeng pencitraan seolah-olah berpihak pada orang
miskin lalu mengkampanyekan dimana-mana bahwa Sumba Tengah
akan mengelola dana triliunan rupiah, yang pada kenyataannya
cuma bernarasi. Lebih baik kita berterus terang daripada mengaburkan kenyataan”
ungkapnya.
“Dalam upaya melaksanakan dan meningkatkan dimensi pembangunan
daerah, DPRD Kabupaten Sumba Tengah akan terus berkontribusi terkait peran dan
posisinya, baik sebagai mitra utama pemerintah daerah maupun sebagai wakil rakyat dalam merespon aspirasi publik”.
“Sebagai duta masyarakat, DPRD Sumba Tengah tetap pada eksistensinya untuk merespon, menyerap dan perjuangkan aspirasi publik yang disampaikan di rumah rakyat yang terhormat ini” ujar Umbu Neka Jarawoli. (Rcd)
KOMENTAR