WartaNTT.com, Ende – Pemerataan pembangunan di daerah merupakan harapan bersama segenap masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pedesaan yang tidak banyak mengecap manisnya pembangunan. Sejauh ini pembangunan dinilai belum sepenuhnya merata dimana masih ada desa yang sangat terisolasi dan jauh dari sentuhan pembangunan.
Melihat kondisi ini, Dandim 1602/Ende Letkol Inf M Fuad Suparlin, S.I.P.,M Tr (Han) meminta agar kiranya pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan pembangunan di wilayah pedesaan, terlebih bagi desa – desa terisolir di wilayah pantai selatan bagian timur Kabupaten Ende. Pembangunan ini juga sesuai dengan semboyan Pemerintah Daerah Kabupaten Ende yaitu “Membangun Desa, Menata Kota.”
"Penekanannya agar pemerintah daerah lebih memperhatikan bagi wilayah - wilayah pedesaan, pemerintah daerah sesuai dengan semboyannya membangun dari desa ke kota, jadi harapannya tolong diperhatikan desa-desa seperti yang di sini," ucap Dandim Fuad saat diwawancarai usai upacara pembukaan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Reka, Kecamatan Ndona.
Seperti diketahui, Kodim 1602/Ende pada hari ini melakukan pembukaan TMMD ke 108 di Desa Reka. Fokus utama pembangunan fisik pada TMMD kali ini adalah membuka jalan baru sepanjang kurang lebih 2 km dari Desa Reka menuju ke arah Desa Wolokota.
Kondisi bukit yang akan dibuat pembukaan jalan |
Dandim Fuad mengatakan bahwa masyarakat Desa Reka mengharapkan agar pembukaan jalan ini bisa langsung tembus hingga ke Desa Wolokota, namun pihaknya tidak dapat berjanji akan segera terealisasi karena menyesuaikan dengan kemampuang anggaran yang ada.
"Capaian
target sesuai dengan anggaran yang disediakan kita akan mencoba bekerja
maksimal dan mungkin bilamana melihat seperti saat ini kondisinya kita bisa
melebihi atau over prestasi, tapi
untuk mencapai Wolokota sepertinya kita sulit," terang Fuad.
Menurutnya dengan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar dengan harus menempuh jarak 5,4 km tampaknya sangat sulit. Hal ini juga dikarenakan kondisi medan yang sangat menantang dan waktu yang sangat mepet. Dirinya berharap agar program ini nantinya bisa dilanjutkan sehingga bisa mencapai Desa Wolokota.
Selain itu, Dandim Fuad juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ende karena di tengah pandemi Covid-19 ini tetap mampu mengalokasikan anggaran untuk kegiatan TMMD di Desa Reka. Setidaknya dalam TMMD kali ini bisa membuka celah akses menuju ke Desa Wolokota. Dengan anggaran dan waktu yang ada, pihaknya akan berusaha maksimal agar pengerjaan jalan bisa mencapai bukit Wolo’au.
Ditambahkannya bahwa dalam pelaksanaan TMMD ini tidak semata – mata hanya dari Kodim saja melainkan juga dukungan dari berbagai intansi lain seperti BUMN. Dirinya terbuka kepada berbagai pihak yang ingin ikut berkontribusi memeratakan pembangunan.
"Disini rekan-rekan dari instansi terkait juga sudah mensupport, jadi kita bisa lihat dari BUMN sudah datang di sini dan mendukung untuk kegiatan taman bacaan literasi sebagai sasaran tambahan dari TMMD. Kita terbuka untuk seluruhnya untuk bisa memberikan support dan membantu kita, semuanya untuk pemerataan pembangunan yang ada di Kabupaten Ende," jelas Fuad.
Pasar murah digelar dalam TMMD |
Acara pembukaan TMMD Kodim 1602/Ende hari ini tampak dihadiri oleh Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso, Kapolres Ende AKBP Andhika Bayu Adhittama, Komandan Kompi Senapan C Yonif 743 PSY Kapten Inf Laode Sadiran, Staf Ahli Bupati Ende bidang Perekonomian Fransisko Versailens serta masyarakat di sekitar desa lokasi TMMD. Dalam TMMD tahun 2020 ini, Kodim 1602/Ende menargetkan sasaran fisik berupa pembukaan jalan sepanjang 2 km, program listrik masuk desa, pembangunan taman baca serta menggelar pasar murah. Sementara untuk sasaran non fisik akan diisi oleh berbagai penyuluhan yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Reka. (FR)
KOMENTAR