WartaNTT.com, LEMBATA – Siklon tropis Seroja yang baru
pertama kali terjadi di wilayah Indonesia dan meluluhlantakan sebagian besar Kabupaten
di wilayah NTT pada Minggu (4/4/2021) telah menelan korban jiwa sebanyak 181
orang, dimana hingga hari ini (15/04) masih sebanyak 47 orang dinyatakan hilang
dan masih dalam pencarian tim gabungan.
Hal tersebut
disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dalam kunjungan di Lembata, Kamis
(15/04) guna memastikan logistik bantuan yang diterima terdata dan
terdistribusi dengan baik.
Setibanya di
bandara Wunopito-Lewoleba pagi tadi (15/04) menggunakan pesawat grand caravan
BNPB dari kupang, wakil gubernur yang didampingi Sekda NTT, Plt. Kalak BPBD NTT,
Kadis Sosial dan Kadis KopNakertrans Prov. NTT bersama Bupati Lembata langsung
bergerak menggunakan 2 helikopter milik TNI AL dan BNPB lakukan tinjauan udara
dan droping logistik bahan pangan menuju wilayah kecamatan Omesuri, untuk melihat
langsung kondisi di desa Nilanapo yang juga terdampak.
Dalam keterangannya
kepada awak media pasca kembali dari Desa Nilanapo dan meninjau gudang logistik
gerai maritim di pantai Wulenluo, Wagub NTT berharap pencatatan dan distribusi logistik
dilakukan secara merata terhadap seluruh pengungsi baik pengungsi terpusat maupun
pengungsi mandiri diseluruh wilayah Kecamatan terdampak bencana.
“Saya minta penanggung jawab logistik jangan hanya menunggu diminta
(droping logistik ke pengungsi), tapi jemput bola, tinjau ke lapangan, mereka
butuh apa, segera kita kasihkan karena barang-barang ini sangat mereka butuhkan”.
“Takutnya tidak ada orang yang datang melapor kesini, dan mereka pada
kelaparan padahal bantuan menumpuk disini”.
“Barang-barang ini diberikan masyarakat Indonesia untuk masyarakat disini
sehingga mereka tidak lapar dan tidak kedinginan, jadi saya minta selain
menunggu permintaan, kita juga jemput bola pergi lihat kesana” ujar Nae Soi.
“Seluruh NTT yang meninggal akibat bencana ini ada 181 orang, dimana 47
orang yang masih hilang dan 22 orangnya ada di Lembata” tambahnya.
Sementara itu Bupati Lembata kepada awak media sampaikan seluruh
kecamatan terdampak sudah mendapatkan alokasi logistik dan saat ini proses
persiapan relokasi sedang berlangsung.
“Sudah seluruhnya (Kecamatan terdampak) mendapatkan bantuan dan hari ini
kita pastikan kembali bahwa semuanya sudah terdistribusi dengan baik”.
“Sejauh ini tidak ada hal yang menjadi kendala Satgas dan kita fokus
dalam pencarian korban hilang dalam beberapa hari kedepan. Upaya pencarian terhadap
22 korban hilang masih berlangsung sampai dengan tanggal 17, kemudian kita akan
rapat bersama Basarnas baru kita tentukan (ambil keputusan)”.
Dilanjutkannya “Untuk lahan relokasi selain yang disediakan warga, Pemkab
juga sudah siapkan lahan (tanah Pemkab) sekitar 50Ha di wilayah Desa Waijarang.
Besok kita lakukan pembersihan lahan di wilayah tanjung Ile Lewotolok sehingga
proses ini cepat” ujarnya.
Usai kunjungi Lembata, Wakil Gubernur bersama rombongan didampingi Bupati
Lembata bergerak menggunakan helikopter TNI AL kunjungi desa terdampak bencana di
Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng-pulau Adonara, Kab. Flores Timur
sebelum kembali ke Kupang.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, yang ditemui WartaNTT usai dampingi
Wagub NTT sampaikan Kabupaten Lembata juga akan terlibat membantu warga
terdampak bencana siklon tropis Seroja di wilayah Kecamatan Ile Boleng-Adonara.
“Tadi saya dampingi pak Wagub tinjauan udara di Desa Nelelamadike dan
saat turun di posko balai Desa Nelelamawangi bertemu dengan pengungsi disana”.
“Dari hal-hal yang pengungsi sampaikan terkait kebutuhan mereka, sehingga
kita juga akan ikut berpartisipasi memenuhi kebutuhan saudara-saudara kita
disana”.
“Meskipun wilayah kita juga terdampak namun sebagai bentuk solidaritas,
kita juga akan bantu mereka dalam bentuk lain (selain sembako) menyesuaikan
dengan permintaan mereka tadi dihadapan pak Wagub” ujar Bupati Lembata. (Kris
Kris)
KOMENTAR