WartaNTT.com, LEMBATA – Penanganan
RSUD Lewoleba terhadap pasien Covid-19 yang meninggal dunia, dan tertutupnya
informasi publik update kasus Covid-19 oleh Dinkes Lembata mendapatkan sorotan komisi
III DPRD Lembata.
Menurut
Komisi III, manajemen pelayanan RSUD Lewoleba terhadap pasien Covid-19 yang
meninggal perlu dibenahi, karena kasus keributan dengan anggota keluarga pasien
masih juga berulang dimana kasus terakhir terjadi 17 Juni lalu terhadap jenazah
JBH (pria, 75 Thn), pasien ke-11 asal Kelurahan Lewoleba Selatan.
Hal
tersebut disampaikan Komisi III DPRD Lembata dalam rapat kerja bersama mitra kerja RSUD Lewoleba dan Dinas Kesehatan,
Senin (21/06/2021) terkait penanganan
Covid-19.
“Jika prosedur penanganan
jenazah jelas maka tidak mungkin lagi kasusnya viral di media bahkan sampai ada
jenazah yang diambil paksa anggota keluarganya” ujar Hasan Baha, politisi asal
PAN.
“Persoalan penanganan terhadap pasien
Covid-19 memang perlu
ditingkatkan khususnya pola komunikasi pihak RSUD kepada keluarga pasien”.
“Kami minta RSUD segera perbaiki kekurangan ini sehingga tidak terus menjadi polemik oleh keluarga
pasien. Kami menyarankan lebih
baik
ada juru bicara
pihak RSUD untuk menghindari persoalan miskomunikasi antara RSUD
dengan keluarga pasien” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Petrus Bala Wukak, asal
partai Golkar. “Kami minta kejelasan terkait prosedur penetapan dan penanganan pasien Covid-19 yang
meninggal, karena sering terjadi penolakan masyarakat. Saya harap
semua tahapan dalam penanganan
Covid-19 dipatuhi sehingga keluarga korban tidak terus protes”.
“Perlu diingat, anggaran yang direfocusing
hanya untuk penanganan Covid dan pemulihan ekonomi sehingga ketersediaan SDM
nakes juga perlu menjadi
perhatian serius dan harus
kerja maksimal. Untuk itu saya minta
hak-hak nakes tetap menjadi perhatian utama yang harus diperhatikan” ujar Bala Wukak.
Selain itu mencuat juga persoalan insentif bulan Juni s/d
Desember tahun 2020, hak para nakes yang
terlibat dalam penanganan Covid-19 belum dibayarkan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plh. direktur RSUD
Lewoleba, Yoseph Elubala kepada Komisi III DPRD. Menurut Yoseph, seluruh
mekanisme administrasi sudah diserahkan kepada Dinkes Lembata namun hingga saat
ini belum juga terealisasi.
Sementara itu Kadis Kesehatan Lembata, Mathias Beyeng,
yang diberikan kesempatan bicara selain menyampaikan progress vaksinasi dan
update data Covid-19, juga memberi penjelasan belum dibayarnya insentif nakes
penanganan covid bulan Juni s/d Desember tahun lalu.
“Kondisi sampai hari ini total terkonfirmasi Covid-19
sebanyak 317 kasus, kemudian jumlah kasus aktif sebanyak 22 kasus, yang sembuh
283 orang sedangkan yang meninggal sebanyak 12 orang”.
“Untuk progress vaksinasi sendiri, Tahap-1 sebanyak 2.120
dosis diperuntukkan bagi 1.060 sasaran sudah 100% terealisasi, begitu juga
dengan vaksin Tahap-2 termin-1 dan termin-2, masing-masing 1.200 dosis atau 600
sasaran juga sudah terealisasi 100%”.
“Untuk termin-3 diterima sebanyak 1.600 dosis merupakan
dosis-1 dan sudah digunakan, untuk dosis-2 akan diberikan awal Juli mendatang”
ujar Mathias.
Dirinya melanjutkan, insentif bagi nakes dalam
penanganan Covid-19 berasal dari bantuan
operasional kesehatan (BOK) tahun anggaran 2020.
“Anggaran BOK tambahan masuk ke rekening kas
daerah di akhir bulan
Desember
2020 sehingga insentif Juni-Desember
tahun 2020 sekitar Rp.1,1 Milyar
tidak dapat
dibayarkan, namun
dananya tercatat dalam SILPA”.
“Saat ini sedang proses audit oleh BPKP terhadap APBD
2020, sehingga pasca audit baru bisa dianggarkan kembali dalam
perubahan murni APBD 2021”
terangnya.
Sebelum mengakhiri rapat kerja,
anggota DPRD asal PDIP, Marianus Gabriel Raring, menyampaikan catatan umum
kepada RSUD dan dinas kesehatan.
RSUD Lewoleba dimintanya
lakukan pembenahan
manajemen penanganan pasien Covid-19,
sementara bagi dinas kesehatan agar mempublikasikan secara terbuka update kasus
Covid harian kepada publik, selain itu juga hak keuangan nakes yang tertunda segera terealisasi.
Dua perangkat daerah ini juga diminta maksimal bekerja dalam pelaksanaan Liga 3 El Tari Memorial Cup yang akan berlangsung di Lembata, sehingga kasus Covid-19 tidak semakin bertambah dan menjadi kluster baru. (Kris Kris)
KOMENTAR