WartaNTT.com, LEMBATA –
Kabar
gembira buat warga Lembata,
mulai hari ini, Senin (30/08/2021) Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Lembata melalui bidang peternakan, kembali laksanakan program inseminasi buatan
(kawin suntik) bagi ternak babi betina pasca
serangan virus Flu Babi Africa
atau African
Swine Fever (ASF) yang memusnahkan
sekitar 20.000
ribu ekor babi di seantero Lembata.
Kepada
WartaNTT (30/08)
Kadis Pertanian dan Ketahanan pangan Kab. Lembata, Petrus Kanisius Tuaq,
mengatakan beroperasinya kembali
program IB ini selain upaya peningkatan populasi ternak babi pasca ASF, juga
untuk pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.
“Hari ini kembali beroperasi kegiatan inseminasi
buatan (kawin suntik) ternak babi”.
“Kegiatan ini sempat tertunda, dimana sejak November
2020 sampai dengan sekarang akibat virus demam Afrika (ASF) yang melanda.
Sekarang kita aktifkan kembali kegiatan IB ini untuk melayani ternak babi
betina milik warga yang masih hidup. Kawin suntik ini dilakukan secara gratis”.
“Tujuan diaktifkan kembali IB ternak babi secara
gratis ini yakni upaya pemulihan ternak dan peningkatan populasi babi yang mati
akibat virus ASF, kemudian pemulihan ekonomi para peternak ditengah pandemi Covid-19,
serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat peternak baik bibit maupun daging
babi” ujarnya.
Pantauan
WartaNTT, nampak 1 unit dummy
(hewan tiruan) dan 2
ekor babi pejantan dari rencana
pengadaan 6 ekor oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kab. Lembata telah
siap mendukung program ini.
Nampak belasan siswa Praktek Kerja Lapangan dari SMK N1 Nubatukan dan SMKS St. Ignasius
Wairterang-Maumere Kab. Sikka juga
mengikuti proses IB yang berlangsung.
Turut
hadir dalam kegiatan IB perdana yang
digelar yakni
Sekretaris Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, bersama Kabid
Ketahanan Pangan, Kabid Perkebunan, Kabid Keswan, dan Kabid Peternakan serta petugas kesehatan hewan Kecamatan Nubatukan dan inseminator.
Kanisius Tuaq, lebih lanjut menjelaskan mulai hari ini
(30/08) warga Lembata sudah bisa menghubungi para petugas keswan.
Kegiatan ini
sebelumnya berbayar namun akibat situasi pandemi sehingga kita ubah inovasinya menjadi
kawin suntik gratis. Tadi kami ambil 1 sampel dan langsung dilakukan pelayanan
ke rumah Ibu Janda Ignas Raga (Lusia Gelu) di wilayah Berdikari”.
Dijelaskannya “Satu minggu bisa 2 kali pengambilan
sperma dari 1 ekor babi pejantan, sehingga 1 bulan bisa 8 kali”.
“Sementara dalam tahun ini kita rencana pengadaan 6
ekor dimana 3 ekor akan dititipkan di wilayah Kedang dan 3 ekornya disini.
Kenapa kita tempatkan di Kedang karena 2 Kecamatan (Omesuri dan Buyasuri)
disana punya populasi ternak babi yang cukup tinggi”.
“Saat ini sudah ada 2 ekor pejantan dimana 4 ekor lagi akan didatangkan dimana sudah
dilatih juga diluar” terangnya.
Menjawab WartaNTT soal permintaan warga untuk layanan IB,
Kanis Tuaq menyampaikan “Kita
akan surati setiap Kecamatan dan hari ini kita publikasikan juga dimana petugas
lapangan dan inseminator kita fasilitasi dengan nomor HP yang dapat dihubungi
warga”.
“Jadi gratis IB-nya namun jasanya yang dibayarkan,
kalau dalam kota Rp.100.000,- tapi sampai bunting”.
“Kalau ada pemilik ternak hubungi petugas sampaikan
babinya birahi, maka petugas akan turun suntik (IB), kemudian akan diperiksa
lagi setelah 21 hari kedepan. Jika babi tidak birahi lagi berarti sudah bunting
dan saat itu dilakukan pembayaran (jasa IB), tapi kalau gagal maka akan
disuntik lagi”.
“Sebelum-sebelumnya dikenakan tarif Rp.300.000,-
sampai dengan Rp.350.000,- namun akibat pandemi Covid jadi harga tidak boleh
terlalu mahal juga” ujar Kanis.
Ditambahkannya lagi “Ternak yang terserang ASF di Lembata sekitar 20.000
ekor. Skenario menormalkan kembali populasi yakni harus adanya pemulihan dulu
dimana kita mulai dengan IB. Setelah lakukan IB dan sudah ada babi betina yang
beranak, baru kita lakukan intervensi untuk kembali ke normal”.
“Saya minta warga yang mendengar informasi ini dan
memiliki ternak babi betina, agar selalu dipantau waktu birahinya sehingga bisa
dilakukan kawin suntik. Silahkan menghubungi Petugas keswan di setiap Kecamatan”
ujarnya. (Kris Kris)
KOMENTAR