WartaNTT.com, Sabu
Raijua – KPU Sabu Raijua baru saja menggelar
Debat Publik Pertama, Selasa (29/10/2024) di Aula GMIT Center II, Eimau-Sabu
Tengah.
Acara
yang diikuti 3 pasangan calon ini berlangsung lancar dalam pengawalan Polres
Sabu Raijua, meski sempat molor selama 2 jam lebih dari toleransi waktu awal
pukul 10.15 WITA akibat gangguan teknis pada genset mobile PLN.
Acara
debat yang juga disiarkan langsung lewat akun youtube KPU Kabupaten Sabu
Raijua, mengangkat tema peningkatan performa birokrasi, pertumbuhan ekonomi dan
penegakan hukum.
Dirangkum
WartaNTT (29/10), dalam segmen 2 dan segmen 3 debat pendalaman visi misi Paslon, serta segmen 4
dan segmen 5 tanya jawab dan sanggahan
antar Paslon, terdapat hal-hal menarik yang layak disimak.
Menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan oleh 4 orang Panelis tentang strategi
menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan, Paslon nomor urut 1, Yohanis Uly
Kale – Leonidas V.C. Adoe (Paket Mahoro-Maupa) menegaskan berkali-kali tidak
akan ada politik balas jasa dan balas dendam dalam pemerintahannya nanti.
“Ketika
kami paket nomor urut 1 terpilih nanti,
tidak ada yang namanya politik balas jasa ataupun balas dendam. Semuanya
akan diperlakukan secara adil”.
“Kami akan merangkul semua elemen masyarakat. Proses rekruitmen jabatan akan kami laksanakan sesuai aturan yang ada”.
“Saya
tegaskan bahwa proses politik balas jasa tidak akan pernah terjadi ketika kami
memimpin daerah ini” ujar Mahoro.
Mahoro-Maupa
juga menjawab pertanyaan panelis tentang strategi peningkatan literasi
masyarakat, peningkatan indeks
pembangunan manusia (IPM) yang rendah, dan
strategi peningkatan kepatuhan pelayanan publik yang berkualitas.
Sementara
itu paslon nomor urut 2, Krisman B. Riwu Kore – Thobias Uly (Paket Kristo)
cukup tegas dalam menjawab 4 pertanyaan yang telah dirumuskan para panelis
debat.
Paket Kristo sampaikan alur pikirnya berkaitan dengan strategi atasi perubahan iklim dan bencana alam, strategi penanganan balita Stunting, mengatasi masalah SDM, kemiskinan, ekonomi dan lingkungan hidup serta strategi peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pada
segmen 4 menjawab pertanyaan Paslon nomor urut 1, Paket Kristo secara tegas
sampaikan komitmennya terhadap penegakan hukum.
“Terhadap
pemalsuan dokumen harus diserahkan ke pihak yang berwajib untuk di selidiki dan
ditelusuri”.
“Jika
benar terjadi pemalsuan dokumen maka ada implikasi hukum. Tidak ada satupun
orang di negeri ini apalagi di Sabu yang
kebal hukum. Semua harus taat kepada hukum” ujar Krisman.
Ditambahkannya
lagi kalau ada yang melakukan pemalsuan dokumen maka itu harus ditelusuri
secara hukum, dan ada penegak hukum yang bertugas untuk itu.
“Tetapi di lain pihak juga jangan sampai kita membikin isu yang dihembuskan seolah-olah ada pemalsuan”.
“Saya
kalau dipercayakan menjadi pemimpin di daerah ini, maka penegakan hukum adalah
prioritas kita. Kita harus secara tegas menegakkan hukum di Sabu Raijua ini”
ujarnya.
Senada
dengan Krisman, Thobias juga menambahkan jika menjadi komitmen Paket Kristo
dalam penegakan hukum dan tidak ada tebang pilih.
“Yang salah harus diproses, dan kalau ada pemalsuan dokumen bila perlu kita yang lapor jika ada indikasi seperti itu. Harus berani seperti itu” ujar Thobi.
Sementara
itu Paslon nomor urut 3, Simon P. Dira Tome-Dominikus D. Lado (Paket Solid)
juga sangat cermat menjawab 4 pertanyaan yang telah dirumuskan para panelis
debat.
Solid
menyampaikan strategi dan kebijakannya meningkatan
PAD lewat 3 sektor unggulan di bidang
pertanian, kemaritiman dan industri, strategi peningkatan pertumbuhan iklim
investasi yang kondusif, strategi peningkatan UMKM berbasis digital, dan
strategi mengatasi persoalan meningkatnya
angka kemiskinan.
Paket Solid juga mengatakan akan membuka lapangan kerja dan memastikan pabrik pengolahan rumput laut dan pabrik air minum kemasan yang adalah aset Pemkab Sabu Raijua akan kembali beroperasi.
“Ada
2 pabrik aset daerah ini. Ketika Tuhan berkenan dan masyarakat Sabu Raijua
mempercayakan kami, maka dalam 100 hari kerja pabrik ini akan kami
operasionalkan sebagai sumber PAD” ucap Simon.
Ditambahkannya
lagi “Tidak boleh ada orang Sabu yang menganggur. Karena itu lewat 3 sektor
prioritas Paket Solid dipastikan akan membuka lapangan kerja yang cukup untuk
semua masyarakat” ujarnya. (DeW)
KOMENTAR