Bogor, WartaNTT.com - Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, pemakaman Sutan Bhatoegana, terpidana kasus korupsi penggunaan APBN-P 2013 Kementerian ESDM, di Pemakaman Giri Tama, Tonjong, Kabupaten Bogor, diiringi hujan deras serta angin kencang, Sabtu (19/11/2016).
Angin yang berhembus kencang dibarengi dengan sambaran petir membuat tenda pemakaman dan kursi-kursi ambruk.
Meski begitu, proses pemakaman Sutan tetap berjalan khidmat. Keluarga serta kerabat Sutan terus mengikuti proses pemakaman hingga selesai.
Keluarga dan sahabat Sutan tak sanggup menahan air mata setelah jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Meninggalnya mantan Ketua Komisi VII DPR itu membuat sejumlah politisi Tanah Air ikut berbelasungkawa.
Max Sopacua, misalnya. Ia mengaku sangat terkejut setelah mendengar kabar meninggalnya Sutan.
Ditemui saat melayat di rumah duka, Max mengatakan, semua itu sudah jalan dari Tuhan.
Max sangat terpukul saat mengetahui kabar tersebut. "Terkejut dengar kabar itu. Semua sudah jalan Tuhan," kata Max.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, meninggalnya Sutan sempat membuat dia dan pengurus Partai Demokrat terkejut.
"Saya tadi sudah ke dalam, melihat almarhum juga sempat ketemu dengan putranya. Berita meninggalnya almarhum sempat terdengar dua hari lalu tapi hoax, tapi sekarang beneran. Saya kaget," ucap Roy, di rumah duka.
Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun ikut menyampaikan belasungkawanya di hadapan keluarga Sutan saat melayat ke rumah duka siang tadi.
SBY yang datang ditemani istri, Ani Yudhoyono, dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono, tak kuasa menahan kesedihan setelah melihat jenazah di rumah duka.
"Kita semua kehilangan, berbelasungkawa, barangkali tidak percaya Sutan telah tiada," ujar SBY.
Sebelum almarhum meninggal, SBY sempat berpesan kepada kader maupun anggota Fraksi Partai Demokrat untuk menjenguk Sutan di rumah sakit.
"Tapi Allah ternyata berkehendak lain," ucap dia.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sutan sempat dirawat di Rumah Sakit BMC Kota Bogor sejak 2 November 2016.
Ia didiagnosa menderita kanker hati dan dirawat di ruang Suites Nomor 223 di rumah sakit tersebut.
Kondisi terpidana kasus korupsi APBN 2013 itu terus menurun sejak dirawat di rumah sakit. (ram/kom/and)
Angin yang berhembus kencang dibarengi dengan sambaran petir membuat tenda pemakaman dan kursi-kursi ambruk.
Meski begitu, proses pemakaman Sutan tetap berjalan khidmat. Keluarga serta kerabat Sutan terus mengikuti proses pemakaman hingga selesai.
Keluarga dan sahabat Sutan tak sanggup menahan air mata setelah jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Meninggalnya mantan Ketua Komisi VII DPR itu membuat sejumlah politisi Tanah Air ikut berbelasungkawa.
Max Sopacua, misalnya. Ia mengaku sangat terkejut setelah mendengar kabar meninggalnya Sutan.
Ditemui saat melayat di rumah duka, Max mengatakan, semua itu sudah jalan dari Tuhan.
Max sangat terpukul saat mengetahui kabar tersebut. "Terkejut dengar kabar itu. Semua sudah jalan Tuhan," kata Max.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, meninggalnya Sutan sempat membuat dia dan pengurus Partai Demokrat terkejut.
"Saya tadi sudah ke dalam, melihat almarhum juga sempat ketemu dengan putranya. Berita meninggalnya almarhum sempat terdengar dua hari lalu tapi hoax, tapi sekarang beneran. Saya kaget," ucap Roy, di rumah duka.
Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun ikut menyampaikan belasungkawanya di hadapan keluarga Sutan saat melayat ke rumah duka siang tadi.
SBY yang datang ditemani istri, Ani Yudhoyono, dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono, tak kuasa menahan kesedihan setelah melihat jenazah di rumah duka.
"Kita semua kehilangan, berbelasungkawa, barangkali tidak percaya Sutan telah tiada," ujar SBY.
Sebelum almarhum meninggal, SBY sempat berpesan kepada kader maupun anggota Fraksi Partai Demokrat untuk menjenguk Sutan di rumah sakit.
"Tapi Allah ternyata berkehendak lain," ucap dia.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sutan sempat dirawat di Rumah Sakit BMC Kota Bogor sejak 2 November 2016.
Ia didiagnosa menderita kanker hati dan dirawat di ruang Suites Nomor 223 di rumah sakit tersebut.
Kondisi terpidana kasus korupsi APBN 2013 itu terus menurun sejak dirawat di rumah sakit. (ram/kom/and)
KOMENTAR