Cetakan Uang Kertas Baru Indikasi Kebangkitan PKI, Situ Waras?

Rizieq Shihab sepertinya memang tidak bisa berhenti mengeluarkan pendapat yang kontroversial dan tidak rasional. Meski salah dan sudah diberikan penjelasan, tetap saja memegang pendapatnya sebagai sebuah kebenaran. Bukannya belajar hal-hal baru di dunia ini, Rizieq masih saja pakai pemikiran jaman dahulu. Orang maju dia masih keterbelakangan.
Dalam pemerikasaan sebagai saksi yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Rizieq kembali menyampaikan pernyataan yang sangat tidak rasional dan malah menunjukkan cara berpikir kurang sehat dan cenderung sudah mengalami delusional tingkat tinggi. Pernyataan tersebut bahkan seperti menjadi sebuah klaim dirinya mengalami kriminalisasi.
“Satu kalimat aja, perhatikan semua, saya memberikan warning kepada bangsa Indonesia tentang indikasi kebangkitan PKI, dan saya sudah sampaikan kepada DPR sudah, sama ke publik, tetapi kemudian, karena warning yang saya berikan tentang indikasi kebangkitan PKI, saya dipanggil, maka itu saya sendiri heran,” ujar Rizieq.

Saya yakin keheranan Rizieq ini dipahami dalam sudutu pandang bahwa lambang palu arit yang ada di cetakan uang kertas baru adalah sebuah fakta. Tetapi sebenarnya tidak pernah ada lambang palu arit dalam uang kertas cetakan baru tersebut. Munculnya gambar seperti lambang palu arit adalah karena teknologi rectoverso.
Dalam penjelasannya, Gubernur BI, Agus Martowardojo, menjelaskan gambar yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit merupakan logo BI yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan. Tetapi meski sudah dijelaskan tetap saja Rizieq meminta uang cetakan baru tersebut ditarik semua untuk mencegah kekhawatiran soal munculnya logo palu-arit.
Rizieq memang sudah hidup dalam delusi yang akut terhadap PKI. Logo BI yang muncul sebagai bentuk pengamanan dan sudah diterapkan bertahun-tahun, dianggap sebagai logo PKI. Tuduhan bahwa dengan adanya cetakan uang kertas baru tersebut adalah indikasi kebangkitan merupakan fitnah kejam. Sangat tidak rasional dan tidak dengan sebuah pengetahuan yang sesuai.
Rizieq bukan hanya mengalami delusi akut tingkat tinggi saja, tetapi Rizieq juga bagai katak dalam tempurung. Orang yang tidak memiliki pengetahuan luas atau Sangat sedikit pengetahuannya, kurang luas pandangannnya. Tidak mau belajar dan mencari informasi mengenai teknologi rectoverso. Malah jadi sok tahu dan memperjuangkan kesoktahuannya itu.
Saya berharap tidak adalah dari kita yang ikut-ikutan tidak waras dan mengalami delusi akut tingkat tinggi terhadap PKI. Kita juga tidak perlu ikut-ikutan bodoh dan tidak memiliki pengetahuan luas seperti Rizieq. Banyak-banyak baca sumber berita dan opini yang mewaraskan. Salah satunya yah membaca seword ini. hehehe