WartaNTT.com, Ende - Bupati Ende Djafar H. Achmad menyampaikan tanggapannya terhadap rekomendasi DPRD Kabupaten Ende, terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Ende melalui kesempatan jumpa pers di ruang kerja Bupati Ende hari Senin (22/02/2021).
Adapun DPRD kabupaten Ende melalui Komisi III berdasarkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2021 lalu, memberikan 12 butir rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ende perihal penanganan wabah Covid-19.
Bupati Ende yang mengaku membaca isi rekomendasi tersebut di media online, merasa perlu memberikan tanggapan demi penyampaian informasi secara lengkap kepada masyarakat tentang penanganan Covid-19 di Kabupaten Ende.
Di awal penyampaiannya kepada awak media Bupati Djafar mengatakan bahwa hampir setahun pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ende telah berhadapan dengan situasi covid-19, maka menurutnya perihal sosialisasi bukanlah hal yang harus terus menerus dibicarakan hingga hari ini, sebab sejak awal pihaknya telah mengundang semua pihak baik camat, lurah maupun pemuka agama untuk melakukan sosialisasi terkait Covid-19 termasuk menggerakan RT dan RW.
Selain itu dirinya mengaku, selalu mengundang DPRD Kabupaten Ende dalam setiap pertemuan dan selalu menyampaikan setiap rencana kegiatan penanganan Covid-19 yang akan dilakukan oleh pemerintah.
"Dalam struktur DPRD adalah tim ahli harusnya DPRD sudah memiliki keahlian yang sama dengan kami, rapat demi rapat DPRD ikut, dan kita sampaikan semua rencana kegiatan penanganan Covid ini, tetapi dalam rapat dengar pendapat kemarin apa yang disampaikan, saya baca di koran kemarin rekomendasinya saya pikir pemerintah sudah dilaksanakan semuanya, tidak ada yang baru buat saya, tidak ada yang baru," tuturnya.
Lebih lanjut Bupati Ende mengatakan dirinya telah membaca poin rekomendasi dalam berita tersebut terdapat 12 rekomendasi yang berisikan aspek kelembagaan, SDM, sosialisasi dan sebagainya, namun ditegaskannya saat ini bukan waktunya lagi berbicara soal kebijakan dan sebagainya tetapi telah sampai pada tahapan aksi lapangan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya baca ada 12 aspek kelembagaan, SDM, sosialisasi, tadi sudah dikatakan Rumah Sakit sudah siap semuanya. Jadi ini semua strategi penanganan kita sudah lakukan, jadi sekarang ini penanganan Covid ini bukan lagi level omong, bicara soal kebijakan tidak ada lagi, kita sekarang sudah bekerja," ucap Djafar menegaskan.
Namun demikian dirinya mengaku senang karena berdasarkan data yang dilaporkan, keadaan kasus covid-19 di kabupaten Ende beberapa hari terakhir menunjukan tren menurun, dengan data terakhir (pada 23 Februari 2021 pagi) angka positif 8 dan yang meninggal 4 orang.
Disampaikannya pula pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar 3 miliar untuk mengadakan laboratoruim PCR, saat ini pihaknya sedang berkonsultasi dengan BPK apakah pekerjaan pengadaan tersebut dapat dilakukan dengan penunjukan langsung tanpa melalui proses lelang. Karena dirinya berkeinginan proses ini berjalan cepat.
Dirinya meminta agar semua pihak mengambil peran yang sama dengan caranya masing-masing demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende.
"Dalam menghadapi Covid-19 ini kita mesti bersatu hati, saya minta kita semua berjuang dengan cara masing-masing untuk memutus mata rantai penyebaran Covid di Ende ini. Kita jangan tercerai berai," pintanya.
Dirinya berjanjin akan memberikan jawaban secara lengkap dan sistematis terhadap semua butir rekomendasi jika rekomendasi tersebut telah diserahkan kepada pihaknya.
Turut hadir dalam jumpa pers tersebut, Asisten III Setda Ende, Sekretaris Dinkes kabupaten Ende selaku Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Ende, Direktur RSUD Ende, Penanggungjawab Laboratorium RSUD Ende. (FR)
KOMENTAR