wartantt.com-Palestina akhirnya menyatakan sikap penyesalan atas aksi FPI yang mengibarkan bendera Palestina, melalui surat resminya oleh Fariz Mehdawi, selaku Kedubes Palestina untuk Indonesia. Menurutnya, perilaku FPI tidak bisa diterima dan tidak dianggap sebagai bentuk dukungan. Fariz Mehdawi meminta para sahabat serta simpatisan Palestina harus jeli untuk menjaga stabilitas dan kedamaian di negeri mereka sendiri. Seperti yang kita ketahui, bahwa bendera merupakan lambang kemerdekaan, dan perjuangan.
Sikap tegas Kedubes Palestina ternyata
memancing GMKI ( Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) angkat bicara.
Katanya, pertama, bahwa persoalan yang saat ini dialami rakyat Palestina
adalah isu kemanusiaan yang harus diperjuangkan diatas batas-batas
klaim politik. Dan kedua, tidak tepat menggunakan simbol perjuangan
rakyat Palestina demi agenda sendiri yang tidak berkaitan dengan
kepentingan rakyat Palestina.
Pernyataan sikap GMKI seakan mengoreksi
berbagai aksi yang dijalankan oleh FPI yang mengibarkan bendera
Palestina, bukan memperjuangkan ataupun sebagai aksi peduli rakyat
Palestina melainkan ingin menarik perhatian dan mengajak muslim untuk
ikut demo yang dibungkusi ‘jihad di jalan Allah’.
Pernyataan penyesalan dari pihak Palestina, membuat Novel Bamukmin angkat bicara sebagai Sekjen FPI DKI Jakarta itu.“itu sebenarnya(bendera) kami sudah bertahun-tahun (dibawa) enggak pernah ada masalah. Saya tahu, saya paham, karena kami mengangkat bendera itu, karena rasa simpati kami yang luar biasa terhadap perjuangan rakyat Palestina. Kami kibarkan bendera ini tak lain dan tak bukan untuk mendukung Palestina dan mencari dukungan agar palestina jangan kita lupakan.”
Menarik untuk diulas pernyataan seorang Novel Bamukmin diatas yang mengatakan sebagai bentuk dukungan dan perjuangan . Sekarang izinkan saya bertanya, ‘dukungan serta bentuk perjuangan apa yang sedang kalian (FPI) lakukan untuk Palestina dengan merusak ketentraman dan stabilitas bangsa dan negara (Indonesia) kalian sendiri.?’ Apakah dengan seperti itu masih bisa dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.?
Kalau memang FPI tulus untuk membantu
ataupun memperjuangkan Palestina, seharusnya kalian pergi ke Palestina,
memberi bantuan secara langsung, yang manfaatnya jauh lebih bisa
dirasakan, atau meminta DK-PBB untuk memberikan jaminan keselamatan
kepada Palestina. Bukan kah itu jauh lebih masuk akal sebagai bentuk
dukungan daripada merusak stabilitas Indonesia untuk mendukung
Palestina.
Sampai disini, semakin jelas bahwa FPI
tidak tulus membantu Palestina, melainkan ada kepentingan politik yang
sedang mereka mainkan. Kepentingan yang jauh lebih menguntungkan mereka
ketimbang kepentingan murni sebagai bentuk perjuangan rakyat Palestina.
Tidak ingin dicap sebagai negara perusak
stabilitas negara lain, Palestina melalui Kedubes nya Fariz Mehdawi
mendesak FPI untuk tidak mengibarkan bendera Palestina dalam menjalankan
aksi brutalnya.
“Teman-teman yang tulus dan benar harus berkeinginan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di dalam negeri mereka sendiri bila mereka memang ingin perdamaian tercapai di Palestina.”
“Oleh karena itu, pihak Kedubes Palestina berharap dan menyakini bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa ditipu oleh orang-orang atau kelompok yang mungkin menggunakan bendera Palestina untuk menutupi maksud jahat dari agenda politik tersembunyi yang mereka miliki,” kata pernyataan pers itu.
“Teman-teman yang tulus dan benar harus berkeinginan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di dalam negeri mereka sendiri bila mereka memang ingin perdamaian tercapai di Palestina.”
“Oleh karena itu, pihak Kedubes Palestina berharap dan menyakini bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa ditipu oleh orang-orang atau kelompok yang mungkin menggunakan bendera Palestina untuk menutupi maksud jahat dari agenda politik tersembunyi yang mereka miliki,” kata pernyataan pers itu.
Ini merupakan pukulan telak untuk FPI,
ketika Kedubes Palestina mengatakan ada maksud jahat oleh aksi demonya
FPI, beranikah FPI menggugat Kedubes Palestina dan mengerahkan massa
untuk tangkap Fariz Mehdawi, selaku Kedubes Palestina untuk Indonesia,
sebagaimana yang mereka lakukan terhadap Basuki Tjahja Purnama.? Patut
untuk ditunggu
KOMENTAR