Dr. Ainur Rofiq (Mantan anggota HTI): Membongkar Kepalsuan Hizbut Tahrir (Bagian 2)

BAGIKAN:

wartantt.com - Ketika konflik Suriah meletus, tiba-tiba HT  yang sebelumnya menyuarakan pentingnya persatuan umat, termasuk persatuan Sunni-Syiah, berubah haluan.  Tidak ada lagi kearifan, tidak ada lagi kecerdasan, dan tidak ada lagi tabayyun atas tragedi kemanusiaan yang melanda Suriah. Bahkan teori yang sebelumnya mereka yakini: bahwa perpecahan dalam tubuh Islam merupakan agenda Barat,  seperti dilupakan begitu saja. HT, termasuk HT Indonsia pun menjelma menjadi salah satu provokator yang menyulut isu konflik Sunni-Syiah di dunia, terkhusus di Suriah.
Perubahan drastis sikap HT ini memunculkan pertanyaan, bagaimana ideologi HT sebenarnya? Untuk menjawab pertanyaan ini, Redaktur mewawancarai Dr. Ainur Rofiq al-Amin, dosen Fakultas Ushuludin, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau adalah mantan anggota HTI, dan disertasinya membahas tentang Hizbut Tahrir. Disertasi itu diterbitkan menjadi buku berjudul “Membongkar Proyek Khilafah Ala Hizbut Tahrir di Indonesia”. Laporan wawancara ini kami sajikan dalam dua bagian. Bagian pertama bisa dibaca di sini.


Berikut ini  bagian kedua. Di bagian kedua ini, Redaktur membahas tentang buku yang ditulis tokoh HTI, Felix Siaw, yang berjudul Beyond the Inspiration.

R: Pada halaman 86 -89 dari buku Beyond the Inspiration, Felix Siaw mengungkapkan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam dunia Islam, misalnya; Kuwait dan Arab Saudi yang kaya raya namun tidak mampu menolong Palestina, UEA memiliki teknologi canggih tapi merupakan negara pesakitan. Juga al-Azhar. Felix Siaw menyerang al-Azhar, yang menurutnya merupakan sebuah Universitas Islam terkemuka, namun tidak menghasilkan perbaikan pada umat muslim yang diharapkan. Apa ini tidak mengecilkan peran al-Azhar yang telah mencetak ribuan ulama Islam yang termasyur? Benarkah al-Azhar tidak membawa perbaikan kepada umat muslim seperti yang diharapkan? Bagaimana menurut Ustadz?

ARA: Bagi gerakan HT, yang dijelaskan dalam kitab-kitabnya, bahwa dakwah kalau tidak untuk melanjutkan kehidupan Islam yang diartikan dengan penegakan khilafah, adalah dakwah yang salah. Dakwah dengan cara mendirikan rumah sakit, panti-panti asuhan, atau dakwah hanya sekedar mengajak kebaikan adalah salah. Bahkan menurut mereka, dakwah-dakwah di atas adalah berbahaya, karena dapat melenakan, meninabobokan umat, sehingga umat tidak berusaha menegakkan khilafah. Dengan kesimpulan yang demikian, maka bagi HT,  aktifitas dakwah kebaikan apapun, kalau itu tidak mengarah kepada penegakan khilafah adalah salah. Inilah bahayanya model dakwah yang mengklaim sebagai yang paling benar. Makanya, tidak aneh bila Al-Azhar juga dikritik.

R:  Kalau menurut Felix, banyaknya masalah dari kaum muslimin timbul lantaran “way of life’ yang keliru. Baginya, wujud “way of  life” adalah berislam secara kaffah. Bagaimana menurut Ustadz?

ARA: Ini menggelikan. Seluruh anggota HT memaknai Islam kaffah adalah apabila semua berupaya menegakkan khilafah. Siapapun, atau organisasi Islam apapun yang tidak berdakwah untuk menegakkan khilafah dianggap tidak berupaya untuk berislam secara kaffah.

R: Dalam buku tersebut pada halaman 255, ada sebuah hadist, bunyinya; “Di tengah-tengah kalian ada masa kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu, Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Dia ada dan atas izin Allah, dia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan yang zalim), dia juga ada dan atas izin Allah dia akan tetap ada. Lalu Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian aka nada kekuasaan diktator yang menyengsarakan, dia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya, akan ada kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (HR Ahmad).”  Hadist ini dihubungkan dengan Surat An-Nuur: 55. Dalam  hadist di atas, ada redaksi, “Akan ada kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Felix mengartikan kalimat ini adalah kebangkitan khilafah yang kedua kalinya yang akan membawa kita kembali ke zaman Rasulullah Saw. Benarkah ayat dan hadits tersebut merupakan sandaran bagi penegakan khilafah?

ARA: Ini juga hal yang perlu dikritisi. Pengaitan hadits dari Imam Ahmad tersebut dengan QS. An Nur : 55 tentu untuk memperkuat argumentasi HT dalam meyuarakan dakwah penegakan khilafah. Fokus mereka hanya penegakan khilafah. Walaupun secara historis,  korelasi makna ini tidak ada riwayatnya. Jadi sepertinya mereka menafsirkan untuk memperkuat hadis tersebut dengan menggunakan ayat al-Qur’an.

R: Felix Siaw kemudian menghubungkan hadits di atas dengan Surat Ath-Thalaq ayat 2-3 dan An-Nissa : 95. Nubuat tentang tegaknya khilafah kembali harus disikapi dengan taqwa, dan diperjuangkan. Apakah ini tepat? Apakah wajib bagi kita umat muslim memperjuangkan tegaknya khilafah?

ARA:  Bagi HT memperjuangkan penegakan khilafah adalah wajib. Bahkan sesiapa yang tidak berupaya,  berleha-leha atau santai-santai  tidak memperjuangkan khilafah, maka orang tersebut berdosa. Tidak hanya berdosa, menurut kitab-kitab HT, mereka telah melakukan akbarul ma’ashi (kemaksiatan yang besar) yang akan disiksa oleh Allah dengan siksa yang teramat pedih. Tidak terbayangkan nalar HT ini bagi mereka yang menolak khilafah, apa sebutannya. Bagi saya sendiri khilafah, adalah masalah ijtihad yang tidak harus didosa-dosakan bagi yang tidak memperjuangkan penegakannya. Tidak terpikirkan, seberapa banyak ulama kita yang mukhlis yang telah berupaya berjuang dan mendirikan NKRI ini yang berarti telah berdosa, karena para ulama kita ini tidak menjadikan NKRI sebagai khilafah.

R: Pada halaman 258, disebutkan “Sesungguhnya tidak ada jalan lain bagi orang yang berpikir sehat, dan tidak ada pilihan lain bagi seorang mukmin bahwa solusi satu-satunya bagi keterpurukan umat saat ini adalah mengembalikan aqidah dan syariat Islam…”. Lalu halaman 262- 263, “Rasul bersabda bahwa sesudah beliau tidak akan ada lagi nabi, melainkan khalifah. Rasul memberi nama penggantinya dengan (khulafa) yang merupakan bentuk jamak dari khalifah. Maka nama kepemimpinan ini adalah khilafah. Inilah kekuasaan yang dimaksud dalam Islam, yang dapat menjamin diterapkannya hukum Allah di atas muka bumi dan memberikan kesejahteraan serta keadilan bagi seluruh alam..”. Benarkah khilafah merupakan solusi dari segala permasalahan umat?

ARA: Bagi HT, khilafah solusi segala apapun problem yang ada di dunia, dan sebaliknya, demokrasi adalah biang kerok segala masalah umat manusia. Bagi saya sendiri tentu berbeda pandangan dengan HT.

R: Jika bukan khilafah sebagai solusinya, lalu apa yang ideal untuk memperbaiki umat Islam pada hari ini Ustad?

ARA: Solusi ideal harus dimulai dari yang real (nyata). Yakni dimulai dari meresonansi persatuan di antara umat Islam dan negara Islam. Jangan sampai mudah dipecah belah dan diadu domba, terutama dari mainsteram umat Islam Sunnah dan Syiah. Nanti yang ideal, kita tunggu Imam Mahdi yang hadisnya diakui oleh mayoritas umat Islam, baik Sunni maupun Syi’i.

R: Ini pertanyaan terakhir Ustad. Kami sangat prihatin dengan kondisi Timur Tengah saat ini. Sekelompok kaum yang mengklaim diri menegakkan khilafah /daulah Islam tidak segan-segan melakukan ‘penggal leher’ kepada lawannya, dan memamerkannya dengan bangga di hadapan kamera. Bahkan dalam  sebuah video, mereka menggunakan kepala-kepala lawannya ini sebagai mainan sepak bola. Hal ini menggiring opini bahwa Islam adalah agama yang kejam dan bar-bar. Sayangnya, hadits tentang penggal leher ini ada, seperti yang termaktub dalam kitab Hizb at-Tahrir, Ajhizat Dawlat al-Khilafah halaman 11. Bagimana menurut Ustad?


ARA: Ini  sangat memprihatinkan, dan tidak sesuai dengan prinsip Islam yang damai dan berkasih sayang. Islam hadir untuk menjadi rahmat bagi semesta alam, sehingga jika ada yang melakukan kekejaman seperti itu, mereka tidaklah merupakan representasi dari Islam itu sendiri. Saya tidak bisa menjawab dengan pasti apa motif mereka melakukan tindakan barbar seperti itu. Apakah hal tersebut karena motif hadist, atau motif hawa nafsu, dendam, hati yang keras, atau bahkan karena  kultur barbar. Semuanya mungkin. Segala permasalahan di Timur Tengah seharusnya bisa menjadi peringatan bagi kita rakyat Indonesia, untuk lebih waspada dan hati-hati. Kita adalah negara kesatuan yang unsur-unsurnya begitu beragam, dan kita sudah melihat sendiri hasil ‘penegakan khilafah’ di Timur Tengah. Adakah kesejahteraan dan kedamaian di sana? Kawasan tersebut kacau balau, perang tanpa henti, jutaan rakyat mengungsi, kelaparan dan penyakit dimana-mana. Apakah hal itu yang hendak diinginkan terjadi di Indonesia?

KOMENTAR

Nama

23 T,1,3 tahun Jokowi-JK,3,4 Tahun,1,4 Tahun Jokowi-JK,15,Agama,2,aksi 313,12,Al Khaththath,1,Alor,3,Alrosa,7,alumni MAN Ende,1,AMAN Flobamora,1,AMAN Nusabunga,1,Anies,1,APBN,2,apel gelar pasukan,1,ASDP,1,ASF,1,Asian Games,6,Asian Para Games 2018,1,Asian Sentinel,1,Asing-Aseng,1,ASN,1,Babi,1,Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores,1,Bahasa Inggris,1,Bali,1,Bandara,1,Bandara H Hasan Aroeboesman,1,banjir,1,Bank Dunia,3,Banten,1,Bantuan,2,bantuan beras kapolri,1,bantuan rumah,1,bantuan sosial,1,Basarnas Maumere,1,batik,1,Bawaslu,1,Bawaslu Ende,1,BBM,15,BBM 1 Harga,3,Bela Negara,1,Belu,4,Bencana,4,Bendungan,1,Benny K Harman,1,Beragama,1,BI,5,Bilateral,1,Bisnis,1,Blik Rokan,1,Blok Mahakam,1,Blok Rokan,1,BLT,1,Blusukan,1,BMKG,3,BNPT,1,Bogor,1,BPJS,1,BPK,1,BPN,1,BPS,3,Budayawan,1,Bulog,3,Bulutangkis,2,BUMN,3,Bupati Ende,8,Buruh,3,Buya Syafi'i,1,camat nangapanda,1,CFD,1,Citilink,1,coklat gaura,1,coklit KPU,2,Covid-19,31,Cukai,1,Damai,1,dana desa,11,Dana Kelurahan,2,Danau Kelimutu,1,Deklarasi,2,demo sopir angkot,1,Denny Siregar,2,Desa Tiwu Sora,1,Dewan Masjid Indonesia,2,Dharma Lautan Utama,1,Dihapus,2,Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende,1,Divestasi,1,DIY,1,Djafar Achmad,4,Donggala,1,DPR,2,DPRD Ende,3,DPT,2,Dunia,1,Dusun Numba,1,E-KTP,2,Editorial,1,Ekonomi,256,Ekspor,1,Emak-Emak,1,Emas,1,Ende,235,Ende lio,1,Energi,9,ESDM,9,Esemka,1,Esports Indonesia,1,Esthon Funay,2,Fakta & Hoaks,2,fashion show,1,Festival Literasi,1,Festival Sandelwood,1,Festival Sepekan Danau Kelimutu,2,Festival Tenun Ikat,1,Final,1,Fitnah,1,FKMA,1,FKUB ENDE,1,Flores,234,flores timur,2,FPI,1,Freeport,8,Freeport Indonesia,6,Game of Thrones,1,Ganjar Pranowo,1,Gempa,9,Gempa NTB,9,Gempa. Tsunami,1,gereja lidwina,1,Gerindra,1,GMNI,4,GMNI Ende,1,GNPF MUI,1,Golkar,2,Golkar NTT,1,Guru Tidak Tetap Ende,1,Gus Dur,1,Habieb Rizieq,3,Haji,3,Hankam,4,Hanura,1,Hari Kesaktian Pancasila,1,Hari Lahir Pancasila,1,Hari Raya Idul Fitri,2,Hari santri,1,Hate Speech,3,Headline,1494,Hewan Kurban,1,Hiburan,12,HIV/Aids,1,HMI,1,HMI Ende,1,Hoaks,11,Hoax,14,HTI,49,Hukum,2,HUT HUT ke-73 Bhayangkara,1,HUT RI ke 73,2,HUT RI ke 74,4,HUT TNI,1,HUT TNI ke 73,1,Hutang,2,ICMI,2,Ideologi,18,Idul Adha,2,IMF,5,IMF-WB,1,Imlek,1,Indobarometer,2,Indonesia-RDTL,1,Industri,2,industri kreatif,3,Infrastruktur,153,Internasional,27,intoleransi,1,investasi,9,IPM,1,Iptu Yohanes Lede,1,Isra Mi'raj,1,istana,1,Isu Agama,1,Jalan Tol,1,Jawa,1,Jemaah Haji,1,jembatan Uma Sawa,1,Johan Fredikson Yahya,1,Jokowi,129,Jokowi-Ma'aruf,3,Juara,1,Julie Laiskodat,1,Jurnalisme,1,Jusuf Kalla,2,Kab Sabu Raijua,1,Kabupaten Kupang,6,Kabupaten Sumba Barat Daya,10,kades Jegharangga,1,Kadin,2,KAHMI,1,Kalimantan,1,Kampanye,7,Kampanye Damai,1,Kampus,2,kamtimbas,1,Kapolda NTT,1,Kapolri,2,Karel Lando,1,Karhutla,1,kasus pidana,1,Kawasan hutan industri,1,keamanan,17,Kebakaran,1,Keberagaman,4,Kedaulatan,1,KEIN,2,kejagung,1,Kelautan,4,Kemendagri,1,KEMENDES,1,Kemenkeu,1,Kementan,1,Kemiskinan,8,kepala daerah,1,Kepala Desa,2,Kerukunan,1,Kesatuan,1,Kesehatan,2,Khilafah,1,khitanan massal,1,KII,1,KKP,1,KNPI,1,Kodim 1602/Ende,8,Komunis,1,Korupsi,5,Korupsi E-KTP,1,Kota Kupang,33,KPK,4,KPU,1,KPU Kabupaten Ende,1,KPU NTT,1,KPUD Ende,1,Krisis,2,Krismon,1,KSP,4,KTT ASEAN,1,kupang,13,La Nyalla,1,lagi daerah Ende Lio,1,larantuka,2,LDII,1,lebaran ketupat,1,Lembata,574,Lingkar Madani,1,Listrik,9,Lomba Cipta Puisi,1,lomba pop singer,1,Lombok,3,Longsor,1,LSI,1,Luar Negeri,6,Luhut Binsar Panjaitan,1,Lukman Hakim,1,Maáruf Amin,5,madama,1,Madrasah Negeri Ende,1,Magepanda,1,Mahasiswa,3,Mahfud MD,2,makanan kadaluarsa,1,Makar,3,Maksimus Deki,1,Malaysia,1,Manggarai,5,Manggarai Barat,18,Manggarai Timur,5,Maritim,1,Masjid,1,masyarakat adat,1,Maxi Mari,1,Maxim,2,Medan,1,Media,1,Media Sosial,8,Medsos,2,Mendagri,3,Mendikbud,1,Menhan,2,Menhub,1,Menkeu,2,Menkopolhukam,1,Menlu,1,Mensi Tiwe,2,Mentan,1,Menteri Agama,1,Milenial,2,Mimbar Agama,1,Minyak,1,Minyak Goreng,1,Minyak Tanah,1,MK,2,Moeldoko,4,Moke,1,Mosalaki,1,MPR,2,MTQ,1,Mudik 2018,17,MUI,4,Muslim,1,muswil VIII Muhammadiyah NTT,1,Nagekeo,24,narkotika,1,nas,1,Nasional,1880,Nasionalisme,25,Natal dan Tahun Baru,3,Nataru,2,Nawacita,3,Ngabalin,2,Ngada,7,No Golput,1,NTB,3,NTT,11,NU,6,Nusa Tenggara Timur,11,nyepi,1,objektif,1,OECD,1,OJK,1,Olahraga,13,Ombudsman,1,onekore,1,operasi lilin,1,Operasi Turangga,2,Opini,214,Osis,1,Otomotif,2,OTT,1,outsourcing,1,Palestina,2,Palu,5,PAN,1,Pancasila,46,Pangan,5,Panglima TNI,1,Papua,25,Papua Barat,1,Paralayang,1,Pariwisata,4,Pariwisata Flores,1,paroki onekore,1,Partai Berkarya,1,Partai Gerindra,1,partai Perindo,1,Pasar,2,pasar modal,1,Paspampres,1,pekerja migran,1,Pekerja Migran Indonesia,1,Pekerjaan,1,Pelabuhan,1,Pelabuhan Sekosodo,1,Pelangi Nusantara,1,PELITA,1,pelukan,1,Pembangunan,2,pemilihan Wabup Ende,1,pemilu,2,Pemilu 2019,27,Pemilu 2024,10,Pencak Silat,1,Pendidikan,7,Pengangguran,3,Penguatan Pancasila,1,Perbankan,1,Perbatasan,7,Perdagangan,2,Perdamaian,1,Perhubungan,1,Perikanan,6,Perintis Kemerdekaan,1,Perlindungan Pekerja Migran,2,Perppu Ormas,8,Persatuan,6,persatuan bangsa,1,persatuan dan kesatuan,1,persatuan Indonesia,3,Persija,1,Pertamina,1,Pertanian,19,Pesantren,1,pesta demokrasi,1,Petani,1,Philipus Kami,1,Piala,2,Pidato Jokowi,1,Pilbup,1,Pileg 2019,1,pilkada,6,Pilkada NTT 2018,23,Pilkada NTT 2019,1,Pilkades,1,Pilkades Ende,1,PIlpres,3,Pilpres 2019,18,Pilres 2019,5,PKI,2,PKP,1,PKS,2,PLAN,1,Pluralisme,1,PMII,1,PMKRI,3,PNS,1,Poling,1,Politik,68,Polres Ende,8,Polri,3,Polsek Detusoko,1,PP Muhammadiyah,3,Prabowo,5,prakiraan cuaca,1,Pramono Anung,1,Presiden,2,Presiden Bank Dunia,1,Proyek Mangkrak,1,Proyek Pembangunan,1,Proyek Strategis,1,PT Asia Dinasti Sejahtera,2,PT Pratama Yahya Abadi,1,Pulau Saugi,1,pupuk,1,Puting Beliung,1,PWI,1,radikal,2,radikalisme,45,Ramadhan,4,Ratna Sarumpaet,2,RD SIPRI SADIPUN,1,RDTL,1,Regional,4,Registrasi SIM Card,1,Rekonsiliasi,10,Restorative justice,1,Reuni Alumni 212,4,RISSC,1,Rizieq Shihab,2,Rohingya,11,Rote Ndao,2,RRI Ende,1,RS Pratama Tanali,1,Rumah janda,1,Rupiah,12,Sabu,1,Sabu Raijua,37,Sandiaga Uno,1,SARA,7,SBY,2,SDA,1,SDM,1,Sejahtera,1,Sekjen PBB,2,Seleksi CPNS,1,Sengketa Lahan,2,seni,1,Sepak,1,Sepak Bola,3,serbuan vaksin maritim TNI AL,1,Sertifikat,3,Seskab,1,Setara Institute,1,Sidang Ahok,7,Sikka,134,Siklon tropis Seroja,1,sleman,1,SMA/SMK,1,Sontoloyo,1,SOSBUD,52,Sosial Budaya,82,Sri Mulyani,6,Sriwijaya SJ-182,2,Stadion Marilonga,1,Startup,1,STKIP Simbiosis,1,STPM St. Ursula,1,Subsidi,1,subversi,1,Sulawesi Selatan,1,Sulawesi Tengah,10,Sumba,83,sumba barat,6,Sumba Barat Daya,168,sumba tengah,44,Sumba Timur,18,Sumpah Pemuda,2,survei,3,Susi Pudjiastuti,2,Tanah,1,TBC,1,Teknologi,14,Tenaga Kerja,1,tenun,1,Ternak Tani,1,terorisme,9,TGB,2,Timor,13,Timor Tengah Selatan,49,Timor Tengah Utara,2,Tito Karnavian,1,Tjhajo Kumolo,1,TKI,1,TNI,2,Tokoh,2,Tol,3,Tol Suramadu,1,toleransi,2,tour de flores 2017,2,transparan,1,Transparansi,1,transportasi,9,Travel,7,Tsunami,8,TTU,1,Turki,1,Turnamen Futsal,1,Twitter,1,Uang NKRI,1,uang palsu,1,UI,1,Ulama,1,Umat,1,UMKM,1,Vaksin Covid-19,3,Vaksin Sinovac,2,Virus Babi,1,Wakil Bupati Ende,2,Walikota,1,Wapres,1,Wiranto,4,World Bank,2,World Peace Forum,1,Yenny Wahid,4,yogyakarta,1,Yohanes borgias Riga,2,zakat,1,
ltr
item
Warta NTT: Dr. Ainur Rofiq (Mantan anggota HTI): Membongkar Kepalsuan Hizbut Tahrir (Bagian 2)
Dr. Ainur Rofiq (Mantan anggota HTI): Membongkar Kepalsuan Hizbut Tahrir (Bagian 2)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy0rspuyhDOCnchYowKrqRlhEYr6fGeo8g7pklZaEuQ8ObgvWtx2szwlIQVSIzpxXtVrHcIcm-AavWxae-Y_Xlds7SVV7YWELHi_MANGlR1oSCI0MBILK_QCgcLWOBwOO1kUiAAGN0YnkW/s320/bahaya.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy0rspuyhDOCnchYowKrqRlhEYr6fGeo8g7pklZaEuQ8ObgvWtx2szwlIQVSIzpxXtVrHcIcm-AavWxae-Y_Xlds7SVV7YWELHi_MANGlR1oSCI0MBILK_QCgcLWOBwOO1kUiAAGN0YnkW/s72-c/bahaya.jpg
Warta NTT
http://www.wartantt.com/2017/04/dr-ainur-rofiq-mantan-anggota-hti_11.html
http://www.wartantt.com/
http://www.wartantt.com/
http://www.wartantt.com/2017/04/dr-ainur-rofiq-mantan-anggota-hti_11.html
true
7634889450117025147
UTF-8
Semua berita termuat Berita tidak ditemukan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batal membalas Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua REKOMENDASI LABEL ARSIP CARI SEMUA BERITA Tidak ada berita yang sesuai dengan permintaanmu Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ hari yang lalu $$1$$ minggu yang lalu lebih dari 5 minggu yang lalu Pengikut Ikuti KONTEN INI PREMIUM Tolong bagikan untuk membuka Salin Semua Kode Pilih Semua Kode Semua kode telah disalin di clipboard-mu Tidak bisa menyalin kode, tolong tekan [CTRL]+[C] (atau CMD+C dengan Mac) untuk menyalin