Merajut Kembali Nilai Nilai Pancasila

BAGIKAN:


Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terangkum dalam prinsip Pancasila kembali dirasakan pentingnya setelah berbagai organisasi transnasional yang mengusung ideologi khilafah dengan massif mengampanyekan keyakinan mereka tersebut. Ternyata Pancasila belum sepenuhnya diakui sebagai satu-satunya dasar negara Indonesia. Masih ada sebagian warga negara yang dengan penuh semangat mengampanyekan ideologi lain. Dari situ, mulai muncul kembali perdebatan lama, yang seharusnya sudah selesai bahwa Pancasila adalah dasar negara kita, yang disepakati oleh para pendiri bangsa. Ancaman perpecahan bangsa akibat situasi tersebut kembali membayangi pikiran jika hal tersebut dibiarkan.

Kembalinya kesadaran bahwa Pancasila merupakan nilai pemersatu bagi bangsa yang sangat beragam ini harus segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata untuk menguatkan Pancasila kepada seluruh lapisan masyarakat, utamanya pada generasi muda. Sebagai sebuah nilai yang abstrak, Pancasila dimaknai secara berbeda-beda oleh rezim yang berkuasa. Rezim Orde Lama mendefinisikan sendiri soal Pancasila. Orde Baru membuat penataran P4 untuk menguatkan Pancasila, Sayangnya, proses indoktrinasi ini kurang berhasil karena sekedar menghafan butir-butir Pancasila. Orde Reformasi membuang banyak hal baik yang dilakukan oleh Orde Baru, termasuk GBHN dan pengajaran Pancasila yang sangat intensif, sampai akhinya kini muncul kesadaran untuk penguatan kembali Pancasila ini.

Cara pengamalan terbaik dari nilai-nilai Pancasila adalah melalui teladan. Sayangnya, semakin hari kita semakin minus teladan dari pada pemimpin negeri. Inilah yang membuat banyak orang tergoda untuk mengikuti ideologi alternatif yang kini dengan mudah dikampanyekan melalui media sosial karena adanya kegagalan dalam mengamalkan sila-sila Pancasila sehingga mulai timbul ideologi alternatif sebagai penggantinya. Kampanye apapun tentang kehebatan Pancasila, tetapi minus teladan pengamalan nilai-nilainya oleh para pemimpin, tak akan menghasilkan sesuatu yang berarti.

Banyak petinggi negara yang selama ini mengampanyekan pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila, perilakunya sendiri tidak mencerminkan apa yang diomongkan tersebut. Survey yang dilakukan oleh Global Corruption Barometer (GBC) 2017 menemukan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga paling korup di Indonesia. Kemudian disusul jajaran birokrasi di peringkat kedua. Ini tentu sangat memprihatinkan bahwa lembaga yang seharusnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai paling korup oleh masyarakat. Jadi, kalau anggota DPR dan pejabat yang terhormat ini sudah dianggap tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bagaimana dengan anggota masyarakat lainnya.

Perilaku elit kekinian ini tentu jauh dari teladan yang diberikan oleh para pendiri bangsa ini, di mana mereka mengorbankan harta, tak takut masuk penjara, bahkan rela mengorbankan nyawanya demi tegaknya republik ini. Mereka mampu menggerakkan rakyat untuk menjalani apa yang mereka sampaikan demi berdirinya republik ini. Sayangnya, generasi berikutnya terjebak pada sikap pragmatis. Pancasila hanya dianggap sebagai formalitas karena tujuan sebenarnya adalah untuk memperoleh kekuasaan dan kekayaan pribadi.

Nilai Pancasila yang terancam saat ini adalah Persatuan Indonesia mengingat munculnya fragmentasi dari kelompok-kelompok masyarakat, terutama karena perbedaan pilihan politik yang dieksploitasi untuk kepentingan politik jangka pendek dalam pilkada. Tetapi sila lainnya seperti Keadilan Sosial juga mengalami persoalan serius. Ketimpangan yang lebar antarkelompok menjadi kerawanan sosial. Sekelompok kecil anggota masyarakat memiliki kekayaan berlimpah sementara sebagian besar lainnya hidup dalam kemiskinan dan mengalami eksploitasi. Perasaan tersingkirkan dan kemiskinan karena tidak adanya kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan, jika dieksploitasi, akan menimbulkan persoalan serius atas harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengamalan nilai Pancasila tidak hanya bisa dilakukan secara sepotong-sepotong, tetapi harus integral atau akan ada persoalan jika satu sila diabaikan

Peringatan Hari Pancasila pada1 Juni yang pada tahun ini resmi menjadi hari libur nasional diharapkan tidak hanya sekedar menunjukkan kemeriahan seremoni dengan membagikan berbagai quote yang sangat ramai di media sosial, diskusi, pernyataan sikap, dan sejenisnya. Harus ada langkah nyata untuk memperkuat ideologi bangsa ini, tentu dengan belajar dari kegagalan proses indoktrinasi yang dilakukan oleh rezim-rezim sebelumnya.

KOMENTAR

Nama

23 T,1,3 tahun Jokowi-JK,3,4 Tahun,1,4 Tahun Jokowi-JK,15,Agama,2,aksi 313,12,Al Khaththath,1,Alor,3,Alrosa,7,alumni MAN Ende,1,AMAN Flobamora,1,AMAN Nusabunga,1,Anies,1,APBN,2,apel gelar pasukan,1,ASDP,1,ASF,1,Asian Games,6,Asian Para Games 2018,1,Asian Sentinel,1,Asing-Aseng,1,ASN,1,Babi,1,Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores,1,Bahasa Inggris,1,Bali,1,Bandara,1,Bandara H Hasan Aroeboesman,1,banjir,1,Bank Dunia,3,Banten,1,Bantuan,2,bantuan beras kapolri,1,bantuan rumah,1,bantuan sosial,1,Basarnas Maumere,1,batik,1,Bawaslu,1,Bawaslu Ende,1,BBM,15,BBM 1 Harga,3,Bela Negara,1,Belu,4,Bencana,4,Bendungan,1,Benny K Harman,1,Beragama,1,BI,5,Bilateral,1,Bisnis,1,Blik Rokan,1,Blok Mahakam,1,Blok Rokan,1,BLT,1,Blusukan,1,BMKG,3,BNPT,1,Bogor,1,BPJS,1,BPK,1,BPN,1,BPS,3,Budayawan,1,Bulog,3,Bulutangkis,2,BUMN,3,Bupati Ende,8,Buruh,3,Buya Syafi'i,1,camat nangapanda,1,CFD,1,Citilink,1,coklat gaura,1,coklit KPU,2,Covid-19,31,Cukai,1,Damai,1,dana desa,11,Dana Kelurahan,2,Danau Kelimutu,1,Deklarasi,2,demo sopir angkot,1,Denny Siregar,2,Desa Tiwu Sora,1,Dewan Masjid Indonesia,2,Dharma Lautan Utama,1,Dihapus,2,Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende,1,Divestasi,1,DIY,1,Djafar Achmad,4,Donggala,1,DPR,2,DPRD Ende,3,DPT,2,Dunia,1,Dusun Numba,1,E-KTP,2,Editorial,1,Ekonomi,256,Ekspor,1,Emak-Emak,1,Emas,1,Ende,235,Ende lio,1,Energi,9,ESDM,9,Esemka,1,Esports Indonesia,1,Esthon Funay,2,Fakta & Hoaks,2,fashion show,1,Festival Literasi,1,Festival Sandelwood,1,Festival Sepekan Danau Kelimutu,2,Festival Tenun Ikat,1,Final,1,Fitnah,1,FKMA,1,FKUB ENDE,1,Flores,234,flores timur,2,FPI,1,Freeport,8,Freeport Indonesia,6,Game of Thrones,1,Ganjar Pranowo,1,Gempa,9,Gempa NTB,9,Gempa. Tsunami,1,gereja lidwina,1,Gerindra,1,GMNI,4,GMNI Ende,1,GNPF MUI,1,Golkar,2,Golkar NTT,1,Guru Tidak Tetap Ende,1,Gus Dur,1,Habieb Rizieq,3,Haji,3,Hankam,4,Hanura,1,Hari Kesaktian Pancasila,1,Hari Lahir Pancasila,1,Hari Raya Idul Fitri,2,Hari santri,1,Hate Speech,3,Headline,1494,Hewan Kurban,1,Hiburan,12,HIV/Aids,1,HMI,1,HMI Ende,1,Hoaks,11,Hoax,14,HTI,49,Hukum,2,HUT HUT ke-73 Bhayangkara,1,HUT RI ke 73,2,HUT RI ke 74,4,HUT TNI,1,HUT TNI ke 73,1,Hutang,2,ICMI,2,Ideologi,18,Idul Adha,2,IMF,5,IMF-WB,1,Imlek,1,Indobarometer,2,Indonesia-RDTL,1,Industri,2,industri kreatif,3,Infrastruktur,153,Internasional,27,intoleransi,1,investasi,9,IPM,1,Iptu Yohanes Lede,1,Isra Mi'raj,1,istana,1,Isu Agama,1,Jalan Tol,1,Jawa,1,Jemaah Haji,1,jembatan Uma Sawa,1,Johan Fredikson Yahya,1,Jokowi,129,Jokowi-Ma'aruf,3,Juara,1,Julie Laiskodat,1,Jurnalisme,1,Jusuf Kalla,2,Kab Sabu Raijua,1,Kabupaten Kupang,6,Kabupaten Sumba Barat Daya,10,kades Jegharangga,1,Kadin,2,KAHMI,1,Kalimantan,1,Kampanye,7,Kampanye Damai,1,Kampus,2,kamtimbas,1,Kapolda NTT,1,Kapolri,2,Karel Lando,1,Karhutla,1,kasus pidana,1,Kawasan hutan industri,1,keamanan,17,Kebakaran,1,Keberagaman,4,Kedaulatan,1,KEIN,2,kejagung,1,Kelautan,4,Kemendagri,1,KEMENDES,1,Kemenkeu,1,Kementan,1,Kemiskinan,8,kepala daerah,1,Kepala Desa,2,Kerukunan,1,Kesatuan,1,Kesehatan,2,Khilafah,1,khitanan massal,1,KII,1,KKP,1,KNPI,1,Kodim 1602/Ende,8,Komunis,1,Korupsi,5,Korupsi E-KTP,1,Kota Kupang,33,KPK,4,KPU,1,KPU Kabupaten Ende,1,KPU NTT,1,KPUD Ende,1,Krisis,2,Krismon,1,KSP,4,KTT ASEAN,1,kupang,13,La Nyalla,1,lagi daerah Ende Lio,1,larantuka,2,LDII,1,lebaran ketupat,1,Lembata,574,Lingkar Madani,1,Listrik,9,Lomba Cipta Puisi,1,lomba pop singer,1,Lombok,3,Longsor,1,LSI,1,Luar Negeri,6,Luhut Binsar Panjaitan,1,Lukman Hakim,1,Maáruf Amin,5,madama,1,Madrasah Negeri Ende,1,Magepanda,1,Mahasiswa,3,Mahfud MD,2,makanan kadaluarsa,1,Makar,3,Maksimus Deki,1,Malaysia,1,Manggarai,5,Manggarai Barat,18,Manggarai Timur,5,Maritim,1,Masjid,1,masyarakat adat,1,Maxi Mari,1,Maxim,2,Medan,1,Media,1,Media Sosial,8,Medsos,2,Mendagri,3,Mendikbud,1,Menhan,2,Menhub,1,Menkeu,2,Menkopolhukam,1,Menlu,1,Mensi Tiwe,2,Mentan,1,Menteri Agama,1,Milenial,2,Mimbar Agama,1,Minyak,1,Minyak Goreng,1,Minyak Tanah,1,MK,2,Moeldoko,4,Moke,1,Mosalaki,1,MPR,2,MTQ,1,Mudik 2018,17,MUI,4,Muslim,1,muswil VIII Muhammadiyah NTT,1,Nagekeo,24,narkotika,1,nas,1,Nasional,1880,Nasionalisme,25,Natal dan Tahun Baru,3,Nataru,2,Nawacita,3,Ngabalin,2,Ngada,7,No Golput,1,NTB,3,NTT,11,NU,6,Nusa Tenggara Timur,11,nyepi,1,objektif,1,OECD,1,OJK,1,Olahraga,13,Ombudsman,1,onekore,1,operasi lilin,1,Operasi Turangga,2,Opini,214,Osis,1,Otomotif,2,OTT,1,outsourcing,1,Palestina,2,Palu,5,PAN,1,Pancasila,46,Pangan,5,Panglima TNI,1,Papua,25,Papua Barat,1,Paralayang,1,Pariwisata,4,Pariwisata Flores,1,paroki onekore,1,Partai Berkarya,1,Partai Gerindra,1,partai Perindo,1,Pasar,2,pasar modal,1,Paspampres,1,pekerja migran,1,Pekerja Migran Indonesia,1,Pekerjaan,1,Pelabuhan,1,Pelabuhan Sekosodo,1,Pelangi Nusantara,1,PELITA,1,pelukan,1,Pembangunan,2,pemilihan Wabup Ende,1,pemilu,2,Pemilu 2019,27,Pemilu 2024,10,Pencak Silat,1,Pendidikan,7,Pengangguran,3,Penguatan Pancasila,1,Perbankan,1,Perbatasan,7,Perdagangan,2,Perdamaian,1,Perhubungan,1,Perikanan,6,Perintis Kemerdekaan,1,Perlindungan Pekerja Migran,2,Perppu Ormas,8,Persatuan,6,persatuan bangsa,1,persatuan dan kesatuan,1,persatuan Indonesia,3,Persija,1,Pertamina,1,Pertanian,19,Pesantren,1,pesta demokrasi,1,Petani,1,Philipus Kami,1,Piala,2,Pidato Jokowi,1,Pilbup,1,Pileg 2019,1,pilkada,6,Pilkada NTT 2018,23,Pilkada NTT 2019,1,Pilkades,1,Pilkades Ende,1,PIlpres,3,Pilpres 2019,18,Pilres 2019,5,PKI,2,PKP,1,PKS,2,PLAN,1,Pluralisme,1,PMII,1,PMKRI,3,PNS,1,Poling,1,Politik,68,Polres Ende,8,Polri,3,Polsek Detusoko,1,PP Muhammadiyah,3,Prabowo,5,prakiraan cuaca,1,Pramono Anung,1,Presiden,2,Presiden Bank Dunia,1,Proyek Mangkrak,1,Proyek Pembangunan,1,Proyek Strategis,1,PT Asia Dinasti Sejahtera,2,PT Pratama Yahya Abadi,1,Pulau Saugi,1,pupuk,1,Puting Beliung,1,PWI,1,radikal,2,radikalisme,45,Ramadhan,4,Ratna Sarumpaet,2,RD SIPRI SADIPUN,1,RDTL,1,Regional,4,Registrasi SIM Card,1,Rekonsiliasi,10,Restorative justice,1,Reuni Alumni 212,4,RISSC,1,Rizieq Shihab,2,Rohingya,11,Rote Ndao,2,RRI Ende,1,RS Pratama Tanali,1,Rumah janda,1,Rupiah,12,Sabu,1,Sabu Raijua,32,Sandiaga Uno,1,SARA,7,SBY,2,SDA,1,SDM,1,Sejahtera,1,Sekjen PBB,2,Seleksi CPNS,1,Sengketa Lahan,2,seni,1,Sepak,1,Sepak Bola,3,serbuan vaksin maritim TNI AL,1,Sertifikat,3,Seskab,1,Setara Institute,1,Sidang Ahok,7,Sikka,134,Siklon tropis Seroja,1,sleman,1,SMA/SMK,1,Sontoloyo,1,SOSBUD,52,Sosial Budaya,82,Sri Mulyani,6,Sriwijaya SJ-182,2,Stadion Marilonga,1,Startup,1,STKIP Simbiosis,1,STPM St. Ursula,1,Subsidi,1,subversi,1,Sulawesi Selatan,1,Sulawesi Tengah,10,Sumba,83,sumba barat,6,Sumba Barat Daya,168,sumba tengah,44,Sumba Timur,18,Sumpah Pemuda,2,survei,3,Susi Pudjiastuti,2,Tanah,1,TBC,1,Teknologi,14,Tenaga Kerja,1,tenun,1,Ternak Tani,1,terorisme,9,TGB,2,Timor,13,Timor Tengah Selatan,49,Timor Tengah Utara,2,Tito Karnavian,1,Tjhajo Kumolo,1,TKI,1,TNI,2,Tokoh,2,Tol,3,Tol Suramadu,1,toleransi,2,tour de flores 2017,2,transparan,1,Transparansi,1,transportasi,9,Travel,7,Tsunami,8,TTU,1,Turki,1,Turnamen Futsal,1,Twitter,1,Uang NKRI,1,uang palsu,1,UI,1,Ulama,1,Umat,1,UMKM,1,Vaksin Covid-19,3,Vaksin Sinovac,2,Virus Babi,1,Wakil Bupati Ende,2,Walikota,1,Wapres,1,Wiranto,4,World Bank,2,World Peace Forum,1,Yenny Wahid,4,yogyakarta,1,Yohanes borgias Riga,2,zakat,1,
ltr
item
Warta NTT: Merajut Kembali Nilai Nilai Pancasila
Merajut Kembali Nilai Nilai Pancasila
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Rl9TNzoJRDAHXDJjMKKCV4zPUv-Btbki1jfYtBRyGYAHcPvwbk26NyJsYtfXIPcFc785jbfDIdJfRxHEKxZZSLMtb14AGnxRLjvwaRuu5cqJerJskoz408-4VyoIx4xPAOVpMayFaTtL/s1600/warta+ntt+7.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Rl9TNzoJRDAHXDJjMKKCV4zPUv-Btbki1jfYtBRyGYAHcPvwbk26NyJsYtfXIPcFc785jbfDIdJfRxHEKxZZSLMtb14AGnxRLjvwaRuu5cqJerJskoz408-4VyoIx4xPAOVpMayFaTtL/s72-c/warta+ntt+7.jpg
Warta NTT
http://www.wartantt.com/2017/06/merajut-kembali-nilai-nilai-pancasila.html
http://www.wartantt.com/
http://www.wartantt.com/
http://www.wartantt.com/2017/06/merajut-kembali-nilai-nilai-pancasila.html
true
7634889450117025147
UTF-8
Semua berita termuat Berita tidak ditemukan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batal membalas Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua REKOMENDASI LABEL ARSIP CARI SEMUA BERITA Tidak ada berita yang sesuai dengan permintaanmu Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Min Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit yang lalu $$1$$ minutes ago 1 jam yang lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ hari yang lalu $$1$$ minggu yang lalu lebih dari 5 minggu yang lalu Pengikut Ikuti KONTEN INI PREMIUM Tolong bagikan untuk membuka Salin Semua Kode Pilih Semua Kode Semua kode telah disalin di clipboard-mu Tidak bisa menyalin kode, tolong tekan [CTRL]+[C] (atau CMD+C dengan Mac) untuk menyalin