Wartantt.com, SIKKA - Kehadiran Plan International
Indonesia Program Area Flores di Kabupaten Sikka sejak Tahun 1999 yang berfokus
pada anak, cukup membantu warga dampingan dan masyarakat sekitarnya namun peran Plan Area Flores ini perlu diestafetkan kepada Pemkab Sikka untuk memperluas
wilayah cakupannya.
Perayaan pencapaian program 5 Tahunan (2012-2017) Plan
International Indonesia Program Area Flores di Kabupaten Sikka, dengan
mengusung tema “Kami memperjuangkan sebuah dunia yang adil bagi pemenuhan hak
anak dan kesetaraan bagi anak perempuan”, bertempat di Kantor Camat Magepanda,
Rabu (12/7/2017) berlangsung sederhana namun meriah dihadiri Country Director
Plan International Indonesia, Myrna Remata Evora.
Berdasarkan capaian program 5 Tahunan (2012-2017) di Kab Sikka,
Plan International Indonesia PA Flores telah menyelesaikan tugasnya antara lain
untuk program Air dan Sanitasi Kebersihan melalui kegiatan Community
Sanitation; Water Supply; dan Hygiene Promotion dengan capaian 23.450 pemanfaat
sanitasi yang laiak; 35 Desa deklarasi sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) berkontribusi
menurunkan 20% kasus diare pada usia 0-18 Thn; 54.202 orang mendapatkan akses
air minum yang laiak; 32 sistem air bersih berfungsi dengan baik dan dikelola
oleh Organisasi Pengelola Air Minum (OPAM); serta 58.574 orang mempraktekkan 3
perilaku kunci mencegah diare di sekolah dan di rumah.
Untuk program Pengelola Resiko Bencana melalui kegiatan
Sekolah Aman, Belajar Tanpa Rasa Takut dan kegiatan Emergency Response,
capaiannya 15.462 anak dan masyarakat menjadi tangguh dalam menyiapkan
aktifitas bila terjadi bencana; telah meretrofitting 44 ruang belajar di 10
sekolah sesuai standar nasional sekolah aman; bersama mitra (Yayasan Flores)
melaksanakan pelatihan pengurangan resiko bencana melalui dokumen rencana
kontijensi di 13 Sekolah pada 12 Desa.
Capaian dari program Pengembangan dan Pengasuhan Anak
Usia Dini melalui 3 kegiatan yakni Kelompok Pengasuhan Anak (Parenting);
Kemitraan dan Advokasi; serta Pendidikan Anak Usia Dini menghasilkan 18.277
orang tua/pengasuh terlibat dalam Kelompok Pengasuhan Anak (KPA), mempraktekkan
pengasuhan yang baik, serta melakukan stimulasi dan membawa anak ke fasilitas
kesehatan saat ditemukan tanda bahaya; adanya Tim Gugus Tugas PAUD-Holistik
Integratif (HI) tingkat Kabupaten Sikka; telah ditetapkannya Perda PAUD-HI Kab Sikka dan adanya Alokasi Dana
Desa untuk kegiatan PAUD-HI; serta 21.766 anak termasuk anak berkebutuhan
khusus dapat mengakses layanan PAUD yang berkualitas.
Capaian dari program Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda (YEE)
melalui kegiatan Muda, Berkarya, Berdaya yakni 7.475 anak sponsor belajar
mengelola keuangan dengan menabung hasil kerjasama dengan Koperasi Kredit Obor
Mas; 1.748 anak sponsor (1.068 Laki-laki dan 716 Perempuan) mendapat bantuan
ternak Kambing untuk dipelihara secara bergulir; dan 1.500 anak sponsor lainnya
telah menerima perguliran kambing.
Untuk program Partisipasi dan Perlindungan Anak melalui kegiatan
Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) dan kegiatan Universal Bright
Registration capaiannya 47.138 anak mendapat manfaat dari 44 KPAD yang
terbentuk dan terkapasitasi; adanya pembentukan dan pendampingan bagi Forum
Anak Desa (Forades) sebagai wadah bagi anak untuk bersosialisasi, meningkatkan
keterampilan, melindungi diri dan berpartisipasi dalam pertemuan besar di Desa
baik MusrenbangDus maupun MusrenbangDes; 6.038 anak pada 44 desa dampingan
mendapatkan Akte Kelahiran.
Sementara itu Manager Program Area Flores, Eka Hadiyanto
mengatakan, “Untuk program partisipasi dan perlindungan anak khususnya kegiatan
universal bright registration dalam pencatatan akte kelahiran dari target 10.000
anak baru terealisasi 6.038 anak dikarenakan proses administrasinya”.
Eka Hadiyanto
menambahkan, “Perlu didorong agar
prosesentase kepemilikan akte kelahiran anak di Kab Sikka
meningkat melalui pendekatan pelayanan di Kecamatan dan Desa; difasilitasi
terpenuhinya syarat pencatatan kelahiran serta penghapusan denda keterlambatan pengurusan akte kelahiran; dan perlunya
strategi pendekatan pelayanan untuk mendapatkan kutipan Akte Kelahiran
di Kecamatan sehingga mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat”.
Kepada 8 Kecamatan dampingan yakni Kecamatan Talibura,
Waiblama, Kewapante, Kangae, Magepanda, Tanawawo, Mego dan Paga, Eka
Hadiyanto berharap agar
melanjutkan program-program yang sudah ada melalui dana desa dan
kebijakan-kebijakan yang sudah ada di Pemkab Sikka dengan penerbitkan Perda
yang mendukung project Plan International Indonesia Program Area Flores di Kab
Sikka.
Prioritas project di Kab Sikka kedepan pada program
Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda dan program BLOOM untuk kesehatan reproduksi. (Kris Kris)
KOMENTAR