wartantt.com, Manggarai Barat -- Bupati Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula angat bicara
terkait maraknya pengeboman ikan yang terjadi di kawasan Taman Nasional
Komodo (TNK).
Menurutnya, pengeboman terjadi karena tidak adanya pengawasan yang ketat dari Balai TNK sehingga oknum dengan leluasa melakukan aksi pengeboman.
Hal itu disampaikan Agustinus Ch Dula, Rabu (20/12) siang. Dia mengatakan pengeboman ikan-ikan di dalam kawasan TNK sudah terjadi sejak lama dan bahkan pengeboman itu merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh nelayan untuk menangkap ikan. Pengeboman ikan itu harus menjadi tanggungjawab Balai TNK dan seharusnya tidak ada tawar-menawar soal aksi pengeboman, harus ada ketegasan.
“Seringnya terjadi pengeboman ikan karena kelelaian dari pihak Balai TNK itu sendiri. Kalau sering terjadi berarti sudah tidak ada yang beres di TNK,” tegas Dula.
Ia mengatakan, pengeboman ikan akan merusak terumbu karang yang ada di kawasan TNK. Di satu sisi yang menjadi obyek terkenal di Labuan Bajo saat ini adalah keindahan alam bawah laut di perairan Labuan Bajo. Jika aksi bom ikan terus dibiarkan maka kemungkinan kunjungan wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut semakin berkurang setiap tahun.
Dia menegaskan agar pihak Balai TNK agar serius menyelesaikan masalah pengeboman ikan di kawasan TNK itu. Apalagi, balai TNK yang memiliki kewenangan penuh untuk urusan kawasan. Persoalan pengeboman ikan juga akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar dan warga.
Sementara pelaku wisata di Labuan Bajo, Mateus Siagian mengatakan selain adanya aksi pengeboman di kawasan TNK. Di dalam kawasan juga diduga sering terjadi perburuan rusa oleh orang tidak kenal.
Menurutnya, pemburu rusa memanfaatkan tidak ketatnya pengawasan yang dilakukan oleh Balai TNK sehingga mereka leluasa melakukan aksi perburuan rusa di kawasan TNK.
Menggapi hal ini, ketika dikonfirmasi, staf Balai TNK mengatakan Kepala Balai sedang mengikuti kegiatan penting di luar kantor. Pesan singkat yang dikirim melalui telepon selulernya pun tidak dibalas.
Menurutnya, pengeboman terjadi karena tidak adanya pengawasan yang ketat dari Balai TNK sehingga oknum dengan leluasa melakukan aksi pengeboman.
Hal itu disampaikan Agustinus Ch Dula, Rabu (20/12) siang. Dia mengatakan pengeboman ikan-ikan di dalam kawasan TNK sudah terjadi sejak lama dan bahkan pengeboman itu merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh nelayan untuk menangkap ikan. Pengeboman ikan itu harus menjadi tanggungjawab Balai TNK dan seharusnya tidak ada tawar-menawar soal aksi pengeboman, harus ada ketegasan.
“Seringnya terjadi pengeboman ikan karena kelelaian dari pihak Balai TNK itu sendiri. Kalau sering terjadi berarti sudah tidak ada yang beres di TNK,” tegas Dula.
Ia mengatakan, pengeboman ikan akan merusak terumbu karang yang ada di kawasan TNK. Di satu sisi yang menjadi obyek terkenal di Labuan Bajo saat ini adalah keindahan alam bawah laut di perairan Labuan Bajo. Jika aksi bom ikan terus dibiarkan maka kemungkinan kunjungan wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut semakin berkurang setiap tahun.
Dia menegaskan agar pihak Balai TNK agar serius menyelesaikan masalah pengeboman ikan di kawasan TNK itu. Apalagi, balai TNK yang memiliki kewenangan penuh untuk urusan kawasan. Persoalan pengeboman ikan juga akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar dan warga.
Sementara pelaku wisata di Labuan Bajo, Mateus Siagian mengatakan selain adanya aksi pengeboman di kawasan TNK. Di dalam kawasan juga diduga sering terjadi perburuan rusa oleh orang tidak kenal.
Menurutnya, pemburu rusa memanfaatkan tidak ketatnya pengawasan yang dilakukan oleh Balai TNK sehingga mereka leluasa melakukan aksi perburuan rusa di kawasan TNK.
Menggapi hal ini, ketika dikonfirmasi, staf Balai TNK mengatakan Kepala Balai sedang mengikuti kegiatan penting di luar kantor. Pesan singkat yang dikirim melalui telepon selulernya pun tidak dibalas.
KOMENTAR