Tekad Jokowi Wujudkan BBM Satu Harga Demi Wujudkan Keadilan Sosial Bagi Rakyat Indonesia

wartantt.com -- Terpisah oleh jarak dan waktu serta infrastruktur yang belum merata masih menjadi momok terhambatnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) di pelosok Nusantara.
Imbasnya pun tidak menyenangkan, kesenjangan harga jual eceran BBM terasa sejak lama.
Presiden Joko Widodo menilai jika kondisi geografis Indonesia yang merupakan kepulauan hendaknya tidak bisa menjadi alasan terkait persamaan.
Hak setiap warga negara dalam membeli BBM harus setara, sesuai dengan sila kelima dari ideologi bangsa Indonesia.
"Ini yang sering saya sampaikan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia belum kita perhatikan," ujarnya dalam siaran tertulis saat peresmian BBM Satu Harga di Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (29/12/2017).
Kebijakan BBM Satu Harga katanya menjadi jawaban atas permasalahan.
Walaupun banyak pihak meragukan kelangsungan kebijakan dalam pelaksanaan awal, Jokowi-sapaannya, nyatanya kini BBM Satu Harga terealisasi di tahun ketiga kepemimpinannya.
"Saya perintahkan kepada Menteri BUMN dan ESDM menghitung berapa sebetulnya biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Ternyata kurang lebih Rp 800 miliar. Dulu subsidi BBM bisa Rp 300 triliun diberikan, ini kenapa Rp1 triliun tidak diberikan? Itu sebabnya saya putuskan mengapa BBM Satu Harga itu harus!," tegas Jokowi.
Selama ini, lanjutnya, Papua sering dijadikan contoh daerah yang mengalami perbedaan harga BBM.
Namun, selain di Papua, ternyata banyak daerah lainnya yang juga mengalami hal serupa.
Seperti di Kalimantan dan Sulawesi misalnya, di sana harga BBM bisa melonjak hingga enam kali lipat dari harga di Pulau Jawa.
"Di daerah perbatasan Kapuas Hulu harganya bisa Rp 40.000 per liter. Kalau tidak percaya silakan datang ke Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu," katanya, dalam acara yang turut dihadiri Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik.
Oleh karena itu, dalam kunjungan kerjanya ini, Kepala Negara langsung meresmikan secara serentak kebijakan BBM Satu Harga yang juga berlaku di Kalimantan dan berbagai daerah lainnya.
Hal tersebut tentunya akan diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang merata agar distribusi pasokan BBM menjadi lebih mudah.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pertamina dan swasta yang bekerja keras mewujudkan BBM Satu Harga, BBM berkeadilan. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan secara serentak 17 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang ada di berbagai daerah," katanya.