UZTAD WILDAN : PERLU LEBIH BANYAK ORANG BAIK TERJUN KE DUNIA POLITIK

Wartantt.com-SBD ; Uztad Haji Samsi Pua Golo, ST, alias Uztad Wildan dikenal sebagai salah seorang Uztad yang memiliki pengaruh yang cukup luas di Kabupaten Sumba Barat Daya. Pengaruh Uztad ini bukan hanya karena beliau adalah seorang Uztad dan tokoh agama Islam, melainkan lebih karena pemikirannya  yang cerdas, kritis dan terbuka. Oleh pemikiran yang cerdas, kritis dan terbuka ini pula maka Uztad Wildan saat ini mengemban beberapa jabatan strategis dalam berbagai organisasi antara lain Sekretaris FKUB, Sekretaris MUI, Sekretaris Muhamadya, dan Ketua DPC PAN Kabupaten Sumba Barat Daya. Uztad Wildan dalam hal ini dapat menjadi teman diskusi yang menyenangkan dan tempat konsultasi tentang berbagai hal.

Pemkiran yang cerdas, kritis dan terbuka ini tidak sekonyong konyong dimiliki oleh Uztad Wildan. Beliau menjalani proses yang cukup panjang sampai memperoleh kualitas ini. Dilahirkan di Waitabula oleh ibunda Daeng Kebo pada 02 Februari 1969 sebagai anak ke lima dari sepuluh bersaudara, Uztad Wildan memiliki kehidupan masa kecil yang menyenangkan. Sebagai anak laki-laki pertama dalam keluarga Wildan kecil telah didik oleh ayahanda Haji Musa Pua Mila untuk untuk mengemban tanggung jawab sebagai tulang punggung dalam keluarga besarnya.

Walaupun seorang Haji, Haji Musa Pua Mila menyekolahkan anak-anaknya termasuk Wildan kecil ke sekolah Kristen yakni SD Masehi Mata Waitabula. Tidak berhenti di situ Wildan Kecil melanjutkan sekolah menengahnya ke SMPK St. Alowysius Waitabula dan selanjutnya SMA Kristen Waikabubak. Namun demikian jarak jangkau yang cukup jauh antara Waikabubak dan Waitabula maka setelah setahun di SMA Kristen Waikabubak, Wildan remaja akhirnya pindah ke SMA Mandaelu Waitabula. Setelah menyelesaikan sekolahnya di SMA Mandaelu, Wildan remaja kemudian melanjutkan  studinya ke Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhamadya Yogyakarta. Rupanya sejarah pendidikan yang panjang inilah yang telah membentuk Uztad Wildan menjadi pribadi yang cerdas, kritis dan terbuka.

Jiwa wirausaha yang mengalir dari orang tuanya membuat beliau secara mudah mempelajari pola berbisnis saat bekerja di perusahan asing yang bergerak di bidang ekspor/impor barang kerajinan rakyat. Setelah ilmu dan pengalaman hidup di perantauan teraca cukup untuk diterapkan di kampung halaman, maka Uztad Wildanpun kembali ke Sumba pada tahun 2003 dan mulai membuka usaha galangan kayu di rumahnya.

Pengalaman sebagai ketua SMPT (Serikat Mahasiswa Perguruan Tinggi) Universitas Muhamadya Yogyakarata membuat Uztad Wildan tertarik untuk bergabung dalam dunia politik melalui Partai Amanat Nasional. Sebagai perintis PAN di Kabupaten Sumba Barat Daya, begitu banyak tantangan yang beliau hadapi. PAN yang saat itu belum memiliki kursi di DPR membuat para fungsionarisnya harus merogo koceknya sendiri untuk melakukan sosialisasi dan berbagai macam kegiatan partai. Perlahan lahan PAN mulai mendapat tempat di hati masyarakat Sumba Barat Daya. Pada Pemilu tahun 2013 yang lalu PAN memperoleh dua kursi sebagai wujud kepercayaan Masyarakat kepada PAN Sumba Barat Daya.

Setelah menjadi fungsionaris Partai Uztad Wildan yang juga merupakan Sekretaris MUI Kabupaten Sumba Barat Daya ini mencoba peruntungan untuk menjadi caleg dalam pemilu legislatif. Namun demikian keberuntukngan itu sepertinya belum berpihak padanya sehingga beliau belum mencapai cita-cita tersebut. Walaupun berulangkali gagal, namun jiwa petarungnya  membuat beliau berniat untuk maju lagi dalam pemilu yang akan datang.

Banyak pihak mengkritik kiprahnya di dunia politik. Dalam pandangan para pengkritik tersebut  tidak baik tokoh agama terjun dalam dunia politik. Namun demikian Uztad yang adalah sekretaris FKUB Kabupaten Sumba Barat Daya ini memiliki pandangan yang berbeda. Menurut beliau lebih baik bila semakin banyak orang yang baik dan berpikiran lurus  masuk ke dalam dunia politik. Sebab dengan demikian politik dapat diberi warna diarahkan menjadi lebih baik. Oleh karena itu suami dari Rinda Prihatanti Nurcahyani  ini terjun ke dunia politik dengan satu misi yaitu ingin merubah dan memberi warna kepada dunia perpolitikan di Sumba Barat Daya dengan pola berpolitik yang santun ramah dan bermartabat.

Itulah Uztad Wildan dengan prinsip hidup yang dipegangnya “Hidup ini tidak boleh ternoda. Kesuksesan hanya bisa diraih melalui perjuangan dengan tidak menghalalkan segala cara sebab sesuatu yang ternoda tidak layak disebut kesuksesan” beliau bekerja secara profesional, mendukung dan mengkritisi tanpa tendensi kepentingan pribadi di sana.