359 Ton Beras Turun Mutu RASTRA 2018 di LEMBATA, Menanti Keputusan Sub Divre Larantuka

WartaNTT.com, LEMBATA – Sebanyak 359,647 Ton beras Rastra Tahun 2018 yang tidak disalurkan Perum Bulog Lembata akibat turun mutu, hingga saat ini masih tersimpan rapi di gudang Bulog Lembata, serta diprediksi akan menjadi penghambat masuknya beras Rastra 2019.

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Gudang Perum Bulog Lembata, Yohanes Mujur kepada WartaNTT, Senin (04/02/2019) mengatakan “Hingga saat ini beras turun mutu pengadaan Tahun 2017 yang berasal dari wilayah Provinsi Jawa Timur masih tersimpan dalam Gudang sebanyak 359.647Kg atau 359,647 Ton. Beras tersebut sesuai ketentuan seharusnya tersalurkan di bulan Juni-Juli 2018, namun akibat kondisi butiran beras yang mengalami turun mutu sehingga tidak diteruskan proses distribusinya kepada masyarakat penerima manfaat Rastra di Kabupaten Lembata”.

“Kami telah berkoordinasi dengan pihak Sub Divre Larantuka dan hingga saat ini masih menunggu petunjuk lebih lanjut. Memang jika beras tersebut masih berada dalam gudang maka akan menyulitkan kami mengatur beras Rastra 2019, mengingat kapasitas tampung gudang hanya 500 Ton saja”.

Ditanya lanjut terkait evaluasi distribusi Rastra 2018, Yohanes mengatakan “Kegiatan distribusi yang dilakukan Perum Bulog Lembata berjalan lancar, meskipun terdapat 2 Desa yang akses infrastruktur jalannya masih rusak yakni diwilayah Desa Lamalela dan Desa Banitobo, Kecamatan Lebatukan”.

“Selain itu, ada juga permintaan masyarakat di beberapa Desa agar beras dibagi merata saja karena banyak masyarakat miskin yang tidak terakomodir dalam daftar RTS-PM, namun kewenangan mengambil kebijakan bukan berada di Bulog, itu menjadi kewenangan PemKab Lembata merujuk aturan yang berlaku.  Tugas kami hanya mendistribusikan saja, namun informasi yang kami himpun dari masyarakat seperti itu. Sejauh ini koordinasi yang dibangun bersama pihak Pemkab Lembata dalam hal ini Dinas Sosial PMD berjalan dengan efektif” ujarnya.

Dirinya melanjutkan “Total Penerima manfaat Rastra 2019 Kabupaten Lembata masih sama dengan Tahun 2018 yakni sejumlah 13.014 KK RTS-PM, dimana tiap KK mendapatkan jatah 10 Kg per bulannya. Untuk kualitas beras Rastra 2019 kami pastikan layak dikonsumsi masyarakat“ ujarnya menambahkan.

Senada dengan Yohanes, Kadis Sosial, PMD Lembata, Drs. Aloysius Buto dan  Koordinator TKS Kabupaten Lembata, Leonardus Latu, S.Fil yang dikonfirmasi terpisah, kepada WartaNTT, Senin (04/02/2019) diruang kerja masing-masing membenarkan terkait beras Rastra turun mutu Tahun Anggaran 2018 yang masih berada di gudang Perum Bulog Lembata, dimana mereka berharap hal ini segera disikapi oleh pihak yang berwenang sehingga tidak mengganggu proses penyaluran Rastra 2019.

“Kondisi sekarang, sedang persiapan distribusi Rastra 2019, tentu beras turun mutu tersebut akan menghambat masuknya beras Rastra 2019. semoga secepatnya beras tersebut ditindaklanjuti, apalagi kapasitas gudang Perum Bulog Lembata juga sangat terbatas” ujar mereka.

Aloysius menambahkan “Untuk distribusi Rastra, kami mematuhi juknis penyaluran Rastra, dimana hingga saat ini belum adanya ketentuan untuk dilakukan pembagian beras diluar dari nama-nama RTS-PM yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Jika ruang itu (perubahan regulasi, red) ada, tentunya akan kami sampaikan kepada setiap Kepala Desa untuk dilakukan penyesuaian” ujarnya. (Kris Kris)