WartaNTT.com, LEMBATA –
Sejalan dengan program Pemerintah melalui NAWACITA demi membangun Indonesia
dari pinggiran termasuk pembangunan akses telekomunikasi dan informatika, Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) Kementerian
Kominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR-RI
menggelar Sosialisasi Pembangunan Base
Transceiver Station (BTS) dan Akses Internet Tahun
2018 di Kabupaten
Lembata, Sabtu (14/04/2018).
Anggota
Komisi 1 DPR-RI, Dr. Andreas Hugo Pareira dalam sambutannya mengatakan “Salah
satu program Presiden Jokowi tentang membangun Indonesia dari daerah pinggiran
termasuk membangun telekomunikasi yang menjangkau seluruh wilayah NKRI sehingga
tidak tertinggal”.
“Kementerian Kominfo melalui BAKTI
fokus membangun BTS dan akses
internet
pada daerah yang dianggap tertinggal, terluar dan terdepan di wilayah NTT
secara khusus di wilayah Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Alor namun problem yang sama
juga dialami diseluruh wilayah NTT yakni keterbatasan jangkauan telekomunikasi”.
Andre melanjutkan “Kami berharap melalui solusi yang dilakukan BAKTI dapat menjawab problem
keterbatasan jangkauan komunikasi di wilayah NTT khususnya di Lembata.
Tentu perlunya support
Pemerintah daerah
terkait pembebasan lahan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan BTS ini. Semoga rencana
yang baik ini mendapat respon yang baik dari masyarakat Lembata untuk menjawab
persoalan keterbatasan telekomunikasi” ujarnya.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST mengucapkan terimakasih kepada anggota
DPR-RI atas perannya sebagai pengubung dengan pihak Kemenkominfo RI untuk menjawab
persoalan keterbatasan komunikasi di Kab Lembata.
“Di Kabupaten Lembata saat ini
sudah mempunyai signal telekomunikasi namun dibeberapa tempat signal tidak
terhubung secara baik (putus). Kami juga berharap pihak BAKTI mendahulukan
pembangunan BTS di Desa Lerek, Kecamatan Atadei (lokasi gunung Ile Werung)
untuk mendukung pelaksanaan festival 3 gunung di Kabupaten Lembata pada Bulan
Oktober 2018 yang akan
datang”.
“Pemasangan BTS ini sudah sangat
membantu rencana penerapan e-Goverment sampai ketingkat Desa hasil kerjasama
Pemkab Lembata dengan Pemkot Surabaya yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat”.
“Saya minta Desa-Desa
sasaran segera menyiapkan
hibah lahan kepada pemerintah daerah sehingga ketika fisik BTS dibangun, sudah tidak
ada lagi persoalan hibah lahan yang terjadi”ujarnya.
Sementara itu Kepala
Divisi Hukum dan Humas, BAKTI, Latifa Hanum dalam pemaparannya mengharapkan kesediaan pelepasan lahan (ukuran 20mx20m) sebagai syarat administrasi serta diminta pendampingan pihak Desa saat pelaksanaan survey
lokasi oleh tim BAKTI Kementerian Kominfo RI.
“Secara berkala
akan ada pendampingann yang dilakukan BAKTI untuk memonitor perangkat yang
berada dilapangan. Kami juga
meminta agar disetiap lokasi BTS/lokasi akses internet, para Kepala Desa/pihak Sekolah/Puskesmas
menunjuk 1 orang penanggungjawab
yang akan bertanggungjawab menyampaikan informasi
kendala yang terjadi kepada pihak Kominfo RI melalui operator penyedia layanan (provider)” ujarnya.
Informasi yang dihimpun WartaNTT untuk Tahun 2018 akan dibangun 37 BTS yang berlokasi di 37 Desa
pada 9 Kecamatan dengan mayoritas pembangunan pada Desa-Desa diwilayah Kecamatan Atadei dan Kecamatan Nagawutung; serta pembangunan 20
akses internet akan disediakan bagi tempat pelayanan umum (puskesmas/sekolah) yang tersebar di Kab Lembata dimana untuk sekolah, akan diprioritaskan
pada sekolah-sekolah yang menggelar UNBK. (Kris Kris)
KOMENTAR