Indonesia Bangun PLTAL Pertama dan Terbesar di Dunia

wartantt.com -- Indonesia akan segera memiliki Pembangkit Tenaga Listrik Arus Laut (PLTAL-red) yang pertama sekaligus terbesar di dunia.

 

Saat ini pemerintahan Jokowi-JK tengah membangunnya di Selat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Bukan itu saja, PLTAL ini rencananya juga akan terintegrasi dengan jembatan Pancasila-Palmerah di Selat Larantuka.

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat meninjau lokasi menjelaskan, integrasi jembatan Pancasila-Palmerah dengan PLTAL ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi.

 

“Dengan pembangunan jembatan itu maka diharapkan pembangunan di Adonara dapat berlangsung cepat. Ini semua adalah arahan dari Bapak Presiden Republik Indonesia, kalau bisa tersambung ini bisa dibangun dengan baik,” ujar Jonan di Larantuka, seperti dikutip dari esdm.go.id pada Minggu (1/4/2018).

 

Jonan menambahkan, jika terlaksana, proyek Independent Power Producer (IPP) berbasis arus laut ini juga menjadi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) pertama di Indonesia dan terbesar di dunia.

 

“Ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut pertama dan terbesar di dunia. Listrik yang dihasilkan mencapai 20 MW,” tambah Jonan.

 

Mengenai kapan waktu mulai pembangunan jembatan ini, Jonan mengatakan, saat ini sedang dilakukan studi. Diharapkan finalisasinya akan dapat diselesaikan secepatnya, sehingga dapat mulai bekerja.

 

 

Tindak Lanjut Kunjungan Presiden Jokowi

Rencana Pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah yang terintegrasi dengan turbin merupakan tindak lanjut. Dari rangkaian kunjungan kerja Presiden RI ke Eropa tanggal 22 April 2016 silam.

 

Saat itu, dilakukan juga penandatanganan Head of Agreement (HoA) on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea. Kerjasama investasi antara Kementerian PUPR, Tidal Bridge BV, dan Pemerintah Provinsi NTT pada acara Indonesia – The Netherland Business Forum di Belanda.

 

Konsorsium dari Belanda, Tidal Bridge, tertarik untuk menjalankan proyek pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah yang diintegrasikan dengan turbin arus laut di Selat Larantuka.

 

Kementerian PUPR sendiri telah menyelesaikan Pra-FS Pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah yang akan diintegrasikan dengan PLT Arus Laut pada tahun 2017. Hasil Pra-FS menyatakan, proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.

 

Tidal Bridge mengasumsikan, dengan kecepatan arus laut Selat Larantuka rata-rata 3,5 m/s, kapasitas terpasang tiap turbin adalah sebesar 16 MW. Dengan energi yang dibangkitkan secara efektif sebesar 6 MW. Dengan asumsi pemasangan 5 turbin, maka energi terbangkitkan rata-rata sebesar 30 MW.