Wamen ESDM, Arcandra: Pemerintah Sekuat Tenaga Tidak Naikan Premium dan Solar

wartantt.com -- Di tengah ketidakpastian harga minyak dunia, pemerintah tetap tidak menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis khusus dan penugasan seperti premium dan solar. Hal tersebut ternyata bukan tanpa upaya keras.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar. “Kita di Pemerintah berusaha sekuat tenaga agar adil buat bangsa dan investasi. Ini agar menerima manfaat yang sebesar-besarnya dalam pengelolaan migas di Indonesia,” ujar Arcandra seperti termuat dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (7/7/2018).

Arcandra menjelaskan, saat ini yang mengalami kenaikan harga hanyalah BBM jenis umum seperti Pertamax dan sejenisnya. Jenis BBM itu, jelas Arcandra, hanya dipakai 14 persen dari total kebutuhan BBM di Indonesia.

“Coba kita lihat data. Dari 100% kebutuhan BBM kita, premium, pertalite, solar dan minyak tanah tidak naik. Ini mewakili 86% kebutuhan kita di Indonesia. Ini tidak akan terpengaruh dengan kemampuan konsumsi secara umum,” ungkap Arcandra.

Sedangkan Premium dan Solar tidak pernah mengalami kenaikan sejak April tahun lalu. Ia menggarisbawahi, kebijakan yang ditempuh Pemerintahan Jokowi – JK dalam pengelolaan migas saat ini, baik dari sisi hulu maupun hilir–merupakan jalan tengah menuju energi berkeadilan.

Tentunya, lanjut Arcandra, Badan Usaha seperti Pertamina dan Shell memiliki pertimbangan matang untuk menaikkan harga BBM jenis tersebut disaat pergolakan harga minyak dunia.

“Kalau yang RON 92 ke atas itu sudah mengikuti dekat-dekat dengan harga keekonomian dunia. Justru yang premium, solar tentu masih jauh di bawah dengan harga yang sekarang cukup tinggi di atas USD 70-an per barel,” jelas Arcandra.

Harga BBM Subsidi Hingga Akhir Tahun Tak Akan Naik

Terkait skema pengumuman harga, Arcandra mengakui, badan penyalur BBM hanya perlu melapor dan tidak perlu lagi meminta persetujuan Pemerintah sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 34 Tahun 2018 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM. Tapi juga, Pemerintah tetap dapat melakukan intervensi apabila harga yang ditetapkan oleh Badan Usaha tersebut tidak sesuai dengan peraturan, seperti melebihi marjin sebesar 10%.

Meski begitu, Arcandra menegaskan, Pemerintahan Jokowi – JK tetap berkomitmen untuk tidak akan menaikkan harga BBM yang sebagian besar dikonsumsi masyarakat.

“Kita jamin apa yang kita janjikan sampai akhir tahun bahwa BBM subsidi tetap. Tidak naik,” pungkasnya.