wartantt.com, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi angkat bicara menanggapi kritik terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang dilontarkan oleh Fadli Zon.
Hal tersebut tampak dari laman Twitter @Uki23 yang diunggah pada Jumat (7/9/2018).
Dedek Prayudi mengatakan jika Jokowi telah mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi pelemahan rupiah sebelum Fadli Zon berbicara.
Lebih lanjut, Dedek Prayudi kemudian menyindir Fadli Zon yang menurutnya hanya sibuk nyinyir.
Sementara Jokowi sibuk kerja.
"Pak @fadlizon bernarasi seolah Presiden tak melakukan apa-apa terkait depresiasi Rupiah agar mendapat ruang menebar politik ketakutan (Politics of Fear), menekankan 'bisa saja' krisis ini dan krisis itu datang, dan memvonis 'inilah kegagalannya'.
Padahal, Presiden telah mengambil langkah-langkah kongkrit sebelum pak Fadli bicara:
1. Mengurangi defisit transaksi berjalan, menekan impor.
2. Memaksimalkan muatan lokal pada konsumsi dalam negeri.
3. Koordinasi fiskal-moneter-industri-pelaku usaha.
4. Meningkatkan investasi.
Disaat bersamaan, Deputi Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden Denni Puspa Purbasari menyebutkan modalitas yang dimiliki Indonsesia untuk melakukan langkah-langkah tersebut.
Modalitas tersebut adalah:
1. Indonesia memiliki investment grade yang baik menurut 5 lembaga pemeringkat ekonomi.
2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia solid.
3. Koordinasi Otoritas Moneter dan Otoritas Jasa keuangan yang sangat kuat.
4. Cadangan devisa yang besar (118 miliar USD).
Alhasil, keganasan USD terhadap Rupiah pun tertangkal, setidaknya sejak hari Kamis, 6 September 2018, tanpa menimbulkan kenaikan harga barang, pemecatan, apalagi penutupan Bank-bank nasional, seperti yang ditakutkan @fadlizon.
Saya justru heran, ketika rapat dengan BI tentang depresiasi Rupiah yang diselenggarakan oleh lembaga pimpinan @fadlizon, yakni @DPR_RI dihadiri oleh banyak sekali kursi kosong, alias banyak yang absen. Bang Fadli selain main twitter, ngapain aja?
Sebaiknya bang Fadli memikirkan bagaimana eks napi korupsi di partai @Gerindra yang itu tidak betul-betul merusak kepercayaan masyarakat tentang demokrasi dan Gerindra sendiri, apalagi Gerindra mengusung paling banyak eks napi korupsi.
#diasibukkerja
#kamusibuknyinyir," tulis Dedek Prayudi.
Pernyataan Jokowi
Diberitakan Kompas.com, Presiden Jokowi menegaskan, pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS juga terjadi di mata uang negara lain.
"Tidak hanya negara kita, Indonesia, yang terkena pelemahan kurs, tidak hanya Indonesia," ujar Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018).
Menurut Jokowi, pelemahan rupiah saat ini lebih disebabkan sentimen dari eksternal, seperti kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara China dan Amerika Serikat, dan krisis yang melanda Turki serta Argentina.
"Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Saya kira yang paling penting kita harus waspada, kita harus hati-hati," ujar Jokowi.
Untuk menguatkan rupiah kembali, menurut Jokowi, pemerintah akan terus meningkatkan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan para pelaku usaha.
"Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci sehingga jalannya itu segaris semuanya," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi juga memberikan target kepada jajarannya untuk segera memperbaiki transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan investasi di dalam negeri.
Sebab, saat ini transaksi berjalan mengalami defisit 3 persen.
"Dengan investasi dan ekspor yang meningkat, kita bisa menyelesaikan defisit transaksi berjalan, kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya," ujar Jokowi.
"Target saya sudah berikan agar dalam satu tahun, betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," lanjut dia.
Beberapa upaya memperbaiki defisit transaksi berjalan, kata Jokowi, adalah diterapkannya 20 persen biodiesel atau B20, yang diyakini dapat mengurangi impor minyak cukup besar.
Selain itu, pemerintah juga mendorong tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kepada perusahaan BUMN maupun swasta.
"Ini saya sampaikan kepada kementerian, baik ke swasta maupun kepada BUMN, agar lokal konten diperhatikan, kalau bisa pakai semua komponen dalam negeri, ada penghematan 2 miliar dollar AS sampai 3 miliar dollar AS," ujar Jokowi.
Kritik Fadli Zon
Fadli Zon berulang kali memberikan kritik kepada pemerintah terkait pelemahan rupiah.
Seperti mengkritik pemerintah yang tetap lakukan impor beras dan gula di tengah kondisi ekonomi yang seperti saat ini.
"'Eneg' nggak dengan impor beras, impor gula di saat-saat seperti sekarang? Nah kalau 'eneg' berarti nalar masih sehat," tulis Fadli Zon.
Fadli Zon juga menganggap ironis fenomena ini, karena Indonesia akan jadi tuan rumah acara IMF-World Bank meeting Oktober nanti.
"Ironisnya, pemerintah akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF-World Bank oktober 2018 nanti, dan akan menghabiskan dana 70 juta dolar AS," tulis Fadlizon di Twitter-nya, Kamis (6/9/2018) saat membalas cuitan ekonom asal AS Steve Hanke.
KOMENTAR