WartaNTT.com, LEMBATA –
Wakil Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday, M.Si dalam penyampaian pendapat akhir Pemerintah terhadap Nota Keuangan dan
Ranperda tentang perubahan APBD TA 2018, Senin (08/10/2018) memberikan apresiasi kepada DPRD
Lembata atas pandangan politik Fraksi-Fraksi dalam pembahasan dan persetujuan
Ranperda tentang
perubahan APBD Kabupaten
Lembata TA 2018.
“Kiranya terus terjalin harmonisasi
dalam semangat kemitraan menuju cita-cita besar terwujudnya
Lembata yang produktif dan berdaya saing untuk kesejahteraan
rakyat berkelanjutan melalui kebijakan rantai ekonomi #Lembata 2.0 dalam cincin ekonomi”.
Thomas Ola melanjutkan “Kami berharap keputusan bersama dalam Ranperda melalui
persetujuan politik DPRD dan pandangan politik Fraksi-Fraksi tidak lagi menjadi
polemik atau sengaja dipolemikkan, sehingga penetapan Perda tentang perubahan APBD TA 2018
dapat dilaksanakan disisa waktu tahun 2018.
“Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Lembata akan melakukan finalisasi seluruh dokumen
untuk dikirimkan kepada Gubernur NTT guna proses evaluasi sebelum ditetapkan
menjadi PERDA” ujarnya.
Sebelumnya dalam Rapat Paripurna IX DPRD Lembata dengan Agenda Penyampaian Pendapat
Banggar DPRD terhadap Ranperda tersebut yang berlangsung siang hari (08/10/2018) disepakati postur Perubahan APBD Kabupaten
Lembata TA 2018 yakni Pos Pendapatan Daerah sebesar Rp.811.239.982.841,- dengan rincian
total PAD Rp.48.341.360.073,- total Dana Perimbangan (Bagi hasil, DAU dan DAK)
Rp.617.868.395.506,- dan total Lain-Lain Pendapatan yang sah
Rp.145.030.227.262,-.
Sedangkan Pos Belanja
Daerah sebesar Rp.853.893.362.682,- dengan rincian total Belanja Langsung
Rp.395.161.854.858,- dan total Belanja Tidak Langsung Rp.458.731.507.824,-.
Dengan Pembiayaan
sebesar Rp.42.653.379.841,- yang
berasal dari Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp.43.153.379.841,- dikurangi
Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp.500.000.000,-.
Dalam kegiatan tersebut, Banggar DPRD Lembata juga merekomendasikan
antara lain "Pemkab Lembata perlu optimalkan potensi Sektor PAD melalui Retribusi jasa parkir; pengerjaan beberapa ruas jalan menjelang musim hujan yang
berdampak pada mobilisasi hasil komoditi
yakni Ruas Aubuya Segmen Waikoro-Rumang; Ruas Waikomo-Belang-Belame segmen
depan Taman Doa Uran; Segmen kritis Panama-Wairiang; Ruas menuju puncak acara Expo
Uyelewun; serta Segmen Puskesmas Wulandoni-Lewuka;
Katekeja-Waipetung; dan Lamalera-Lelata-Tapobali".
"Agar Pemkab Lembata segera membayar
honorarium KSO/PPN-PNS yang belum terbayar; serta merevisi rencana penjatuhan hukuman disiplin (kumdis) bagi
ASN an. Arifin Gazali (Guru pada SDI Dulir Kecamatan Atadei) yang diduga indisipliner, dari kumdis pemecatan kejenis kumdis lainnya".
"Selain itu juga Banggar menghimbau agar Pemkab Lembata merehabilitasi Rujab Bupati serta memprioritaskan
pembangunan gedung kantor bagi OPD yang masih menyewa rumah warga".
"Banggar juga mendukung rencana pengerjaan GOR dan Destinasi wisata
pulau siput "Awololong" dengan catatan Pemkab Lembata wajib memperhatikan administrasi dokumen dan syarat lainnya sehingga tidak menjadi
persoalan dikemudian hari".
“Agar anggaran biaya operasional ke beberapa PLTD dialihkan
menjadi bantuan bagi masyarakat yang sedang melakukan interkoneksi jaringan rumah ke jaringan
PLN. Selanjutnya
Pemkab Lembata segera
koordinasi bersama stakeholder terkait dalam menangani antrian pengisian BBM yang sudah berlangsung
lama” ujar Juru Bicara
Banggar DPRD Lembata, Drs. Fransiskus Y
Wuhan. (Kris Kris)
KOMENTAR