Wartantt.com--SB; Kepala sekolah SDM Kareka Ndeku Maria
Magdalena Ngongo berharap agar ada donatur yang menyumbangkan buku untuk menambah
koleksi buku bacaan anak anak di perpustakaan sekolahnya. Demikian
disampaikannya ketika ditemui media ini bersama tim INOVASI di sekolahnya Rabu
(19/12) siang kemarin.
Dirinya melihat bahwa buku merupakan sumber pengetahuan bagi anak anak. Prinsip yang selalu dipegang dan dimotivasikan kepada para gurunya adalah bahwa anak anak datang dari rumah ke sekolah untuk belajar. Anak anak ini tidak boleh pulang ke rumah dengan tidak membawa apa apa. Mereka harus membawa pengetahuan baru setiap hari.
Dengan prinsip tersebut para siswa tidak dibiarkan berkeliaran saat jam pelajaran. Mereka diarahkan untuk masuk perpustakaan dengan pengawasan tata usaha atau kepala sekolah sendiri bila ada guru yang berhalangan. Bahkan saat jam istirahatpun anak anak diarahkan untuk masuk dan membaca di perpustakaan.
Strategi yang dibangun untuk membiasakan anak anak membaca di perpustakaan adalah dengan mengatur jadwal masuk perpustakaan setiap kelas. Sehingga pada jadwalnya, anak anak wajib berada di perpustakaan. Selain itu perpustakaan ditata secara unik dan menarik untuk anak anak. Hal ini ternyata cukup berhasil; terlihat dari banyaknya anak masuk perpustakaan atas inisiatif sendiri di luar jadwal yang ditentukan.
SD Kareka Ndeku adalah salah satu sekolah binaan INOVASI yang merupakan program kemitraan Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan. Program rintisan INOVASI di SD ini adalah leadership. Perpustakaan merupakan bonus dari pendampingan program.
Magdalena menjelaskan bahwa sebelum mendapat pendampingan dari program INOVASI, buku buku diperpustakaan sekolahnya tidak teratur. Namun setelah mengikuti workshop pengelolaan perpustakaan ramah anak oleh INOVASI, dirinya dan para guru mulai memilahkan buku buku untuk kelas tinggi dan kelas rendah. Selanjutnya ruangan perpustakaan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi menarik untuk anak anak.
“Dalam perjalanan pendampingan kami baru
mengerti bahwa anak anak suka buku dengan gambar yang besar dan berwarna.
Setelah itu kami melakukan apa yang perlu dan ternyata memang anak anak senang
dan mulai terlihat memajuan” katanya.
Maria Magdalena mengakui bahwa koleksi
buku di perpustakaan masih sangat kurang. Sudah beberapa tahun terakhir
sekolahnya tidak mendapat kiriman buku dari program DAK. Dirinya berharap ada
donatur buku untuk sekolahnya. “Kami sangat bermimpi bahwa ada donatur yang
menyumbangkan buku. Kami jamin akan mengajak anak anak mencintai
perpustakaan sebagaimana mestinya” katanya.
Harapan kepala sekolah ini rupanya sudah menjadi bahan pemikiran tim INOVASI. Sehingga UNOVASI saat ini sedang mengadakan buku ramah anak untuk sekolah sekolah dampingan termasuk SDM Kareka Ndeku ini.
Pansbert Ch Bunga, DF Inovasi Kabupaten Sumba Barat mengatakan bahwa perpustakaan memang bukan menjadi pilot projek INOVASI. Namun demikian hasil eksplorasi masalah ditemukan bahwa umumnya perpustakaan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sementara itu pemanfaatan perpustakaan yang optimal bertalian sangat erat denga program rintisan kelas literat.
Oleh karena itu DF bersama para Fasda berinisiatif mengembangkan program dan diadakan workshop tentang perpustakaan ramah anak pada bulan Oktober 2018 yang lalu.
Program terus mendampingi para guru dan kepala sekolah untuk menunjukan kepada model dan isi perpustakaan yang ramah anak.
Sasaran kedepannya adalah program mengadvokasi para kepala sekolah agar ada kebijakan kepala sekolah yang membiasakan anak anak memanfaatkan perpustakaan; sehingga minat dan budaya baca anak tumbuh.
KOMENTAR