Wartantt.com--SBD; Menjelang
Natal di bulan Desember ini beberapa harga sembako yang menjadi kebutuhan utama
masyarakat di pasar Waimangura kecamatan Wewewa Barat masih stabil. Seperti
beras, telur ayam rasi, dan gula pasir. Demikian yang disampaikan
oleh Anita Zaza pemilik Tokoh Asro yang berada di Waimangura pada Sabtu(08/12)
di pasar waimangura.
Pemilik Tokoh ASRO di Waimangura
Anita Zaza menyebutkan bahwa harga beberapa sembako di Bulan Desember di
Tokohnya masih stabil seperti
beras 10 sampai 12 ribu perkilogram sesuai jenis berasnya. Dalam kemasan karung pun masih stabil.
Satu karung kuning kecil yang berisi 10 kg harganya Rp. 80.000, dan karung dengan
isi 50 kg seharga Rp. 460.000. Sebaliknya harga gula pasir turun di bulan Desember ini.
Harga gula pasir yang sebelumnya dijual
dengan harga Rp.550.000 malahan turun drastis dengan harga Rp.535.000 /50 kg.
"Untuk
saat ini harga beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat harganya masih
stabil, bahkan harga gula saya turunkan
di bulan ini, tetapi harga ini mungkin saja tidak akan stabil juga, " ungkap dirinya.
Selain
itu Anita menuturkan bahwa harga tepung terigu sudah tidak stabil lagi. Yang
awalnya harga tepung terigu per-kg hannya Rp.7.000 sudah berubah menjadi terigu
Rp. 8.000 /kg. Namun ia
meyakini bahwa harga-harga sembako yang lainnya ada kemungkinan harganya akan
naik dipertengahan bulan nanti. Hal itu dikarenakan musim hujan yang tidak bersahabat.
Sehingga kapal laut pun akan terhambat mengantar stok sembako. Selain itu, keterbatasan stok yang disediakan di
gudangnya akan menjadi penyebab juga kenaikan sembako. Ia menambahkan bahwa
biasanya pedagang lainnya pun akan mengalami hal yang serupa.
"saya
mengakui bahwa ketidak stabilan harga akan mulai dirasakan, dipertengahan bulan
akan ada kenaikan harga, apa lagi
dibulan Desember dan januari adalah musim hujan, jadi kapal barangpun akan
terkendala membawa barang berupa sembako untuk diekspor, Sehingg kesesiaan stok
juga akan terbatas,"Tutup Anita.
Sementara
itu Fatmah slah seorang Pedagang sembako
dari Bima mengatakan bahwa harga sembako yang dipasarkannya sudah mulai naik.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga sembako disesuaikan dengan harga dan biaya lain yang menyertainya Ia mengakui bahwa harga sembako di hari raya
biasanya selalu tidak stabil.
"saya
selalu merasakan kebiasaan kenaikan harga di setiap hari raya besar seperti
Idul Fitri, Natal dan tahun baru maupun hari raya
lainnya, harga sembako kadang tidak
stabil tergantung penyediaan sembako itu juga," Tandas Fatmah.
Fatmah
menambahkan bahwa harga bawang merah per-kg sudah naik harga. Ia menyebutkan
bahwa harga bawang merah sudah menjadi Rp. 20.000 dari
sebelumnya Rp. 15.000, tomat 1 kg sudah Rp.20.000 sementara itu harga
sebelumnya Rp.10.000. Sembako lainnya seperti lombok, bawang putih pun ikut
naik dengan harga Rp. 30.000/kg. Sedangkan marica, ketumbar bubuk dan beberapa sembako bungkus
lainnya harga masih stabil. Harga telur ayam rasi satu rak masih stabil dengan
harga Rp.50.000. Keuntungan hasil jualan dirinya mengakui bahwa tidak terlalu
besar. Ia juga mengatakan bahwa beberapa sembako lainnya akan ikut naik
harganya.
"keuntungan
yang saya peroleh dengan naiknya harga sembako tidak begitu drastis naik, ya,
palingan cuman untung Rp.2.000 atau paling tinggi Rp.10.000 sampai
Rp.20.000, jadi saya sesuaikan saja dengan biaya belinya saya dan biaya
transportasi, "Tutur Fatmah pada media. (Rn/06)
KOMENTAR