Wartantt.com--SBD; Sistim
penerimaan beras sejathera pada 1 Mei 2019 akan menggunkan sistim e-warung.
Kementrian akan bekerja sama dengan bank dalam penyediaan e-warung maupun kartu
untuk kepala keluarga yang menerima rastra. Hal ini disampaikan kepala Dinas
Sosial Deri Laka pada selasa(11/12) diruangannya.
Dery Laka menyebutkan bahwa pada tahun 2019
akan ada perubahan sistim penerimaan rastra dengan menggunkan sistem e-warung. Semua kk
yang menerima rastra akan diberikan kartu oleh kementrian Sosial. Kementrian akan bekerja
sama dengan beberapa Bank dalam menjalankan peraturan yang baru ini. Kartu itu
berfungsi sebagai alat yang digunkan untuk membeli atau mengambil rastra. Pada Januari
sampai April rastra tersebut masih diberikan secara langsung. Sedangkan pada bulan
Mei sistim ini
akan diberlakukan. Namun untuk tempat e-warung sendiri belum
dipastikan. Dirinya meyakini dengan sistem itu akan sangat
mempermudah Dinas terkait. Namun ia cukup prihatin bahwa masyarakat tidak akan
bisa dikontrol lagi.
"Dengan
cara itu masyarakat tidak bisa dikontrol lagi,
apakah mereka mengambil uang untuk membeli beras dan sembako lainnya di
e-warung rastra kami tidak akan tahu,
ya, saya hanya berharap ketika sistim ini diberlakukan, masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik,
"
Dikesempatan
itu Deri menambahkan bahwa Kabupaten Sumba Barat Daya menjadi yang pertama
dalam penyelesaian pendisbutrisian rastra se-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebanyak 35.045 kk yang sudah selesai terima rastra pada 7 November yang lalu.
Setiap kk diberikan sebanyak 30 kg untuk setiap tahap. Hal itu membuat
kabupaten SBD mendapat apresiasi dari kepala Bulog propinsi NTT. Ia juga
menjelaskan bahwa belum ada kendala yang dialami selama proses pendisbutrisian.
Hanya saja pengiriman dari Bulog yang waktunya selalu diundur.
Ia
juga menambahkan bahwa dalam pegiriman sering ditemukan beberapa karung beras
terselip yang tidak layak dikonsumsi. Tetapi hal itu langsung diatasi setelah
berkoordinasi dengan Bulog. Sehingga beras yang tidak layak tersebut langsung ditukar
atau diganti sebelum didistribusikan ke masyarakat.
"sebanyak
4.205.400 kg rastra yang sudah diberikan ke masyarakat pada tanggal 7 november
lalu, SBD menjadi kabupaten pertama yang
menyelesaikan pendisbutrisian, sehingga
kabupaten kita mendapat apresiasi dari kepala bulog di propinsi, SBD juga
menjadi salah kabupateb tercepat bahkan se-Indonesia, " tutur dirinya.
Sementara
itu Kepala Desa Laga Lete yang dihubungi via seluler mengatakan bahwa sistim ini akan
efektif apa bila e-warungnya berada disekitar Desa. Tetapi kalau e-warung
berada di kota justru akan mempersulit masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat harus
mengeluarkan biaya
transport dan biaya lain-lainnya. Ia menjelaskan bahwa ditahun sebelumnya Desanya
tidak pernah mengalami permasalahan dalam pembagian rastra secara langsung.
Dirinya mengapresiasi peraturan baru tersebut. Dilain sisi ia juga mengharapkan
supaya penyediaan e-warung dapat dijangkau oleh masyarakat Desanya maupun
Desa-desa lainnya.
"Kalau
memang itu peraturan dari pusat,saya siap mengikuti, tetapi saya juga berharap supaya penyediaan
e-warung berada disekitar Desa, sehingga
memudahkan masyarakat dalam mengambil rastra, " kata Bernardus. (Rn/06)
KOMENTAR