WartaNTT.com, LEMBATA –
Caleg DPR RI Partai Golkar asal Dapil NTT 1 nomor urut 1, Melchias Markus
Mekeng melaksanakan kampanye perdananya di Kabupaten Lembata selama 2 hari sejak
Kamis (14/02/2019) dengan mengunjungi Kecamatan Buyasuri dan Jumat (15/02/2019)
mengunjungi Kecamatan Atadei dengan didampingi pengurus DPD Golkar Lembata
bersama para Caleg DPRD NTT dan Caleg DPRD Lembata asal Partai Golkar.
Kehadiran Melchias Mekeng di Kabupaten Lembata
mendapatkan sambutan yang cukup meriah di tengah masyarakat Lembata yang begitu
penasaran dengan sosok Ketua Komisi XI DPR RI yang membidangi urusan Keuangan
dan Perbankan ini.
Dihadapan ratusan masyarakat yang hadir dalam
kampanyenya, Melchias Mekeng memastikan bahwa dirinya mampu menjawab kebutuhan
infrastruktur khususnya akses jalan raya di Kabupaten Lembata sebagaimana yang
telah dilakukannya untuk Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur.
“Dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Lembata, diperlukan adanya jaringan di tingkat Provinsi dan tingkat Pusat guna menyalurkan aspirasi
masyarakat Lembata”.
“Kehadiran saya ke Lembata untuk membantu menyelesaikan persoalan
infrastruktur, karena saya memahami betul proses penganggaran dalam jabatan
saya di Komisi XI DPR RI saat ini dengan beragam jabatan yang diemban”.
“Sangat penting adanya keterwakilan
(anggota DPR RI) di Jakarta, karena membangun
daerah tidak cukup dengan anggaran yang hanya bersumber dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi
Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK)”.
“Kabupaten Lembata butuh bantuan
dari Pemerintah Pusat, sehingga perlu adanya orang yang dapat meneriakkan di
DPR RI bahwa Lembata butuh anggaran infrastruktur.
Jika infrastruktur jelek, maka
dipastikan harga barang menjadi mahal yang berdampak menurunnya daya beli masyarakat” ucapnya
dengan suara lantang.
Melchias
Mekeng memberikan waktu bagi masyarakat untuk melihat sendiri seperti apa akses
infrastruktur jalan yang telah diperhatikannya untuk Kabupaten Sikka dan Flores
Timur.
“Silahkan masyarakat Lembata melihat dan
membandingkan kondisi infrastruktur di Kabupaten Sikka dan Flores Timur dengan di
Lembata.
Semuanya hanya
dapat dilakukan atas
kepercayaan masyarakat”.
“Jika masyarakat
Lembata yakin dan memberikan penuh hak suaranya kepada saya, maka saya pastikan akan membangun Kabupaten Lembata sehingga keluar dari
ketertinggalan akses infrastruktur”.
“Saya sudah
sampai di wilayah Kedang di Kecamatan Buyasuri dan hari ini berada di Kecamatan
Atadei. Sayapun sudah merasakan bagaimana sengsaranya melintasi ruas jalan
tersebut” ujarnya.
Tentunya
tawaran ini menggiurkan masyarakat Lembata yang begitu haus akan akses jalan memadai
yang dikerjakan oleh pemerintah selaku pelayan rakyat. Namun pertimbangan matematis
tambah-kurang-kali-bagi, akan tetap
menjadi perhatian masyarakat memberikan hak suaranya dalam pelaksanaan Pemilu yang
demokratis 17 April mendatang. (Kris Kris)
KOMENTAR