Launching Rumah Mandiri Oleh Bupati Sumba Tengah

wartantt.com----Anakalang- Sumba Tengah... Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu hari ini (20/05/19), dan dihadiri oleh Wakil Bupati, Pimpinan OPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan masyarakat Desa Anakalang menyaksikan secara bersama-sama Launching Rumah Mandiri yang dibiayai oleh APBD Kab. Sumba Tengah.

Rumah mandiri yang di Launching hari ini adalah rumah seorang Janda, Rambu Baba Ai. Menurut Mantan Inspektur Provinsi NTT ini, pada saat Musrenbangcam ada seorang anggota TNI dari Timor yang bertugas di Koramil 1613-05/ Katiku Tana memberikan bisikan kepada saya bahwa dibelakang Gereja GKS Waibakul ada seorang mama Janda, kalau bisa Program Bapa Berdua Sesuai Visi dan Misi yakni pengentasan kemiskinan melalui Program Rumah Mandiri bisa diberikan kepada mama Janda itu.

Dari apa yang dikatakan oleh Anggota TNI tersebut saya sendiri langsung ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi tersebut, ternyata benar apa yang dikatakan. Dari hasil bisikan itu, hari ini kita saksikan secara bersama-sama.

Dalam penyampaian singkatnya, Bapak Paul (sapaannya) mengatakan Pada Bulan Bhakti Gorong Royong yang lalu di Praikaroku Jangga, kita telah me-Launching Pembangunan Rumah Mandiri yang bersumber dari APBDesa, dan hari ini kita melaunching Rumah Mandiri yang bersumber dari APBD II. Yang menarik pada Launching hari ini adalah Rumah Mandiri yang dibangun telah terkoneksi dengan air Bersih dari SPAM Anakalang.

Berkat doanya mama, hati kami Pemerintah tergerak untuk membantu memberikan apa yang menjadi kewajiban kami. Beliau juga mengatakan bahwa tidak hanya cukup dengan bahasa Roh  tetapi harus dengan Bahasa Nubuat, ungkapnya.

Beliau juga mengatakan untuk NTT angka Kemiskinan Sumba Tengah 36% (25.000) orang miskin. Angka ini terlalu besar, untuk menurunkan angka kemiskinan sesuai komitmen regional provinsi harus 18%. Untuk Kab. Sumba Tengah dari angka 36% ke 18% kita butuh waktu ekstra sehingga diminta seluruh pimpinan OPD, Camat, Kepala Desa untuk bekerja ekstra.

Untuk air bersih, beliau menghimbau kepada para Kepala Desa agar jangan dibebankan pada APBDesa karena terlalu kecil jadi itu adalah tanggungjawab Pemerintah Kabupaten. Apabila dianggarkan dalam APBDesa akan menimbulkan kecemburuan sebab hanya 1 atau 2 RT saja yang menikmati. Tahun ini ada 20 Miliar bantuan Air Bersih. @oktobere.