Wakil Bupati Ende, Djafar H Achmad saat memukul gong tanda membuka kegiatan Rakor Tiga Batu Tungku |
WartaNTT.com, Ende - Dalam rangkaian
Festival Sepekan Danau Kelimutu, Pemerintah Kabupaten Ende menyelenggarakan
Rakor Tiga Batu Tungku / Lika Mboko Telu dengan mengundang para Mosalaki di
seluruh Kabupaten Ende. Kegiatan yang
diselenggarakan di Museum Tenun Ikat
Ende (13/8/2019) ini, bertujuan untuk mengajak para Mosalaki mendukung kinerja pemerintah dan bersama –
sama membangun Ende dari desa.
Wakil
Bupati Ende, Djafar H Achmad dalam sambutannya meminta dukungan kepada seluruh
tetua adat (Mosalaki) untuk dapat bersama – sama membangun Kabupaten Ende
sepeninggal dari Almarhum Bupati Ende, Marselinus Petu. Dirinya berharap
dukungan tulus dari berbagai komponen masyarakat Kabupaten Ende agar dapat
melanjutkan program kegiatan yang tertuang dalam RPJMD tahun 2019 – 2024.
“Saya
merasa betapa pentingnya kolaborasi peran antara pemerintah, tokoh agama dan
tokoh adat sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat
secara nyata,” ucap Djafar.
Djafar
mengajak peserta rakor untuk mau berdiskusi, berbagi peran dan terlibat aktif
dengan potensi pada diri masing – masing untuk bekerja menyejahterakan
masyarakat.
“Apabila
kekuatan pemeriintah, tokoh adat dan tokoh agama bersatu hati dan saling mendukung
maka akan terjadi hubungan harmonis sebagai kekuatan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat oleh karena itu kami harapkan dukungan dari para
Mosalaki pada pelaksanaan program – program,” jelasnya.
Wabup
Djafar dalam kesempatan ini juga meminta para Mosalaki agar mau mengkoreksi dan
memantau kerja pemerintahan desa. Mosalaki dipersilahkan mendesak pemerintahan
desa untuk bekerja dengan baik dan tepat sasaran.
“Pantau
dan bantu tugas kepala desa dan bendahara desa, semua harus memiliki kuitansi
perbelanjaan,” tutur Djafar.
Dalam
Rakor ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Ende melakukan diskusi dan mendengar
aspirasi dari para Mosalaki serta tokoh – tokoh lainnya. Diskusi dan aspirasi
tersebut kemudian dituangkan dalam poin – poin kesepakatan, dimana poin
kesepakatan ini diharapkan dapat dipatuhi bersama oleh peserta Rakor. Terdapat
7 poin kesepakatan yang dihasilkan, yakni :
1. Pemerintah bersama tokoh adat berkomitmen bersatu hati
saling mendukung dengan berbagi peran dalam rangka percepatan pembangunan Kabupaten
Ende periode 2019-2024.
2. Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi melalui
percepatan ekonomi desa, perlu dibentuk Forum Kedaulatan Ekonomi Desa yang
melibatkan para tokoh adat lokal untuk menentukan kebijakan kebijakan strategis
pembangunan ekonomi di desa.
3. Untuk meningkatkan sinergitas yang terdapat pada
percepatan peningkatan ekonomi masyarakat maka mulai tahun 2020, Rapat
Koordinasi Pemerintah dengan para Mosalaki perlu melibatkan pihak pengusaha.
4. Dalam rangka perlindungan dan pelestarian potensi adat
dan budaya guna mendukung pengembangan pariwisata Kabupaten Ende, perlu
diprioritaskan penataan destinasi wisata Danau Kelimutu, konsep pembangunan
infrastruktur pariwisata bahari dan penataan destinasi wisata Gunung Meja
sebagai ikon Kota Pancasila dan penataan objek wisata alam Danau Tiwu Sora.
5. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda Kabupaten Ende untuk
mengabdi kepada NKRI melalui institusi TNI dan Polri, perlu kerjasama dengan
pihak Kodim 1602/Ende untuk membina mental dan fisik.
6. Mendukung program pemerintah, merencanakan pembangunan
kolam renang bertaraf Internasional di KM 8 pada tahun 2020.
7. Adanya pemusatan penyelenggaraan pendidikan atau dengan
merencanakan pembangunan asrama pada sekolah
- sekolah yang sudah ada dan membatasi pendirian atau pembangunan
sekolah - sekolah baru.
Selain
mengundang para Mosalaki, Rakor ini juga tampak dihadiri oleh Kabagops Polres
Ende Kompol I Ketut Suka Abdi, Pasi Ops Kodim 1602/Ende Kapten Yus Kasmir Tomo,
Kepala Kantor Kementerian Agama Ende Wilhemus Ndoa, Ketua KPUD Ende Maria
Adolorata Da Lopez Bi serta para pimpinan organisasi perangkat daerah di
lingkup Pemda Ende. (FR)
KOMENTAR