Puluhan pelajar dan mahasiswa asal Manggarai Timur
yang tergabung dalam Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Manggarai Timur (HIPMMATIM)
melakukan aksi damai berupa longmarch dari Taman Nostalgia Kupang menuju Kantor
Gubernur Provinsi NTT dan Kantor DPRD Provinsi NTT. Saat berada di Kantor
Gubernur Prov. NTT, puluhan pelajar dan mahasiswa ini meminta untuk bertemu
dengan Gubernur Viktor B. Laiskodat untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan
mereka. Namun timbul kekecewaan pada peserta aksi karena tidak dapat bertemu
dengan Gubernur Viktor B. Laiskodat karena sedang dalam urusan dinas. Peserta aksi
disambut oleh Biro Humas dan Protokol Setda Prov. NTT yang diwakili oleh Verry
Guru selaku Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum dan Frans Tiran selaku Kasubbag Pelayanan Masyarakat dan Hubungan Kelembagaan.
Kepada Verry
Guru dan Frans Tiran, HIPMMATIM menyampaikan 6 tuntutan yakni mendesak bupati
manggarai timur untuk segera membatalkan keputusan sepihak bersama tanggal 14
mei 2019 tentang tapal batas manggarai timur dan ngada, mendesak bupati
manggarai timur untuk segera menindaklanjuti temuan pansus dprd kab. manggarai
timur tanggal 26 agustus 2019 tentang penyelesaian sengketa perbatasan
manggarai timur dan ngada, mendesak pemerintah provinsi ntt dan kapolda ntt
untuk segera mengusut dan menindak tegas pelaku penggusuran mangrove di pantai
borong kel. kota ndora, kec. borong kab. manggarai timur, mendesak pemprov. ntt
dan kapolda ntt segera mengusut tuntas pelaku penambangan ilegal di padang
mausui, kel. watunggene, kec. kota komba,kab. manggarai timu, mendesak pemprov.
ntt untuk segera menertibkan tambang ilegal di padang mausui, kel. watunggene,
kec. kota komba kab. manggarai timur, dan mendesak bupati manggarai timur untuk
segera membayar gaji guru bosda serta merekrut kembali para thl yang saat ini
di rumahkan dengan proses yang transparan dan akuntabel.
Menanggapi tuntutan
tersebut, “Kami akan menyampaikan aspirasi dari adik-adik mahasiswa kepada
Bapak Gubernur dan kepada Dinas-Dinas terkait agar dapat segera diselesaikan”
ujar Verry Guru menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh Kris
Deju selaku kordinator lapangan dan Jefrianus Nyoman selaku kordinator umum. Setelah
dilakukan audiensi, maka disepakati waktu selama
satu minggu kepada Biro Humas dan Protokol Setda Prov. NTT untuk melaporkan dan
merespons berbagai hal yang telah disampaikan.
Tidak hanya di Kantor Gubernur saja, puluhan pelajar dan
mahasiswa HIPMMATIM juga bergeser ke Kantor DPRD Prov. NTT untuk menyampaikan spirasi
mereka, dan disambut oleh Komisi I DPRD Prov. NTT yang diwakili oleh Sekretaris
Komisi I, Hironimus
Banafanu dan dua anggota yakni Yohanes Mat Ngare dan Yulius Uly.
“Kita akan menyampaikan aspirasi dari HIPMMATIM dan akan mengumpulkan fakta pendukung
terkait permasalahan yang yang menjadi persoaln guna memperkuat bukti-bukti
yang sudah ada, selain itu
Komisi I juga akan turun ke lapangan untuk memastikan bagaimana fakta di
lapangan sesungguhnya” kata Yohanes Mat Ngare menanggapi aspirasi pelajar dan
mahasiswa asal daerah pilihannya tersebut. (HK)
KOMENTAR