Bupati
Lembata, Eliaser Yentji Sunur, dalam sambutannya mengharapkan penanganan
Stunting yang terintegrasi ditengah pandemi Covid-19 dilakukan lintas sektor,
sehingga generasi muda Lembata lebih berkualitas.
“Kegiatan yang terintegrasi berarti bekerja secara menyeluruh
diantara sektor-sektor yang ada dengan pemikiran yang holistik. Jika gagal menurunkan angka
Stunting maka resiko kedepan menghasilkan generasi Lembata dengan kualitas yang kurang baik”.
“Penderita Stunting masuk dalam kategori perlu mendapatkan perhatian khusus,
sehingga perlu penanganan segera yang terintegrasi dalam program kegiatan
lintas sektor”.
Dirinya melanjutkan “Kondisi saat ini ada 55 Desa/Kelurahan pada 9 Kecamatan yang menjadi prioritas
penurunan Stunting kedepan. Saya minta agar ada penguatan
aktivitas PKK Desa dan tenaga kesehatan tingkat Desa”.
Bupati Lembata juga minta agar semua pihak berpikir guna memodifikasi kebijakan teknis sehingga dapat mengatasi persoalan
Stunting.
“Kampanye edukasi agar dilakukan lewat cara
monitoring program, serta penguatan pangan dan nutrisi melalui intervensi anggaran APBD dan Dana Desa” ujarnya.
Sementara itu dalam sesi pemaparan
yang disampaikan Kepala
Bappelitbangda Lembata, Said Kopong,
S.Sos.,M.Si mengatakan “Tahun 2020
menjadi tahun ke-3 penanganan Stunting di Lembata lewat 8 aksi Konvergensi,
dimana saat ini Kab. Lembata masuk dalam aksi ke-3”.
“Hasil analisis situasi keadaan
2019, dari jumlah balita sebanyak 10.273 orang, diketahui balita Stunting sebanyak 1.925 orang atau persentasenya 18,74%. Sedangkan analisis situasi keadaan Januari
2020, dari 10.169 balita, jumlah balita Stunting sebanyak 1.937 atau persentasenya 19,05%”.
“Sesuai
arahan yang disampaikan Pak Bupati, diperlukan modifikasi
program kegiatan sehingga saat ini perlu diintegrasikan bersama. Ada 17 kegiatan prioritas penurunan Stunting
tahun 2021, sehingga kami minta dukungan dalam prioritas anggaran khususnya bagi 55 Desa/Kelurahan
prioritas” ujarnya.
Diakhir kegiatan ditandatangani kesepakatan bahwa percepatan
penurunan dan pencegahan Stunting merupakan tanggungjawab bersama lintas sektor
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi secara
periodik per triwulan, yang dikoordinasikan oleh Bappelitbangda Kab. Lembata
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Sasaran prioritas penurunan Stunting tahun
2021 pada 55 Desa/Kelurahan yakni
Kecamatan Buyasuri (Desa Benihading I,
Benihading II, Atuwaqlupang, Roho, Tubungwalang dan Leuwohung), Kec. Omesuri (Desa Leubatang, Walangsawah,
Lebewala, Normal, Normal I, dan Peusawah), Kec. Lebatukan (Desa Lamalela, Lewoeleng, Tapobaran, Merdeka, Atakowa,
Tapolangu, Lamadale, Lodotodokowa dan Dikesare), Kec. Wulandoni (Desa Belobao, Tapobali, Puor, Puor B, Alap Atadei,
Posiwatu, Leworaja, Wulandoni, Lamalera A dan Lamalera B), Kec. Atadei (Desa Lusilame, Nogodoni, Nubaatalojo,
Nubahaeraka, Lebaata, Ile Kerbau, Ile Kimok, Doripewut dan Dulir), Kec. Nagawutung (Desa Baobolak,
Lusiduawutun, Idalolong, Ileboli, Warawatung, dan Tewaowutung), Kec. Ile Ape
(Desa Kolontobo, Beutaran, Laranwutun dan Riangbao), Kec. Ile Ape Timur di Desa Todanara, serta Kec. Nubatukan (Desa Nubamado dan Paobokol, serta Kelurahan Lewoleba
Barat dan Lewoleba Selatan).
KOMENTAR