WartaNTT.com, Lembata – Satgas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tingkat Kab.
Lembata, gelar rapat lengkap yang dihadiri unsur forkopimda bersama DPRD
Lembata, Jumat (27/11/2020).
Rapat
yang dipimpin langsung Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, merupakan
tindaklanjut eskalasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dimana sampai
dengan hari ini (27/11) tercatat 26 pasien masih jalani perawatan serta sebanyak
207 sampel swab nasofaring (melalui hidung) dan orofaring (melalui tenggorokan)
yang di kirim ke Kupang masih dalam proses pemeriksaan.
Ditemui
WartaNTT pasca rapat digelar, Bupati Lembata menegaskan bahwa Satgas akan kembali
perketat pengawasan baik terhadap penerapan protokol kesehatan maupun perketat
arus lalu lintas orang (pelaku perjalanan) yang akan datang ke Lembata.
“Tadi dalam rapat ada
beberapa rekomendasi yang disepakati, diantaranya soal Rapid Test. Teknisnya sedang
diatur kapan dimulai” ujar Bupati Lembata.
Dirinya juga
memastikan bahwa upaya penanganan akan tetap dilakukan, namun upaya pengawasan kepada
masyarakat dalam menaati protokol kesehatan akan lebih ditingkatkan.
“Kita mengendalikan
di dalam daerah sehingga kasus terkonfirmasi positif tidak bertambah, namun
kita juga mencegah sehingga tidak bertambah kasus akibat orang datang dari luar
(kedatangan pelaku perjalanan kontak erat)”.
Menjawab pertanyaan
kepatuhan warga bermasker saat beraktivitas diluar rumah yang cenderung
menurun, Yentji Sunur mengatakan “Satgas sudah sesuai protokol bekerja untuk
semua masyarakat. Yang paling utama dalam upaya pengendalian ini datangnya dari
masyarakat sendiri. Tingkat kesadaran ini agar ditingkatkan. Jangan anggap remeh,
jangan dianggap enteng penyebaran virus ini”.
“Masyarakat harus sadar,
ikut menjaga diri sendiri dan jangan cuek saja. Kita boleh keras, namun selama
masyarakat secara pribadi cuek, saya rasa upaya yang dilakukan pemerintah juga
tidak akan berjalan dengan baik”.
Bupati Lembata juga
menegaskan upaya pengendalian akan kembali diperketat.
“Kita mulai lagi
masuk ke pola high (lebih ketat, red) dalam rangka pengendalian. Nanti pengawasannya
yang kita perkuat. Pengawasan itu datangnya dari pemerintah dan juga dari
masyarakat sendiri. Masing-masing bisa mengawasi diri sendiri”.
“Untuk penutupan Pelabuhan
saya rasa tidak sampai kesana, salah satu jalan mungkin kita akan berlakukan Rapid
Test. Protokol kesehatan wajib diterapkan baik oleh ABK maupun penumpang. Semua
yang masuk ke Lembata harus taat protokol Kesehatan” tegasnya.
Dalam waktu dekat
Pemkab Lembata akan tindaklanjuti seluruh rekomendasi rapat yang digelar hari
ini. Masyarakat dituntut menyesuaikan diri menerapkan protokol kesehatan
sebagai bagian dari gaya hidup baru.
Terpapar Covid-19
memang menyakitkan. Berjuang sendiri dalam perawatan medis yang ekstra ketat, tanpa
didekati orang-orang terkasih. Jika berhasil pulih, semua bergembira. Namun
jika kondisi kritis hingga berujung kematian, proses pengebumianmu pun “menyedihkan”.
Mari patuhi anjuran pemerintah, jaga diri dan jaga keluargamu. (Kris Kris)
KOMENTAR