WartaNTT.com, Ende – Memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi, Kepolisian Resor Ende menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam tahun 2020 di lapangan Apel Mapolres Ende hari ini Rabu (11/11/2020).
Apel kesiapsiagaan ini melibatkan unsur POM AD, Kodim 1602/Ende, Brimob Kompi B Pelopor, Kompi Senapan C Yonif 743 PSY dan Pos AL Ende. Apel ini dipimpin langsung oleh Bupati Ende sebagai Inspektur Upacara.
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif melalui amanatnya yang dibacakan oleh Bupati Ende menyampaikan bahwa NTT sebagai salah satu daerah yang rawan bencana alam di Indonesia. Hal ini dikarenakan dari 14 jenis bencana alam, 10 diantaranya ada di daerah ini yakni gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir lahar dingin, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, jalan terputus, gelombang pasang dan gelombang tinggi.
Menurutnya semua jenis bencana alam potensial tersebut sudah sering terjadi dan terlebih lagi terdapat 7 bencana yang paling sering muncul yaitu banjir, angin puting beliung, pohon tumbang, jalan terputus, gelombang pasang, gelombang tinggi dan bencana akibat ulah manusia.
Maka dari itu Kapolda NTT memberikan penekanan yang perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya penanggulangan bencana yakni dengan melakukan pemetaan potensi bencana yang terjadi di wilayah masing-masing dan membentuk SOP pencegahan dan penanggulangan bencana. Kemudian Kapolda NTT juga meminta jajarannya agar melakukan koordinasi secara baik dengan instansi lintas sektoral guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan baik korban jiwa maupun korban material dan satuan tugas yang sudah terbentuk agar berkoordinasi dengan stakeholder lainnya terutama pengembangan fungsi SAR untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan bencana yang ditangani secara komprehensif, multisektor, terpadu dan terkoordinasi secara baik serta seluruh pihak agar menyatukan tekad dan komitmen dalam rangka penanganan bencana alam di NTT.
Sementara itu Kapolres Ende AKBP Albertus Andreana saat diwawancarai usai upacara menyampaikan bahwa Polres Ende saat ini mengalami keterbatasan alat untuk penanggulangan bencana, namun dirinya memastikan pihak Polres Ende memiliki kesiapan personil dalam menanggulangi bencana. Dirinya menegaskan agar selanjutnya dilaksanakan rapat koordinasi untuk membahas cara bertindak ketika menghadapi bencana.
"Seperti kita lihat untuk perlengkapan kita minim tetapi untuk persiapan secara personil kita siap, maka yang kita tegaskan setelah apel ini, walaupun perlengkapan kita minim namun kita harus memikirkan cara bertindaknya bagaimana, siapa berbuat apa, cara menghubungi masing - masing instansi seperti apa dan teknis di lapangannya seperti apa, setelah ini kita harus lakukan rapat koordinasi," tegas Albertus.
Menurutnya walaupun perlengkapan sedikit tetapi ada Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diharapkan bisa saling bahu membahu dengan instansi lainnya dalam upaya penanggulangan bencana nantinya.
Sementara itu Bupati Ende Djafar Achmad pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa dirinya berencana untuk membentuk tim seperti pasukan kuning yang akan dilatih dan diberi perlengkapan berupa jaket dan mantel. Tim tersebut akan turun ke jalan saat hujan untuk memeriksa titik-titik drainase yang mengalami penyumbatan untuk dibersihkan. Menurutnya elevasi di kota Ende sudah bagus namun ketika ada penyumbatan drainase maka akan terjadi luapan air. (FR)
KOMENTAR