WartaNTT.com, Lembata – Penyelidik Bumi Madya pada pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG) Bandung, Ugan Boyson Saing, S.Si., sekaligus merangkap sebagai kepala tim tanggap darurat erupsi G. Ile Lewotolok dari PVMBG harapkan warga diwilayah sekitaran gunung Ile Lewotolok tidak panik berlebihan saat mendengar dentuman dan gemuruh dari aktivitas Ile Lewotolok yang masih terjadi.
Dirinya juga menghimbau agar warga hindari areal lembah-lembah sungai yang berhulu dari puncak gunung sehingga tidak terdampak jika adanya aliran lahar yang terjadi seiring intensitas hujan yang tinggi.
Ditemui sejumlah awak media di Lembata, Senin (07/12/2020), Ugan Saing menjelaskan secara singkat kondisi aktivitas terkini dari Ile Lewotolok.
“Tadi saya bersama tim bertemu dengan pihak Pemkab Lembata. Pertemuan kami tadi dengan Pak Sekda dan Kalak BPBD Lembata untuk koordinasi menyampaikan aktivitas terkini dari gunung Ile Lewotolok, termasuk juga kami menanyakan kondisi dari para pengungsi yang ada saat ini”.
“Dari sisi kegempaan aktivitas gunung Ile Lewotolok masih tinggi, namun dari data yang ada erupsi yang terjadi memiliki kecenderungan energi erupsi yang semakin menurun” tambahnya.
Ditanya lanjut terkait aliran lahar yang terjadi hari Minggu (6/12), Ugan menjelaskan “Intensitas hujan yang tinggi di area puncak gunung Ile Lewotolok menyebabkan air hujan membawa material lainnya seperti abu, dan kerikil yang mengalir ke lembah-lembah sungai atau kali yang berhulu dari puncak Ile Lewotolok, yang kemarin terlihat di wilayah Jontona dan Lamaau”.
“Lahar itu lahar dingin, dan tidak ada sesuatu yang anomali, biasa saja itu. Pada kesempatan yang sama juga dilakukan pengukuran suhu air panas di Lamariang (6/12), itu juga suhunya tidak ada peningkatan, tetap seperti bulan-bulan sebelumnya”.
Dilanjutkannya “Untuk antisipasi lahar, apalagi dimusim hujan seperti sekarang ini, yang patut diwaspadai adalah bisa saja terjadi aliran lahar di lembah-lembah sungai yang berhulu dari puncak Ile Lewotolok. Warga jika melihat ada hujan di puncak Ile Lewotolok agar hindari areal lembah-lembah sungai sehingga tidak terdampak jika adanya lahar yang mengalir”.
Diminta pesan kepada masyarakat agar tidak kuatir dengan aktivitas erupsi yang sedang berlangsung, Ugan mengatakan hingga saat ini status aktivitas Ile Lewotolok pada level III (Siaga) dimana direkomendasikan tidak boleh ada aktivitas dalam radius 4 Km.
“Memang pada saat terjadi erupsi kita bisa mendengar letusan dan gemuruh yang terjadi. Bagi warga yang berada diluar radius 4Km meskipun mendengar suara dentuman atau suara gemuruh dari erupsi yang terjadi, masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu kuatir. Itu hanya suara dari erupsi yang terjadi di kawah Ile Lewotolok”.
“Saat ini Ile Lewotolok masih erupsi namun dengan energi yang lebih rendah. Sampai saat ini kita belum melihat adanya erupsi yang lebih besar dibandingkan tanggal 29 November. Kita belum bisa memperkirakan kedepan seperti apa yang akan terjadi, namun kita bisa mengikuti perkembangan yang ada punya kecederungan menurun dari sisi energi erupsi” ujarnya menambahkan. (Kris Kris)
KOMENTAR