WartaNTT.com, LEMBATA – Intensitas hujan yang tinggi sejak 3 April malam, juga berdampak di Kabupaten Lembata dimana dini hari tadi, Minggu (04/04/2021) desa-desa di wilayah kaki gunung Ile Lewotolok yang masih menunjukkan aktivitas erupsi ini, kembali dilanda banjir yang berhulu dari puncak gunung.
5 Desa dikabarkan terdampak banjir yakni 3 desa di wilayah Kecamatan Ile Ape meliputi Desa Waowala, Amakaka dan Tanjung batu mengalami kerusakan parah dan banyak korban jiwa terseret banjir, tertimbun lumpur dan tertimpa bebatuan berukuran besar.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Ile Ape Timur, Desa Jontona dan Lamawolo terdampak banjir lahar dingin dan sebagian kecil rumah warga terdampak. Bahkan Desa Waimatan terdampak longsoran batu dan banyak korban dikabarkan.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur ditemani unsur Forkopimda yang ditemui sejumlah awak media di RSUD Lewoleba, Minggu sore (04/04) pasca meninjau lokasi desa terdampak di lingkaran Ile Lewotolok menyampaikan hingga saat ini sekitar 26 korban baik dewasa dan anak-anak sedang dirawat di IGD RSUD Lewoleba dan beberapa jenazah sedang ditangani di ruang pemulasaran.
“Prioritas penanganan saat ini kepada evakuasi korban baik yang meninggal, luka-luka maupun yang sehat. Proses pendataan kerusakan tetap berjalan dimana kita juga perlu tahu laporan dari desa berapa banyak warga yang tinggal di kawasan aliran banjir”.
“Hingga saat ini belum diperoleh informasi terkait kerusakan fasilitas umum. Proses pendataan kerusakan rumah dan korban masih berjalan termasuk pencarian korban yang tertimbun longsor”.
“Saat ini sudah 8 jenazah yang dibawa ke RSUD Lewoleba, yang lainnya belum dievakuasi dari lokasi. Penanganan korban dilakukan di RSUD Lewoleba dan sebagai lokasi transit penanganan korban dilakukan di Puskesmas Waipukang. Data sementara ada 26 korban luka-luka sedang ditangani disini (RSUD Lewoleba) selain yang ditangani di Waipukang”.
“Secara visual yang tadi kita lihat sendiri ada 3 Desa di Ile Ape dan 3 Desa di Ile Ape Timur. Kita juga masih menunggu laporan dari seluruh Camat terkait dampak hujan di wilayahnya masing-masing”.
“Kita sudah gerakan alat berat untuk pembersihan lokasi terdampak material (batu dan lumpur). Kita juga fasilitas proses pemakaman bagi jenazah, tergantung lokasi yang ditetapkan keluarga”.
Diminta himbauan kepada warga di seputaran Ile Lewotolok, Bupati Lembata sampaikan “Saat ini intensitas hujan masih tinggi di wilayah gunung sehingga kita harapkan warga di seputaran gunung bagian utara Ile Lewotolok dan seputaran pantai kalau bisa evakuasi ke rumah keluarga yang berada di tempat lain yang aman. Jika intensitas hujan sudah reda nantinya bisa kembali”.
“Kita juga sedang siapkan 3 lokasi evakuasi terpusat di aula BKDPSDM, aula Kelurahan Lewoleba Timur dan Lewoleba Tengah” ujarnya menambahkan.
Sementara itu Kalak BPBD Lembata, Siprianus Meru, yang dihubungi WartaNTT, Minggu (04/04) menjelaskan proses pencarian korban di wilayah 3 Desa Kecamatan Ile Ape masih berlangsung.
“3 Desa di Kecamatan Ile Ape yaitu Desa Waowala, Amakaka dan Tanjung Batu paling terdampak dimana terdapat korban jiwa dan kerusakan berat rumah-rumah warga akibat tertimpa batu yang terbawa aliran banjir”.
“Wilayah Ile Ape Timur selain banjir juga terjadi longsoran di Desa Waimatan. Akses kesana belum bisa dilewati karena tertutup material batu”.
“Untuk data korban jiwa maupun kerusakan rumah warga di 2 Kecamatan masih didata nanti akan kami umumkan secara resmi”.
“Tadi juga sudah bergerak alat berat untuk membersihkan material yang menutupi badan jalan dan akan membantu proses pembersihan lokasi terdampak baik di wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur. Kita berharap curah hujan sudah mulai berkurang sehingga proses pencarian korban dan pembersihan material bisa cepat dilakukan” harapnya.
Pihaknya juga sedang menyiapkan peti jenazah untuk pemakaman beberapa jenazah yang sedang berada di ruang pemulasaran RSUD Lewoleba.
Informasi yang diterima WartaNTT, hujan yang terjadi di Lembata (04/04) juga menyebabkan banjir bandang luapan sungai Wailolong di Kecamatan Omesuri yang menggenangi rumah warga, merusak kebun dan merubuhkan jembatan lama. Hujan juga menyebabkan tanah longsor di Desa Leudanung, serta beberapa wilayah lainnya masih dalam pendataan kerusakan. (Kris Kris)
KOMENTAR