WartaNTT.com, LEMBATA – Berita nakes RSUD Lewoleba yang
kewalahan tangani pasien Covid akibat melonjaknya jumlah pasien yang harus
dirawat serta sebagian nakes harus jalani isolasi mandiri pasca betugas selama
14 hari, mendapatkan respon dari Wakil Ketua I DPRD Lembata, G. Fransiskus,
S.IKom.
Malului pesan Whatsapp
yang dikirimkan kepada WartaNTT, Jumat malam (09/07/2021) Fransiskus mendesak pemkab
Lembata segera realisasikan kebutuhan tambahan nakes di RSUD Lewoleba dan
Puskesmas dalam penanganan pasien Covid.
“Tiga hari saya memantau langsung di RSUD
Lewoleba, kondisi tenaga nakes sangat memprihatinkan” ujar Fransiskus.
“Saya pantau langsung aktifitas dirumah sakit, hari Rabu s.d hari ini (09/07), betapa memprihatinkan
tenaga nakes mempertaruhkan diri demi masyarakat kita, kendati dalam
keterbatasan di segala bidang”.
“Betapa tidak, hampiri setiap ruang di
instalasi perawatan persalinan hanya di isi 3 petugas yang harus mengurus
sekian banyak ibu dan anak yang bersalin, diperparah lagi harus mengurus orang
ke ruang operasi dimana kebanyakan ibu-ibu yang hendak partus banyak yang
positif covid-19 sehingga sungguh
sangat memprihatinkan tenaga nakes kita. Pengorbanan
tanpa pamrih menghadapi situasi antara mati atau hidup”.
"Selaku
pimpinan DPRD Lembata saya minta pemerintah segera menerima tenaga nakes sebanyak mungkin
guna mengatasi situasi ini, juga sekaligus mengantisipasi lonjakan kasus covid-19
yang setiap hari terus bertambah merata di seluruh Lembata. Perbanyak tenaga
kesehatan di RSUD dan Puskesmas di seluruh Lembata”.
“Situasi sekarang dengan lonjakan kasus
covid-19 hampir tak terkendali, tidak ada pilihan lain selain segera menerima
tenaga kesehatan perawat
atau bidan sebanyak mungkin untuk disebarkan di puskesmas-puskesmas se-Lembata,
jangan sampai kita terlambat mengantisipasi kemungkinan terburuk” ujarnya.
Diberitakan WartaNTT sebelumnya (09/07), lonjakan
kasus terkonfirmasi Covid yang bertambah di Kabupaten Lembata belakangan ini
juga ikut menambahkan jumlah pasien penghuni ruang isolasi dari balita, lansia
hingga ibu hamil.
Sayangnya,
penambahan 2 ruangan isolasi dari sebelumnya hanya 1 unit (total 3 unit) justru
mulai menuai masalah, lantaran jumlah nakes (perawat dan bidan) yang bertugas
khusus tangani pasien Covid terbatas. Terbatasnya jumlah nakes ini juga diakui
pihak RSUD Lewoleba.
Diminta himbauannya kepada masyarakat, direktur RSUD
Lewoleba, dr. Bernard sampaikan “Kami berharap masyarakat tetap patuhi prokes.
Jaga jarak, cuci tangan, pakai masker dengan benar, kurangi kontak dan lebih
baik jika tidak ada keperluan mendesak tetap dirumah saja. Dirumahpun tetap
konsumsi makanan bergizi dan berolahraga sehingga kita bisa terhindar”.
Ada yang menarik perhatian WartaNTT, dimana anggota
DPRD Lembata asal PKS, Rusliudin Ismail dalam status Whatsappnya jumat malam (09/07) mengupload pesan sarat makna ditengah
laju transmisi lokal penyebaran covid di Lembata. Pilih mana? tinggal dirumah, tinggal di rumah sakit, tinggal
kenangan... (Kris Kris)
KOMENTAR