WartaNTT.com, LEMBATA – Ada yang menarik di Kabupaten Lembata, Jumat (21/01/2022) tepatnya di SD Inpres Waikomo 1 yang berada di wilayah Kelurahan Lewoleba Barat.
Kegiatan yang dikonsepkan dengan backdrop Launching
Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak “Vaksinasi Merdeka Anak” usia 6-11 Tahun tingkat
Kabupaten Lembata, membuat personil Dinkes Lembata sebagai penyelenggara
kegiatan nampak kebingungan.
Hal tersebut terjadi saat sambutan yang disampaikan
Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday dihadapan Forkopimda, tokoh agama,
pimpinan OPD, perwakilan instansi vertikal bersama orang tua dan perwakilan
pelajar SDI Waikomo 1.
Permintaan Thomas Ola agar penyebutan istilah vaksinasi
anak diubah menjadi imunisasi anak, diungkapkan setelah membaca tulisan pada
backdrop yang berada di belakang tempat duduknya.
Nampak Bupati Lembata bersama Kapolres Lembata terlihat
berdialog saat memasuki ruangan setelah membaca tulisan yang terpampang
dibelakang tempat duduk mereka. Hingga menempati kursi yang disediakan, kedua
pejabat ini masih berbicara sejenak sambil memandangi spanduk di belakang tempat
duduknya.
“Terimakasih karena kita semua dapat hadir di tempat ini
untuk launching Imunisasi anak merdeka. Saya mohon maaf, teman-teman dari kesehatan
yah. Saya dengan pak Kapolres sudah bersepakat bahwa nomenklatur yang kita
pakai itu imunisasi, karena ini untuk anak-anak”.
“Kalau nanti salah kalian perbaiki yah. Imunisasi anak merdeka”.
“Mungkin nanti ketua panitia pelaksana kalau rasa cocok
itu, spanduk ini kita ganti yah, ganti tulisannya. Imunisasi anak Merdeka” ujar
Bupati Lembata diawal sambutannya.
Bupati Lembata juga berharap orang tua mendampingi anaknya
dalam memberikan keterangan seputar riwayat kesehatan anak (proses di
meja-2/Screening).
“Saya minta para dokter, para perawat, para tenaga
kesehatan untuk secara jeli melihat hal ini supaya benar-benar imunisasi anak
merdeka bermanfaat bagi mereka untuk hari-hari selanjutnya”.
“Target kita kedepan, bulan April itu imunisasi untuk
orang dewasa (dosis-1) harus 100% di Lembata. Hari ini sudah 75%. Kita berusaha
agar dosis-1 di bulan April bisa 100% tercapai” ujarnya.
Dilansir dari laman resmi Kemenkes RI,
sehatnegeriku.kemkes.go.id (14/12/2021), pemerintah secara resmi melaksanakan
kick off vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa, 14 Desember
2021.
Bersamaan dengan ini menteri kesehatan telah mengeluarkan
keputusan (KMK) nomor HK.01.07/Menkes/6688/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi anak usia 6 sampai dengan 11 tahun,
yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada 13
Desember 2021.
Dilansir dari tempo.co (14/12/2021) mengutip pernyataan
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagaimana melansir laman
immunizebc.ca, meskipun kedua kata tersebut sering digunakan secara bergantian,
vaksinasi merupakan tindakan memasukan vaksin kedalam tubuh untuk menghasilan
kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan imunisasi adalah suatu proses dimana seseorang
menjadi terlindung dari penyakit melalui vaksinasi.
Sementara laman healthdirect.gov.au, menyebutkan
vaksinasi adalah istilah yang digunakan untuk mendapatkan vaksin, yaitu
benar-benar mendapatkan suntikan atau mengambil dosis vaksin oral. Imunisasi
mengacu pada proses mendapatkan vaksin dan menjadi kebal terhadap penyakit
setelah vaksinasi.
Menyadur laman promkes.kemkes.go.id, imunisasi adalah
suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan
vaksin kedalam tubuh melalui suntikan atau diminum.
Kemenkes sendiri melalui Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit telah mengeluarkan surat pada 13 Januari 2022 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi se-Indonesia, Kapuskes TNI, Kapusdokes Polri dan Kadis Kesehatan Kab/Kota se-Indonesia, dengan perihal tindak lanjut pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 dan penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac. (Kris Kris)
KOMENTAR