WartaNTT.com, LEMBATA –
Ratusan alumni Angkatan Muda
Mahasiswa Pelajar Asal Ile Ape (AMMAPAI) Kupang, bersama masyarakat dan
Badan Pengurus AMMAPAI menanam 5.000
bibit pohon
di wilayah
Ile Ape, Jumat (11/02/2022).
Dalam rilis yang diterima WartaNTT (11/02), pasca erupsi gunung Ili Lewotolok dan bencana Seroja,
berbagai bantuan kemanusiaan datang meringankan beban para penyintas akan
tetapi upaya untuk melakukan reboisasi hutan yang rusak belum dilakukan.
Kesadaran memperbaiki alam yang
rusak dengan menanam pohon keliling gunung Ili Lewotolok menjadi tanggungjawab
moril alumni AMMAPAI Kupang, badan pengurus dan masyarakat 26 Desa di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Kesadaran moril untuk
rekonsiliasi dengan alam dilakukan oleh ratusan Alumni, Badan Pengurus dan
masyarakat menjelang Hari Ulang Tahun AMMAPAI Kupang ke 40 Tahun (Pancawindu
AMMAPAI), 21 Februari mendatang.
Hal ini disampaikan ketua tim Alumni
Pancawindu AMMAPAI Kupang, Laurens Manuk, melalui koordinator penghijauan, Baltasar Bara Akamaking, disela-sela kegiatan penanaman pohon secara simbolis di Desa
Lamatokan.
Bara Making mengungkapkan,
penanaman pohon ini dilakukan berkat kerjasama dengan KPH Lembata, para kepala Desa
se-Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
“Ya, kita menanam pohon bekerjasama dengan KPH Lembata, 26
kepala Desa dan beberapa sekolah yang tersebar di Il Ape dan Ile Ape Timur”.
Lebih lanjut Bara Making
menjelaskan, pohon yang ditanam adalah jenis Sakura, Trembesi, Flamboyan dan
tanaman produktif Mangga, Jeruk, serta Nangka okulasi.
Semua bibit tanaman ini didistribusikan ke 26 Desa di Ile Ape dan Ile Ape Timur oleh alumni AMMAPAI Kupang sekaligus penanaman simbolis oleh Alumni AMMAPAI Kupang, Thomas Ola Langoday (Bupati Lembata) mendampingi Madjid Lamahoda (Alumni Pendiri), Hendrikus Mosa Langobelen (Ketua Perdana tahun 1982/1983), Laurens Manuk (Camat Ile Ape), Linus Purek (Kepala KPH Lembata), juga Alumni perempuan dan alumni termuda dalam pembinaan AMMAPAI Kupang.
Kades Lamatokan, Yohanes S.
Medano Emi, dalam sapaan pembukaan merasa bersyukur karena perhatian dan
kepeduliaan Alumni AMMAPAI melakukan penanaman pohon serempak keliling gunung.
Medano Emi yang juga Alumni AMMAPAI berharap kepeduliaan
terhadap masyarakat Ile Ape dan alam yang rusak tetap menjadi misi bersama para
alumni.
“Saya sejak selesai kuliah di
Kupang dan pulang ke kampong, baru
kali ini saya merasa kita semua alumni bertemu dalam momentum yang berbahagia
ini. Karena kita peduli terhadap alam dan masyarakat Ile Ape,” ungkap Medano
Emi yang kerap dipanggil Noward.
Dia berharap agar pertemuan para
alumni menjadi agenda rutin dalam rangka mencari solusi bagi masyatakat Ile Ape
yang sedang mengalami kesulitan.
Harapan Kepala Desa Lamatokan
ini disambut baik oleh Ketua Perdana AMMAPAI Kupang, Hendrikus Mosa Langobelen.
Dalam sambutannya Mosa Langobelen meminta kepada semua alumni sejak
angkatan pertama sampai angkatan terakhir tetap merasa memiliki sebagai kader
yang lahir dari rahim AMMAPAI.
“Kita boleh berbeda-beda
dalam jabatan di birokrasi tetapi kita adalah satu AMMAPAI. Kita boleh tersebar
di desa yang berbeda beda tetapi kita adalah satu yakni AMMAPAI. Dan Kita boleh
berbeda-beda pilihan politik dan tersebar di berbagai partai
politik tetapi Kita adalah satu AMMAPAI,” tegas Mosa.
Untuk itu, Mosa berharap agar
Alumni AMMAPAI yang tersebar diberbagai bidang dan wilayah dapat berkumpul dan
bersatu agar tetap menjadi sebuah kekuatan dalam membangun Lewotanah.
Mosa lebih
jauh mengungkapkan, semua alumni AMMAPAI Kupang wajib mendukung Thomas
Ola Langoday sebagai Bupati Lembata sampai habis masa jabatan, karena Thomas
Ola adalah alumni AMMAPAI.
Madjid Lamahoda yang membawakan
sambutan mewakili Alumni Pendiri juga meminta hal yang sama, mendukung Thomas
Ola Langoday sampai berakhirnya masa jabatan.
Sementara itu Bupati Lembata, Thomas
Ola Langoday, menjelaskan tanam pohon yang dilakukan oleh Alumni
AMMAPAI sebagai bentuk rekonsiliasi manusia dengan alam. Menurut Langoday, apa
yang dilakukan oleh alumni AMMAPAI Kupang sebagai bentuk tanggungjawab moril
terhadap anak cucu.
“Ada sebuah filosofi, jika mau
hidup dengan umur pendek, tanamlah tanaman berumur pendek. Dan jika mau hidup
dengan umur panjang, tanamlah tanaman berumur panjang. Dan hari ini Alumni
AMMAPAI Kupang telah menggagas sebuah kegiatan penanaman pohon umur panjang dan
tanaman produktif untuk anak cucu kita,” ungkap Langoday.
Langoday meminta kepada semua
warga Ile Ape dan Para kepala Desa agar merawat tanaman yang sudah ditanam
dengan baik agar dapat menghasilkan bagi anak cucu ke depan. “Kita
menanam untuk anak cucu kita,” ungkapnya.
Dalam keterangannya, selain menanam 5.000 bibit pohon,
kegiatan lain yang digelar dalam rangka pancawindu AMMAPAI Kupang adalah jalan
santai (Sabtu, 19/02) serta malam refleksi dan syukuran (Senin, 21/02) mendatang. (Kris
Kris)
KOMENTAR