WartaNTT.com, Ende
– UPTD
Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menggelar
kegiatan sosialisasi seni instalasi bambu tahun 2022 dalam rangka meningkatkan
ekonomi pengrajin serta nilai ekonomis dan produksi bambu itu sendiri.
Hal ini disampaikan Kepala UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Sofyan
Koerniawan, saat membacakan laporan panitia pada acara pembukaan sosialisasi
seni instalasi bambu,
Selasa (14/06/2022).
Dikatakannya dengan mengusung tema “Material
Tradisional Dengan Sentuhan Kreativitas” serta sub tema
“Menyatu Dalam Kreativitas Sebagai Bentuk
Cinta Tradisi Budaya Leluhur”,
diharapkan dapat memunculkan seniman-seniman daerah NTT yang mampu memanfaatkan
bambu sebagai
karya seni yang bernilai tinggi.
Lebih lanjut Sofyan menyampaikan hasil penelitian menemukan
kesimpulan bahwa wilayah Flores sangat cocok untuk budidaya bambu, didukung
oleh kondisi tanah yang relatif subur dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan
bambu.
Kegiatan instalasi ini kata Sofyan, dimunculkan dari
hipotesis bahwa bambu adalah tumbuhan multiguna, kaya manfaat serta mudah ditanam.
“Dari
sini muncullah berbagai proyek untuk mengeksplorasi
bambu baik dari sisi jenis bambu, potensi daerah penanaman, pola penanaman,
dampak sosial ekonomi serta lingkungan produksi bambu,” ucap Sofyan.
Menurutnya kegiatan
ini bertujuan untuk memberdayakan seniman di bidang karya seni
khususnya seni bambu untuk berperan aktif dalam rangka turut melestarikan
budaya bangsa, menambahkan kekayaan ragam karya seni kreasi bambu yang lebih
inovatif sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan para seniman bambu. Kemudian kegiatan ini juga sebagai
wahana
ekspresi kreativitas dan berkarya bagi seniman untuk melalui media bambu serta
mendorong seniman daerah untuk tetap produktif dan terus berkarya dengan
melihat potensi kekayaan alam melalui bambu.
Gubernur NTT Victor Laiskodat melalui sambutannya yang
dibacakan oleh Asisten I Setda
Ende menyampaikan, bahwa NTT
merupakan provinsi kepulauan yang memiliki kekayaan alam dan keragaman seni dan
budaya serta memiliki kearifan lokal masyarakat yang beragam. Untuk itu
pelestarian terhadap seni dan budaya perlu terus dilakukan secara masif dan
menjangkau semua cabang seni yang ada.
Karya seni instalasi bambu merupakan perpaduan dari
berbagai seni rupa yang dipasang dengan maksud sebagai hiasan atau pajangan. Penamaan sebuah karya seni tidak terlepas
dari fenomena yang sedang terjadi pada waktu karya tersebut dibuat.
Menurutnya kegiatan seni instalasi bambu yang dilaksanakan
merupakan upaya memberikan pemahaman baru bagi pengrajin bambu, seniman rupa,
dan mahasiswa yang terlibat, dalam memanfaatkan bambu sebagai sebuah karya seni
yang bernilai tinggi.
Bambu sebagai material tradisional tidak hanya dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan, atau bahan kerajinan namun dengan sentuhan kreativitas
dari peserta dapat menghasilkan karya instalasi dengan cita rasa seni yang
tinggi. Kegiatan
ini juga diharapkan menjadi wahana ekspresi, kreativitas dalam berkarya bagi
seniman menggunakan media bambu. Dengan demikian melalui kegiatan seni
instalasi bambu ini masyarakat semakin kaya dalam berkarya seni dan selalu
bergerak untuk memajukan seni dan budaya lokal.
Gubernur NTT menyampaikan apresiasi kepada Kepala UPTD Taman Budaya dan
jajarannya yang mana
telah memperhatikan dan memberi ruang seluas-luasnya bagi seniman untuk berkreasi
khususnya dalam mengolah bambu menjadi suatu karya seni yang bernilai tinggi.
Kegiatan ini diikuti
oleh peserta sebanyak 70 orang yang dibagi dalam 15 kelompok yang berasal dari Kabupaten Ende, Kota Kupang
dan Kabupaten Nagekeo.
Para peserta sosialisasi tersebut merupakan komunitas seni
kreatif, seniman maupun kelompok UMKM yang bergelut di bidang seni rupa dan
selama ini menjadi pelaku kerajinan bambu, yang akan mengikuti kegiatan
sosialisasi instalasi selama 4 hari. (FR)
KOMENTAR