WartaNTT.com, Ende - Sejumlah dosen Universitas Flores melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKM-S) di SMP N 2 Ende Selatan dengan judul "Go Green School melalui Daur Ulang Sampah Organik."
Para dosen yang tergabung dalam kelompok PKM-S tersebut
sebanyak 3 orang yang berasal dari
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi dan
Pendidikan Fisika, antara lain Ainun Jariyah S.Pd., M.Pd., Yulius Dala Ngapa,S.Si.,M.Si serta
Veronika P. Sinta Mbia Wae,S.Si.,M.Pd.
Ketua PKM-S Ainun Jariyah melalui rilisnya yang diterima
WartaNTT menyampaikan bahwa kegiatan PKM-S tersebut didanai oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui hibah Pendidikan Tinggi Direktorat
Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada masyarakat tahun 2022.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa hal yang melatari
pemilihan judul kegiatan PKM-S tersebut karena pihaknya melihat potensi SMP N 2
Ende Selatan dalam menghasilkan pupuk organik (kompos) sangat besar mengingat
sampah organik yang dihasilkan sangat banyak setiap harinya di lingkungan
sekolah.
Selain itu, berdasarkan hasil diskusi dengan para guru hal tersebut merupakan program yang sudah
dinantikan oleh SMP N 2
Ende Selatan, karena seiring dengan upaya sekolah untuk mewujudkan sekolah yang
peduli lingkungan sehat, bersih serta indah dan disebut sebagai sekolah
adiwiyata.
Menurutnya kegiatan pelaksanaan PKM-S tersebut bertujuan untuk
memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis kepada para siswa dan guru tentang pembuatan kompos dengan
memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan di sekolah.
Dijelaskannya
bahwa dengan sistem pengolahan sampah yang baik hingga menghasilkan pupuk
organik, keinginan untuk membuat lingkungan sekolah bersih, nyaman, asri, hijau
dan ramah akan terwujud dan apabila dilaksanakan secara berkesinambungan,
kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan akan menjadi habit semua warga
sekolah.
Di sisi lain, peluang ini sekaligus mengajarkan dan
menumbuhkan jiwa entrepreneur / kewirausahaan kepada para siswa. Gerakan cinta
lingkungan mulai digalakkan di sekolah-sekolah agar siswa dan seluruh warga
sekolah senantiasa peduli akan lingkungan.
Digambarkannya, SMPN 2 Ende Selatan merupakan salah satu
sekolah di Kabupaten
Ende yang sangat berkonsentrasi dengan lingkungan untuk menjadi
sekolah adiwiyata. Sampah organik yang berasal dari daun-daun dan sisa makanan
menjadi permasalahan tersendiri di lingkungan sekolah. Jika tidak ditangani
dengan baik akan menyebabkan berbagai macam masalah lingkungan baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
Untuk itu diperlukan suatu cara yang berkesinambungan untuk
mengelola sampah tersebut. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesuburan tanah. Pada pengelolaan tradisional sampah organik harus dikumpulkan
dahulu hingga jumlahnya berlimpah dan dibuatkan lubang untuk melakukan composting,
sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam
mengelolanya.
Metode yang dikembangkan pada kegiatan Go Green School di
SMPN 2 Ende Selatan adalah Home Method Composting yang lebih dikenal
dengan metode Takakura yang tidak memerlukan tempat luas dalam pengerjaannya.
Pada metode ini yang dibutuhkan hanyalah sebuah keranjang dan tutup untuk
melakukan composting.
Dosen Pendidikan Biologi tersebut berharap agar siswa SMP N
2 Ende Selatan sebagai generasi muda diharapkan dapat termotivasi akan hidup
bersih dan membantu dalam menyebarkan informasi dalam proses pengelolaan sampah
sederhana yang bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Begitu pula dengan guru sebagai agen pendidikan dapat
memberikan pengetahuan, bimbingan dan arahan di sekolah mengenai pentingnya
hidup bersih dari sampah. Kegiatan pelatihan pengelolaan sampah organik dengan
metode Takakura bisa digunakan sebagai bentuk nyata penanganan sampah khususnya
di sekolah dan umumnya di masyarakat.
Para dosen saat berfoto bersama dengan guru dan siswa SMPN 2 Ende Selatan |
Sementara itu, Dominikus Dhajo, selaku kepala sekolah pada
kegiatan sosialisasi PKM-S mengatakan transfer knowledge
tentang pengelolaan sampah organik yang ada di lingkungan sekolah dibutuhkan
oleh SMP N 2
Ende Selatan agar daun kering yang jatuh setiap hari dapat berdaya guna.
Menurutnya kegiatan yang diadakan oleh para dosen dari FKIP
Universitas Flores ini menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi penanganan sampah organik dan di kemudian hari
pihaknya juga berencana untuk memproduksi kompos sebagai salah satu unggulan
ekstrakurikuler kewirausahaan siswa di SMP N 2
Ende Selatan.
Kegiatan ini
diawali dengan sosialisasi kepada guru dan siswa di SMP N 2 Ende Selatan pada tanggal 16 September 2022 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
praktik pembuatan pupuk organik (kompos) dengan memanfaatkan sampah organik
yang ada di sekitar lingkungan sekolah. (FR)
KOMENTAR