WartaNTT.com, Sumba Tengah –
Rapat koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan verifikasi faktual kepengurusan
dan keanggotaan partai politik peserta Pemilu 2024 yang digelar KPU Kabupaten
Sumba Tengah, berakhir hari ini, Jumat (7/10/2022).
Kegiatan
yang berlangsung selama 2 hari sejak kemarin (6/10) di aula kantor Camat Katiku Tana, diikuti perwakilan
partai politik bersama admin Sipol Parpol masing-masing, para Camat, tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh perempuan, LSM dan unsur TNI-Polri.
Kegiatan
hari ini (7/10) menghadirkan Sekretaris Kesbangpol Sumba Tengah, Ade Herman
Anaboeni., bersama 2 komisioner KPU Sumba Tengah, Edy Sagabulang dan Fredy Umbu Bewa Guty., selaku narasumber.
Selain
presentasikan pelaksanaan verifikasi faktual (Verfak) yang akan dimulai sejak
15 Oktober mendatang, para narasumber juga berharap verifikasi administrasi (vermin)
perbaikan yang sedang berproses, dapat dioptimalkan partai politik secara baik jelang
pelaksanaan verifikasi faktual.
Tak
hanya itu, KPU bersama Kesbangpol Sumba Tengah juga berharap dalam Pemilu
serentak tahun 2024 mendatang, kedewasaan berdemokrasi yang juga terbebas dari politik
uang (money politic) terwujud di Sumba Tengah guna mendapatkan pemimpin amanah
yang berkualitas di Tana Waikanena Loku Waikalala.
Ade
Herman Anaboeni, Sekretaris Kesbangpol Sumba Tengah yang didaulat mewakili
atasannya, membeberkan fakta yang terjadi selama ini. Dimana menurutnya dalam
momentum politik masih terlihat pemilih (wajib pilih) lebih memilih kandidat
tertentu yang memberikan uang atau barang dibandingkan melihat indikator lain
seperti kredibilitas, kepribadian dan pengalaman kandidat.
“Pola
pikir permisif dalam masyarakat juga disebabkan oleh ingatan jangka pendek
serta budaya literasi yang masih rendah sehingga kejadian atau rekam jejak
politikus maupun pejabat bermasalah tidak diingat dengan baik dan cenderung
dilupakan” ujarnya.
“Memang faktor
kesejahteraan masyarakat masih menjadi latar belakang maraknya praktek politik uang. Namun modal
sosial dan kearifan lokal dianggap sebagai
solusi terbaik meminimalisir dampak politik uang. Modal sosial di Kabupaten Sumba
Tengah adalah ikatan budaya yang terus dilestarikan hingga saat ini” ungkapnya.
Edy Sagabulang, Komisioner KPU Sumba Tengah divisi
Sosdiklih Parmas, berharap kedewasaan berdemokrasi dapat terwujud di Sumba Tengah.
“Presiden
Jokowi telah berpesan agar politik uang, polarisasi sosial, politisasi
agama dan politik identitas tidak terjadi dalam Pemilu 2024, sehingga ini menjadi tugas kita bersama mewujudkannya”.
“Tidak boleh juga
masyarakat datang ke TPS hanya karena kepentingan jangka pendek. Karena
dampaknya pemimpin yang akan terpilih nantinya menjadi tidak
berkualitas. Perlu diingat, memilih adalah bagian dari menyeleksi” ujarnya mengingatkan.
Selain itu Edy Sagabulang juga meminta perhatian bersama
dalam menangkal maraknya misinformasi dan berita hoax yang tersebar di media
sosial.
“Data
Kemenkominfo, dari beberapa media penyebaran berita hoax baik radio, e-mail, media cetak, televisi, situs web, aplikasi chatting dan sosial media, diketahui bahwa 92,40% hoax beredar di sosmed baik facebook, twitter, instagram dan path dimana mayoritas menyasar pemilih pemula. Hoax bukan
hanya menyerang penyelenggara pemilu namun juga peserta pemilu dan wajib pilih”
“Kami menyadari bahwa KPU tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah
pusat, pemerintah daerah, peserta pemilu, para pemilih, TNI, Polri, media massa dan pemantau pemilu sehingga pelaksanaan Pemilu yang
luberjurdil dan berkeadaban terwujud” ujarnya menambahkan.
Sementara itu Fredy Umbu Bewa Guty,
Komisioner KPU divisi teknis penyelenggaraan, memaparkan partai politik di Sumba
Tengah yang sedang berproses verifikasi baik vermin perbaikan maupun verfak
nantinya.
“Berdasarkan hasil verifikasi administrasi (vermin) yang
dilakukan KPU Sumba Tengah diketahui bahwa dari 22 Parpol yang terdaftar di Sipol
KPU Sumba Tengah, terdapat 19 parpol yang memenuhi syarat, namun saat ini masih
dalam tahapan vermin perbaikan”.
“Untuk vermin perbaikan berlangsung sejak 29 September sampai
dengan 12 Oktober 2022. 19 Parpol ini antara lain PKB, PKS, PDIP, Golkar, PAN, Nasdem, PPP, Demokrat, Gerindra, PKPI, Hanura, PSI, Garuda, PBB dan Perindo, ditambah dengan 4
Partai baru yakni Prima, Gelora, Ummat
dan PKN”.
“Kemudian sebanyak 10 Parpol di Sumba
Tengah yang nantinya akan jalani verifikasi faktual setelah tahapan penyampaian dan
pengumuman rekapitulasi hasil vermin perbaikan. Antara lain PKPI, Hanura, Gelora, PSI, PBB, Prima, Ummat, PKN, Perindo, dan Garuda”.
“Kami berharap partai-partai yang akan jalani verifikasi
faktual benar-benar mempersiapkan seluruh persyaratan sebaik mungkin” harapnya.
(Rcd)
KOMENTAR