Beasiswa PIP Pelajar SUMBA TENGAH Belum Cair, Anggota DPR RI Marahi Pinca BRI Waikabubak

WartaNTT.com, Sumba Tengah – Kesal dengan laporan yang disampaikan beberapa kepala sekolah di Kabupaten Sumba Tengah akibat belum dicairkannya beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) oleh Bank BRI, membuat anggota komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, naik pitam.

Tidak hanya memarahi pemimpin cabang Bank BRI Waikabubak dihadapan pihak Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia serta para kepala sekolah jenjang SD, SMP dan SMA/SMK se-kabupaten Sumba Tengah. Anita Gah, juga mengultimatum Bank BRI segera cairkan hak peserta didik paling lambat besok.

Kejadian tersebut terjadi dalam Sosialisasi Program Indonesia Pintar yang berlangsung di aula kantor Kecamatan Katiku Tana, Rabu siang (2/11/2022).

Informasi yang diterima WartaNTT, Anita Jacoba Gah, anggota komisi X DPR RI asal Dapil NTT 2 ini, sedang lakukan kunjungan kerja masa resesnya di daratan Sumba.

Sebelum menghadiri Sosialisasi PIP di aula Kecamatan Katiku Tana, Anita Gah terlebih dahulu gelar pertemuan bersama unsur Pemkab di kantor Bupati-kompleks Makatul, membahas persoalan tenaga honorer dan PPPK tahun 2021-2022 di Sumba Tengah.

“Bank BRI jangan main-main yah. Nggak bisa itu. Ketika rakyat saya dibikin sakit, saya marah” ungkap Anita Gah dalam audio voice yang diterima WartaNTT.

“Saya ndak main-main, saya akan bikin surat ke KPK periksa BRI terkait dana PIP, lihat saja nanti. Kalau BRI tidak percaya, kalian tunggu, tunggu, tunggu nanti yah, saya nggak main-main, cukup” ungkapnya.

“Keliling NTT saya tanya ternyata BRI terus, BRI terus. Saya kira Sumba Tengah tadi sudah tenang-tenang, ternyata 1 tahun (belum dicairkan), naik darah saja jadinya” ungkap Anita.

Pasca mendengar klarifikasi pemimpin cabang BRI Waikabubak dihadapan seluruh peserta kegiatan, Anita Gah kembali beri penegasan.

“Anda kan sebagai pimpinan, besok (3/11) kumpulkan semua (karyawan) instruksikan tidak boleh lagi ada penolakan (tunda pelayanan) terhadap PIP dan jangan diperlambat, jangan ditunda. Instruksinya harus jelas”.

“Perintahkan tidak boleh ada hambatan untuk pencairan dana PIP. Itu maunya saya” ujarnya.

Anita Gah juga sampaikan metode penyaluran dana PIP akan berubah, dimana bukan lagi orang tua murid yang antri di bank, namun pihak bank yang akan dihadirkan ke sekolah.

“Bapak ibu kepala sekolah, saya sudah sampaikan ke Kementerian, kita bikin yang baru lagi (metode penyaluran) sekarang. Kalau selama ini bapak ibu pergi ke bank dibikin susah, sekarang gantian”.

“Bapak ibu kumpulkan orang tua siswa di sekolah, bank yang kita suruh datang bawa uang, cairkan di sekolah”.

“Kalau selama ini bank bikin perlambatan pencairan, sekarang kita bikin percepatan pencairan” ujarnya disambut tepukan tangan dan teriakan setuju para kepala sekolah. (Rcd)