WartaNTT.com, Sumba Tengah – Kericuhan internal antar anggota DPRD Sumba Tengah belum juga usai, meskipun kesepakatan awal antara legislatif dan eksekutif prioritaskan kepentingan masyarakat menjadi komitmen awal dalam rapat badan musyawarah pembahasan perubahan jadwal masa persidangan III DPRD Sumba Tengah Tahun Anggaran 2022, Rabu pagi (16/11/2022).
Keributan hari ini, Selasa (22/11/2022) kembali terjadi dalam Sidang Paripurna DPRD dengan agenda Pemandangan umum
Fraksi-Fraksi atas penyampaian Nota Pengantar R-APBD 2023 yang disampaikan
pemerintah, dimana saling ngotot antara Tagela Ibisola, Ketua DPRD dengan Umbu Neka Jarawoli, Wakil Ketua II bersama anggota dewan
lainnya atas konflik
internal DPRD.
Sayangnya
sikap kurang
terhormat yang dilakukan
anggota dewan terhormat ini menjadi
tontonan Pemkab
Sumba Tengah untuk ketiga kalinya.
Kronologis yang dihimpun WartaNTT, kejadian bermula dari Rapat Dengar Pendapat
antara pemerintah dan DPRD, Jumat
(18/11) yang
dihadiri Wakil Bupati Sumba Tengah, ir. Daniel Landa., bersama pimpinan OPD dimana
tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat Ketua DPRD Sumba Tengah, Tagela
Ibisola, turut hadir dalam ruangan setelah diberikan mosi tidak percaya oleh 17
anggota DPRD atas tindakannya dalam pengusulan Sekretaris DPRD.
“Melihat kondisi yang kurang memungkinkan,
maka sidang di skors” ujar Umbu Neka
Jarawoli, yang memimpin sidang saat itu.
Setelah hampir 2 jam skors akhirnya dicabut, dimana Wakil
Ketua II DPRD atas kesepakatan 14 anggota DPRD yang hadir saat itu menyerahkan
dokumen tanggapan DPRD yang diterima oleh Wakil Bupati.
Usai menutup sidang, seluruh anggota DPRD meninggalkan
Tagela Ibisola sendirian.
Senin kemarin (21/11/2022) berlangsung Paripurna DPRD dengan agenda penyampaian nota pengantar R-APBD 2023, yang dihadiri langsung oleh Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu, bersama Wakil Bupati, Sekda serta pimpinan perangkat daerah.
Usai disambut Ketua DPRD dan menempati kursi masing-masing, pemerintah nampak keheranan melihat hanya 4 anggota DPRD berada dalam ruangan sidang.
Mendengar sekilas penjelasan salah seorang anggota dewan
atas tidak hadirnya 2 Wakil Ketua DPRD bersama anggota, Tagela Ibisola ambil
inisiatif dan persilahkan pemerintah untuk meninggalkan ruangan, sambil
internal dewan lakukan koordinasi.
Bupati dan jajaran akhirnya pamitan dan tinggalkan
ruangan sidang utama setelah 15 menit berada dalam ruangan.
Diruangan terpisah (21/11) anggota DPRD lainnya gelar rapat internal membahas kejadian diruangan sidang dan langkah lanjutan.
Akhirnya disepakati untuk kembali mengundang Pemerintah hadir Pukul 15.00 Wita.
Hingga Pukul 15.45 Wita, Bupati Sumba Tengah maupun perwakilan pemerintah tidak kunjung hadir, akhirnya DPRD bersepakat membuat Berita Acara perihal ketidakhadiran pemerintah dalam paripurna penyampaian nota pengantar R-APBD 2023.
Ketidakhadiran Bupati menjadi pembahasan tersendiri meskipun
DPRD telah menerima informasi yang disampaikan Kabag Prokompi Setda melalui
Kabag persidangan Setwan. Dimana pemerintah ingin memastikan jika komunikasi
internal antara 3 pimpinan DPRD sudah berjalan lancar.
“Pak Bupati ingin memastikan apakah sudah terjalin
komunikasi antara 3 pimpinan DPRD atau belum, sehingga ketika pemerintah hadir
sebentar tidak terjadi lagi kejadian seperti pagi hari tadi” ungkap sumber yang
tidak ingin disebutkan namanya.
Pantauan WartaNTT Pagi ini, Selasa (22/11) dalam ruang
sidang utama DPRD nampak heboh ditengah persiapan pelaksanaan Paripurna DPRD
dengan agenda penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi atas nota pengantar R-APBD 2023.
Dimana beredar kabar jika DPRD secara lembaga
mengeluarkan undangan kepada pemerintah perihal pembahasan ulang jadwal masa
persidangan III DPRD hari ini (22/11) Pukul 11.00 Wita.
Hal inipun menjadi pembahasan khusus internal DPRD yang
dipimpin Wakil Ketua II, Umbu Neka Jarawoli, dalam ruang sidang utama sebelum
Paripurna dimulai.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, sekitar Pukul 11.50 Wita
Bupati Sumba Tengah bersama Wakil Bupati akhirnya hadir di gedung DPRD. Dengan
senyum sumringah dibalik masker yang dikenakan, Paulus S.K. Limu menyambut 2 anggota
dewan yang telah menungguinya di depan pintu hingga melangkah bersama menuju
ruang sidang.
Sayangnya kehadiran pemerintah baru berselang 3 menit,
kisruh kembali terjadi.
Ketua DPRD, Tagela Ibisola yang mengambil alih pimpinan
sidang langsung mendapat interupsi anggota dewan.
“Kami tidak perkenankan pak Drs. Tagela untuk
menyampaikan” ujar anggota DPRD yang langsung ditanggapi Tagela Ibisola.
“Alasannya apa” kata Tagela. “Alasannya, kami sudah
melampirkan mosi tidak percaya” ujar anggota dewan yang langsung direspon
Tagela Ibisola.
Saling jawabpun terjadi antara Ketua DPRD dengan Wakil
Ketua II sebagaimana rekaman suara yang beredar.
“Tidak ada yang cabut bapak punya hak, bapak bermasalah
sekarang. Loh bagaimana, tidak bisa. Kau keluar, keluar kau. Kau buat masalah
disini, keluar kau. Tidak ada yang punya hak disini. Tidak ada, tidak bisa. Kau
yang keluar. Kau yang keluar. Tidak bisa. Saya tidak punya hak, tapi kau yang
buat masalah. Kau keluar. Tidak bisa. Belum ada keputusan yang inkrah. Tidak
bisa, keluar kau. Tidak ada. Kalau mau keluar silahkan kau keluar. Silahkan
kalau kau mau keluar. Kau yang keluar. Silahkan kau punya hak untuk keluar,
saya tidak larang kau keluar. Saya tidak punya hak, tapi kau bermasalah. Kau
bermasalah. Kau bermasalah. Silahkan kau keluar.” ujar keduanya saling balas
disaksikan semua yang hadir.
Ditengah perdebatan yang terjadi dengan pertimbangan
tertentu, akhirnya Bupati bersama Wakil Bupati diikuti jajaran meninggalkan
ruang sidang. Bupati Sumba Tengah terlebih dahulu menyampaikan salam perpisahan
kepada kedua pimpinan DPRD yang masih ngotot bertengkar.
Perdebatanpun kembali terjadi antara Ketua DPRD dengan
anggota dewan lainnya.
“Saya dipilih oleh rakyat juga. Ini masalah internal kita. Silahkan kau keluar. Apa Kau. Kau pimpin sudah sendiri disana. Silahkan kau keluar” akhirnya anggota dewan meninggalkan Tagela sendirian dalam ruang sidang.
“Kalau saya bermasalah, proses saya, bukan mengambil hak saya sebagai pimpinan. Saya tahu dan saya mengerti. Bukan dengan cara seperti ini. Saya hadir disini karena rakyat bukan karena kau” ujar Ibisola
Informasi yang dihimpun WartaNTT pasca kisruh yang berulang, DPRD langsung gelar rapat internal menyikapi kejadian pagi ini. Sesuai agenda bamus, Rabu (23/11) akan digelar paripurna dengan agenda jawaban pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi atas penyampaian nota pengantar R-APBD 2023. (Rcd)
KOMENTAR