Tangani 24.490 Jiwa Penduduk Miskin, Bupati SUMBA TENGAH : Maret 2023 Verfak Sudah Tuntas

 

WartaNTT.com, Sumba Tengah – Pemerintah terus berupaya tanggulangi kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah tanah air. Diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, menjadi langkah percepatan pemberantasan kemiskinan ekstrem di Indonesia yang ditargetkan tuntas pada Tahun 2024 mendatang.

Hal ini juga menjadi komitmen Pemkab Sumba Tengah, dimana jelang berakhirnya masa jabatan pemerintahan periode 2018-2023, Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S.K. Limu., tetap konsisten selesaikan tanggungjawabnya memerangi kemiskinan yang melanda Sumba Tengah sejak menjadi daerah otonom Tahun 2008 silam.

Dihadapan peserta Rapat koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Kamis (22/12/2022) yang berlangsung di aula Bappelitbangda-Kompleks Pemerintahan Makatul, Bupati Sumba Tengah tegaskan pentingnya komitmen bersama dan kolaborasi dalam verifikasi faktual lapangan terhadap 24.490 penduduk miskin yang tersebar di 65 Kecamatan.

“Tahun 2017, jumlah persentase kemiskinan kita diangka 36,01%. Tahun 2018 diangka 34,85%, Tahun 2019 diangka 34,62%. Lalu Tahun 2020 diangka 34,49%, kemudian Tahun 2021 diangka 34,27% dan sekarang Tahun 2022 menjadi 32,51%. Hal ini berarti adanya penurunan kemiskinan”.

“Yang akan kita sepakati saat ini yakni komitmen antara Pemkab melalui 6 OPD yaitu Bappelitbangda, Dinas PMD, Dinas P2KB, Dinas Sosial, Dinas PPO, dan Dinas Kesehatan, bersama para Camat dan Kades untuk verifikasi data 32,51% angka kemiskinan ini. Diharapkan Maret 2023 data ini sudah harus tuntas. Ini Kemiskinan ekstrem”.

“Yang bekerja siapa, yang bekerja adalah para Kepala Desa yang dikoordinir Camat, namun supaya lebih objektif mengenai data maka melibatkan ASN. ASN yang mana, ASN yang ada pada 6 OPD ini. Lebih bagus kita kolaborasi antara ASN dengan para Kades dimana data dasarnya merujuk data Dinas Sosial dan data Dinas PMD” harap Paulus Kira.

“Saya harapkan nanti setiap tanggal 5 bulan Januari, Februari dan Maret 2023, kita validasi kembali disini. Agar personil ASN yang terlibat nantinya dapat diseleksi betul oleh pimpinan OPD terkait” tambahnya lagi.

Dihimpun WartaNTT dalam pemaparan yang disajikan Kepala Bappelitbangda Sumba Tengah merujuk sumber data hasil Susenas Badan Pusat Statistik (BPS), keadaan tahun 2022 jumlah angka kemiskinan Kabupaten Sumba Tengah sebanyak 24.490 jiwa atau 32,51%.

Selain itu, Bupati Sumba Tengah juga minta keseriusan 65 Kades di daerahnya dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Menurut Paulus Kira, ada 2 hal yang menjadi prioritas para Kades di Tahun 2023 mendatang lewat Dana Desa, penanganan hama belalang Kumbara dan ketahanan pangan. (Rcd)